Tentara Beiyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kelompok Beiyang berkuasa (1911–15)
k Text and Edited
Baris 2:
'''Tentara Beiyang''' ('''Tentara Pei-yang'''; {{zh|t=[[wikt:北|北]][[wikt:洋|洋]][[wikt:軍|軍]]|w=Pei<sup>3</sup>-yang<sup>2</sup> Chün<sup>1</sup>|p=Běiyáng Jūn}}; [[harfiah]]: Tentara [[Laut Kuning|Laut Utara]]) merupakan pasukan militer Cina yang dibentuk oleh pemerintahan [[Dinasti Qing]] pada akhir abad ke-19. Pembentukan pasukan yang mengadopsi gaya Barat ini, berperan dalam penataan ulang sistem [[militer]] Cina secara umum. Tentara Beiyang memilki andil besar di dunia perpolitikan Cina, setidaknya selama tiga dekade hingga tahun 1949. Tentara Beiyang dikenal sebagai dalang dari lahirnya [[Revolusi Xinhai]].
 
== AsalBerawal di bawahdari Li Hongzhang (hingga 1900) ==
Tentara Beiyang diciptakan dari Tentara Huai pimpinan [[Li Hongzhang]], yang pertama kali melihat aksi pertempuran selama [[Pemberontakan Taiping]]. Berbeda dengan Standar Hijau atau Pasukan Bendera tradisional Qing, Tentara Huai adalah [[milisi]] angkatan darat yang dibentuk secara pribadi ketimbang secara institusional, kesetiaan sangat diutamakan dalam pasukan ini. Tentara Huai awalnya dilengkapi dengan senjata campuran tradisional dan modern. Li Hongzhang sang penciptanya, menggunakan pendapatan bea cukai dan pajak dari lima provinsi yang berada di bawah kendalinya pada tahun 1880-an dan 1890-an untuk memodernisasi bagian-bagian dari Tentara Huai, dan untuk membangun angkatan laut modern ([[Armada Beiyang]]). Pada saat itu istilah "Tentara Beiyang" mulai digunakan untuk merujuk pada pasukan militer yang ada di bawah kendalinya. Istilah "[[Beiyang]]", yang secara harfiah berarti "Samudra Utara", mengacu pada pendapatan bea cukai yang dikumpulkan di Tiongkok Utara, yang digunakan terutama untuk mendanai [[Armada Beiyang]] baru setelah itu untuk keperluan Tentara Beiyang. Namun, dana itu datang tidak teratur dan pelatihan pasukan menjadi tidak sistematis dan berkesinambungan. Dikatakan oleh penasihat militer Inggris Kapten William M. Lang bahwa "Pada akhirnya tidak ada keraguan bahwa Jepang harus benar-benar dihancurkan."<ref>[[#Spectator1894|Baker (1894)]], p. 162</ref><ref>{{cite news |url=http://nla.gov.au/nla.news-article3067246 |title=CHINA AND JAPAN. |newspaper=[[The West Australian]] |volume=10, |issue=2,692 |location=Western Australia |date=1 October 1894 |accessdate=18 May 2017 |page=6 |via=National Library of Australia}}</ref><ref name="Paine2005">[[#Paine2005|Paine (2005)]], p. 156</ref><ref name="McLachlan2012">[[#McLachlan2012|Lachlan (2012)]], p. 568</ref><ref name="Fairbank1978">[[#Fairbank1978|Fairbank (1978)]], p. 269</ref><ref name="Adams1931">[[#Adams1931|Adams (1931)]], p. 19</ref>
 
Baris 49:
[[File:Yuan shikai.jpg|thumb|200px|[[Yuan Shikai]] sebagai [[Kekaisaran Tiongkok (1915–1916)|Kaisar Tiongkok (1915–1916)]].]]
 
Selama periode 1911-15, Yuan Shikai tetap satu-satunya orang yang bisa menyatukan Tentara Beiyang. Dia dan para pengikutnya sangat menentang upaya apa pun oleh [[Kuomintang]] (KMT) untuk memasukkan orang luar ke dalam rantai komando mereka. Mereka menegosiasikan pinjaman £ 25 juta dari konsorsium perbankan untuk mendukung Tentara Beiyang, meskipun ada protes dari pihak KMT. Pada tahun 1913, Yuan Shikai menunjuk empat letnannya yang setia sebagai gubernur militer di provinsi selatan: [[Duan Qirui]] di [[Anhui]], [[Feng Guozhang]] di [[Jiangsu]], [[Li Shun]] di [[Jiangxi]] dan [[Tang Xiangming]] di [[Hunan]]. Kelompok militer Beiyang yang bersatu sekarang mencapai tingkat maksimum pengendalian teritorial. Militer Beiyang juga menjalankan kontrol yang kuat atas Tiongkok Utara dan provinsi [[Sungai Yangtze]]. Sepanjang tahun 1914 militer Beiyang mendukung Yuan dalam membuat revisi konstitusi untuk memperkuat posisinya dalam membuat keputusan perang dan negosiasi perjanjian memiliki kekuatan darurat yang besar (tiga komandannya dijuluki oleh surat kabar pada waktu itu sebagai malaikat adalah Duan Qirui, sebagai harimau adalah [[Wang Shizhen]] dan sebagai anjing adalah [[Feng Guozhang]]).
 
