Kian Santang berada di sebuah gurun pasir dan akhirnya tiba di Baitullah. Suara dari langit mengatakan kalau tugasnya belum selesai. Lalu turun cahaya biru ke tanah dan itu berupa pedang. Kian Santan disuruh cabut pedang itu, namun saat mencabutnya badan Kiansantang justru terbakar api panas.
Suara dari langit itu mengatakan untuk tidak berbangga diri atas semua pencapaiannya selama ini. Dia lalu berdoa dan kedua kalinya Ia disuruh cabut dan akhirnya bisa melepaskannya. Dia diwarisi pedang itu dan disuruh pulang ke tanah jawa untuk mengajarkan agama islam dengan damai.
Dia lalu bingung karena tidak punya uang untuk kembali ke tanah Jawa. Kiansantang bertemu dengan seekor cacing dan Dialah yang ternyata bicara kepadanya. Ia lalu berubah menjadi sosok pria tua dan mengantarkan Kian Santang pulang ke tanah jawa melalui jalur bawah tanah.
Dengan kekuatan gaibnya mereka tiba di Jawa. Tugas cacing itu berakhir di sini dan Petualangan Kian Santang untuk siar agama islam pun dimulai kembali!