Peristiwa Tanjung Priok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Latar Belakang: Gak ji Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 203.78.118.194 dan 182.1.191.45) dan mengembalikan revisi 15453794 oleh Bagas Chrisara |
||
Baris 35:
== Latar Belakang ==
Pada tanggal 10 September 1984, Sersan Hermanu,<ref>{{Cite news|url=http://print.kompas.com/baca/2015/06/26/Sudah-Saling-Memaafkan|title=Sudah Saling Memaafkan|last=Kompas|first=PT Kompas Media Nusantara,|access-date=2017-09-12}}</ref> seorang anggota Bintara Pembina Desa tiba di Masjid As Saadah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan mengatakan kepada pengurusnya, Amir Biki, untuk menghapus brosur dan spanduk yang mengkritik pemerintah.{{sfn|Junge|2008|p=17}} Biki menolak permintaan ini, lantas Hermanu memindahkannya sendiri; Saat melakukannya, dia dilaporkan memasuki area sholat masjid tanpa melepas sepatunya (sebuah pelanggaran serius terhadap etiket masjid).{{sfn|Junge|2008|p=17}}{{sfn|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}}
Sebagai tanggapan, warga setempat, yang dipimpin oleh pengurus masjid Syarifuddin Rambe dan Sofwan Sulaeman, membakar motornya dan menyerang Hermanu saat dia sedang berbicara dengan petugas lain.{{sfn|Junge|2008|p=17}}{{sfn|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}} Keduanya kemudian menangkap Rambe dan Sulaeman, serta pengurus lain, Achmad Sahi, dan seorang pria pengangguran bernama Muhamad Noor.{{sfn|Junge|2008|p=17}}{{sfn|Haryanto 2010, Death Toll From 1984 Massacre}}{{sfn|The Jakarta Post 2009, Victims 'may not}}
|