Pada Desember 1915, Yuan Shikai menyatakan dirinya sebagai Kaisar. Ini ditentang oleh hampir semua jenderal dan perwira Tentara Beiyang, dari Duan Qirui hingga Feng Guozhang. Lebih penting lagi, banyak provinsi terpencil seperti [[Yunnan]] secara terbuka menentangnya. Yuan terpaksa mundur dari rencana kekaisarannya. Baik Duan maupun Feng menolak untuk mendukungnya berkuasa lebih jauh, dan pada akhirnya satu-satunya jendral Beiyang yang tetap setia mendukungnya adalah Zhang Xun. Yuan meninggal tidak lama kemudian. Setelah kematiannya, Tentara Beiyang terpecah menjadi kelompok-kelompok yang dipimpin oleh anak didik utama Yuan. [[Kelompok Anhui]] dipimpin oleh Duan Qirui dan [[Kelompok Zhili]] didirikan oleh Feng Guozhang, tetapi setelah kematian Feng kelompok ini dipimpin oleh Cao Kun dan [[Wu Peifu]], mereka ini adalah 2 Kelompok utama pecahan dari Tentara Beiyang. Karena sudah terpecah belah, kekuatan Tentara Beiyang ditantang oleh pasukan-pasukan provinsi seperti pasukan [[Yan Xishan]] dari [[Shanxi]] dan [[Kelompok Fengtian]] pimpinan [[Zhang Zuolin]].
 
== Fragmentasi tentara Beiyang (1916–18) ==
Tekanan dari komandan Beiyang mencegah tokoh politik kiri mengambil kekuasaan dalam pemerintahan [[Republik Tiongkok (1912–1949) | Republik Tiongkok]]. Selama hampir satu dekade setelah kematian Yuan, agenda utama para panglima perang Beiyang adalah menyatukan kembali Tiongkok dengan pertama-tama menyatukan kembali Tentara Beiyang dan kemudian menaklukkan tentara provinsi yang lebih lemah.
 
Selama periode dari pertengahan 1916, Jenderal Beiyang ultrakonservatif Zhang Xun berhasil mempertahankan kesatuan tentara melalui hubungan [[Kolektif kolegial|kolegial]] dan negosiasi. Seperti yang telah dilakukan oleh Yuan Shikai, para jenderal Beiyang menggunakan kekuatan militer mereka untuk mengintimidasi parlemen Majelis Nasional Republik Tiongkok untuk meloloskan undang-undang yang mereka inginkan. Setelah perselisihan dengan Presiden [[Li Yuanhong]] mengenai pinjaman dari Jepang pada awal 1917, Duan Qirui menyatakan kemerdekaan dari pemerintah bersama dengan sebagian besar jenderal Beiyang lainnya. Zhang Xun kemudian menguasai Beijing bersama pasukannya, dan pada 1 Juli mengejutkan dunia politik Tiongkok dengan memproklamirkan pemulihan [[dinasti Qing]]. Semua jenderal lain mengutuk hal ini dan rencana pemulihan itu segera runtuh. Zhang Xun disingkirkan segera setelah yang berakibat hancurnya keseimbangan kekuasaan antara [[faksi]]-[[faksi]] saingan Feng dan Duan, sekaligus menandai masuk ke satu dekade [[Era Panglima Perang|era panglima perang]].
 
Feng Guozhang berangkat ke Beijing untuk menerima jabatan sebagai Presiden setelah mengangkat anak-anak didiknya menjadi komandan militer di [[Jiangxi]], [[Hubei]] dan [[Jiangsu]]. Ketiga provinsi ini menjadi basis kekuatan militer [[Kelompok Zhili]]. Duan Qirui kembali ke posisinya sebagai Perdana Menteri, [[Kelompok Anhui]]-nya (yang kadang-kadang disebut Anfu) mendominasi wilayah Beijing. Menggunakan dana dari Jepang untuk membangun apa yang disebut "Tentara Partisipasi Perang", Duan terus berjuang dengan Feng Guozhang.
 
Feng akhirnya tersingkir dari kehidupan politik pada tahun 1918, ketika [[Xu Shichang]], seorang negarawan tua Beiyang, menjadi Presiden. Wakilnya Cao Kun menggantikannya sebagai pemimpin [[Kelompok Zhili]]. Pada akhir [[Perang Dunia I]], Duan mendominasi perwakilan Tiongkok di [[Perjanjian Versailles]] dan menggunakan konferensi perdamaian Shanghai pada tahun 1919 untuk memberikan tekanan kepada para anggota militer non-Beiyang yang mendukung pemerintahan [[Sun Yat-sen]] di [[Guangzhou]]. Dia tetap menerima dana dari Jepang untuk pasukannya (yang dinamai "Tentara Pertahanan Nasional"), karena dia bersedia menjalankan hukum Jepang terhadap hak-hak Jerman di [[Shandong]] (lihat [[Gerakan 4 Mei]])).
 
