Museum Mulawarman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Arifirfandi (bicara | kontrib)
Penulisan yang sebelumnya memberikan pemaknaan berbeda, terkait sejarah pembangunannya.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
[[Berkas:Museum Mulawarman.jpg|jmpl|ka|300px|Museum Mulawarman (tampak dari depan).]]
'''Museum Mulawarman''' adalah istana dari [[Kesultanan Kutai Kartanegara]] dibangunyang padalalu tahundiresmikan [[1963]]menjadi sebagai pengganti Istana sebelumnya yang terbakar dan diresmikanmuseum pada tanggal [[25 November]] [[1971]] oleh [[Gubernur Kalimantan Timur|Gubernur]] [[Abdoel Wahab Sjahranie]], lalu diserahterimakan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal [[18 Februari]] [[1976]].<ref>[http://east-borneo.net/kalimantan-timur/index.php/kutai/92-musium Musium Mulawarman dan Makan Raja Kutai]</ref>
 
Kini telah dibangun [[Kedaton Kutai Kartanegara|Balai Kedaton]] sebagai tempat kediaman Sultan [[Aji Muhammad Salehuddin II]] yang telah dinobatkan kembali pada tahun [[2002]]. Di dalam lingkungan Istana kesultanan terdapat pemakaman keluarga kerabat [[Kerajaan Kutai Kartanegara]] serta [[Masjid Jami' Aji Amir Hasanuddin]] sebagai saksi masuknya [[Islam]] di [[Kutai]].
 
Museum yang sebelumnya adalah bangunan Keraton [[Kesultanan Kutai Kartanegara]] ini didirikan pada tahun [[1932]] oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada [[Aji Muhammad Parikesit|Sultan Adji Muhammad Parikesit]] pada tahun [[1935]]. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.
Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung [[Lembuswana]] yang merupakan lambang [[Kerajaan Kutai Kartanegara]]. Arsitektur dari museum ini bergaya [[Art Deco]] yang juga mengadopsi dari arsitektur tradisional [[Suku Dayak]] yang ada di [[Kutai]].
 
Di dalam Museum Mulawarman tersimpan benda-benda sejarah yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti Singgasana, Tempat Peraduan, Pakaian Kebesaran, Tombak, Keris, Meriam, Kalung dan [[Prasasti Yupa]] serta Koleksi [[Keramik Cina]]. Setiap tahun dilaksanakan Upacara [[Erau]], yaitu tarian Khas Kedaton Upacara Adat dan [[Mengulur Naga]] di Desa [[Kutai Lama, Anggana, Kutai Kartanegara|Kutai Lama]]. Dimana pada setiap pelaksanaan [[Erau]] juga ditampilkan atraksi Seni Budaya baik berupa Tarian Tradisional dan Upara Adat dari berbagai Suku lainnya di [[Indonesia]] serta mancanegara.