Durian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.162.80.195 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Baris 55:
Karena baunya yang keras, sejumlah perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
 
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, ada cara gampang untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Bersihkan jari tangan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut jangan dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur. <ref>[http://www.siu.edu/~ebl/leaflets/durian.htm Oen Liang-Hie dan M. Soemartini 1998]. ''The presence of 5-hidroxy-methyl-furfural in the shells of the durian fruit (Durio Zibethinus Murr.) as minor deodorant and its possible role in the ripening process of the fruit'' (5-OH-metil-furfural pada kulit buah durian sebagai deodoran minor dan kemungkinan perannya dalam proses pemasakan buah).</ref>
 
Namun pada beberapa masyarakat di daerah jawa timur, sebagian penduduknya menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai aroma diruang tamu. kebiasaan ini muncul didaerah yang menghasilkan durian dan daerah pedesaan. karena dipercaya aroma durian mampu membuat tikus dan hewan pengerat menjadi enggan untuk masuk keruangan yang berbau durian tersebut.
</ref>