| align = left
}}
''Pacu jawi'' diadakan di [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]], Indonesia.<ref name="tempo"/> Menurut adat, salah satu syarat daerah penyelenggara ''pacu jawi'' adalah [[Gunung Marapi]] harus terlihat jelas.<ref name="tempo"/> Gunung setinggi 2.891 mmeter ini konon adalah [[Legenda Minangkabau|asal orang Minangkabau]] yang kini mendiami Sumatra Barat.<ref name="tempo"/> Warga setempat, yang kebanyakan berlatar belakang petani, menyelenggarakan acara ini saat sawah sudah kosong setelah dipanen dan sebelum penanaman selanjutnya.<ref name="tempo"/> Lokasinya berganti-ganti antara berbagai [[nagari]] di Tanah Datar.<ref name="tempo"/> Nagari-nagari ini berada di empat kecamatan yang secara adat merupakan penyelenggara ''pacu jawi'', yaitu [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]], [[Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]], [[Lima Kaum, Tanah Datar|Lima Kaum]], dan [[Rambatan, Tanah Datar|Rambatan]].<ref name="tempo"/><ref name=ugm>{{cite journal|title=Daya tarik Pacu Jawi sebagai atraksi wisata budaya di Kabupaten Tanah Datar|url=https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6869/5375 |doi=10.22146/jnp.6869|issn=1411-9862|journal=Jurnal Nasional Pariwisata|volume=6|issue=1|date=2014|first=Purnama|last=Suzanti|location=Yogyakarta|publisher=Tourism Study Center, [[Gadjah Mada University]]|ref=harv|pages=1–7}}</ref>{{rp|2}} Keempat kecamatan ini terdiri dari 26 [[nagari]] (pada 2014) dengan ketinggian antara 550–700550-700 meter, total sawah 96,16 km² dan lebih dari 12.000 sapi (data tahun 2012).{{sfn|Suzanti|2014|p=3}}
''Pacu jawi'' telah diselenggarakan sejak berabad-abad lalu, termasuk sebelum [[kemerdekaan Indonesia]], dan berawal dari perayaan dan hiburan panen untuk warga desa.{{sfn|Suzanti|2014|pp=1–2}}<ref name="tempo"/> Dulunya, acara ini hanya diadakan dua kali setahun, tetapi siklus panen yang semakin pendek memungkinkan acara ini diselenggarakan dengan lebih sering lagi.<ref name=tempo/> Pada tahun 2013, ''nagari-nagari'' Tanah Datar bergiliran menyelenggarakannya setiap dua bulan, dan tiap giliran terdiri dari empat acara yang diselenggarakan pada hari Rabu atau Sabtu.<ref name="tempo"/>
== Permainan ==
== Pesta ==
Acara ''pacu jawi'' diiringi dengan sebuah pesta desa (''alek nagari'') yang disebut ''alek pacu jawi'' ("pesta ''pacu jawi''").<ref name="tempo" /><ref name=antara2011>{{cite news|title=Sapi Hias Dilombakan di "Alek Pacu Jawi"|url=https://bali.antaranews.com/berita/14645/sapi-hias-dilombakan-di-alek-pacu-jawi|editor=Nyoman Budhiana|date=2011-10-02|publisher=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]]}}</ref><ref name=tempo/> Pesta ini sering melibatkan sapi yang didandani ''[[suntiang]]'' (perhiasan kepala khas Minangkabau),<ref name=antara2011/> permainan musik seperti ''gendang tasa'' dan ''talempong pacik'',<ref name=antara2011/> [[tari piring]],<ref name=tempo/> pasar dadakan,<ref name=tempo/> permainan tradisional,<ref name=tempo/> [[panjat pinang]],<ref name=tempo/> dan lomba [[layang-layang]]. Sebelum keterlibatan pemerintah, warga setempat melakukan urunan untuk menanggung seluruh biaya acara, tetapi sekarang sebagian biaya ditanggung Dinas Pariwisata Tanah Datar.<ref name=tempo/>
{{multiple image
== Lihat pula ==
* [[PacuKarapan itiaksapi]]
* [[KarapanPacu sapiitiak]]
== Referensi ==
|