<gallery>
File:督军团.jpg|Foto grup panglima perang
File:Beiyang Army cavalry parade.jpg|Parade kavaleri
File:Beiyang Army infantly parade.jpg|Parade infanteri
File:Beiyang Army troops crossing the Gong An street.jpg|Mars pasukan
File:Fengtian Army mountain gun01.jpg|Senjata gunung Kelompok Fengtian
File:Fengtian Army Heavy machine gun.jpg|Artileri berat
File:Fengtian Army howitzer02.jpg|[[Howitzer]]
File:Fengtian Army FT-1701.jpg|FT-1701 milik Kelompok Fengtian
</gallery>
 
== [[Era Panglima Perang | Panglima perang tingkat tinggi (1919–1925)]] ==
Sebelum Mei – Juni 1919, beberapa kombinasi pertempuran dan negosiasi di antara para pemimpin utama Beiyang diperkirakan akan mengarah pada penyatuan militer, yang pada gilirannya akan memungkinkan pemulihan proses politik konstitusional yang telah terganggu oleh Yuan Shikai. Pada 1919 tiga kelompok militer utara yang utama dan kuat, dua di antaranya - [[Kelompok Anhui]] dan [[Kelompok Zhili]] - dari pecahan Tentara Beiyang dan yang ketiga, [[Kelompok Fengtian]] di bawah Jenderal [[Zhang Zuolin]], dari penggabungan Beiyang dan pasukan lokal. Mereka dan para kelompok militer lain yang lebih kecil, yang meniru kelompok mereka bersedia untuk mendapatkan uang dan senjata dari sumber mana pun untuk bertahan hidup, dan [[faksi]] yang lebih lemah akan bergabung melawan yang lebih kuat.
 
Sejarah perang utama selama [[Era Panglima Perang|era panglima perang]] sampai tahun 1925 menunjukkan tentang kegagalan para komandan militer di Tiongkok untuk memusatkan kekuatan politik dan militer sampai pada tingkat tertentu. Dalam situasi yang menyerupai periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]], sebagian besar Tiongkok Selatan tetap berada di luar kendali Beiyang, untuk menjadi inkubator bagi pergerakan Partai [[Kuomintang]] (KMT) dan [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT).
 
== Ekspedisi Utara ==
[[File:ReuniónDeCaudillosMilitaresChinos.jpeg|thumb|Rapat panglima perang Beiyang. Di sebelah kiri, Zhang Zuolin, di sebelah kanan Wu Peifu, di tengah, Zhang Zongchang, penguasa Shandong. Di belakang Wu, putra Zhang Zoulin, Zhang Xueliang.]]
[[Kuomintang]] mendirikan [[Tentara Revolusi Nasional]] dengan bantuan [[Uni Soviet]] dan [[Partai Komunis Tiongkok]]. [[Chiang Kai-shek]] kemudian meluncurkan [[Ekspedisi Utara (1926–1927) | Ekspedisi Utara]] pada tahun 1926 dalam upaya untuk membuat para panglima perang berada di bawah kendalinya. Beberapa panglima perang Tentara Beiyang dikalahkan oleh pasukan Chiang, dan Tentara Revolusi Nasional secara bertahap menjadi dominan di Tiongkok. [[Era Panglima Perang|Era panglima perang]] secara resmi berakhir pada tahun 1928, ketika sebagian besar panglima perang berhasil dikalahkan atau bersekutu dengan Kuomintang, meskipun sering hanya sebagai formalitas saja. [[Perang Saudara Tiongkok]] yang akan menghasilkan kehancuran salah satu di antara Chiang atau Komunis sudah berlangsung pada saat ini. Pada tahun 1930 [[Perang Zhongyuan|Perang Dataran Tengah]] dimulai setelah beberapa panglima perang yang bersekutu dengan Kuomintang menjadi kecewa dan berusaha untuk menggulingkan Chiang. Mereka tidak berhasil, tetapi kurangnya kerja sama dan persaingan selalu menjangkiti Tiongkok selama bertahun-tahun berikutnya, yang akhirnya mengarah pada kehancuran rezim Chiang dalam [[Perang Saudara Tiongkok]] pada tahun 1949.
 
== Sumber ==
* [http://www.chinahistoryforum.com/index.php?showtopic=19878 Forum Sejarah Cina]
* [http://via.lib.harvard.edu/via/deliver/deepLinkItem?recordId=olvwork271082&componentId=ARB.JPLIB:221417 Chinese Moslem soldiers Kansu]
 
== References ==
{{Reflist}}
 
{{Topik Dinasti Qing}}
{{militer-stub}}
{{tiongkok-stub}}
[[Kategori:Tentara Beiyang]]
 
[[Kategori:Beiyang]]
[[Kategori:Dinasti Qing]]
[[Kategori:Militer Dinasti Qing]]