Gatut Kusumo Hadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Gatut Kusumo Hadi adalah seorang sutradara dan penulis naskah yang lahir di [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] pada tanggal 13 Februari 1928. Ia meninggal pada 19 Juni 1996 karena stroke dan pendarahan otak. Beliau dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan]] Sepuluh November Surabaya.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://historia.id/kultur/articles/pemuda-sosialis-di-balik-film-legendaris-Dnw30|title=Pemuda Sosialis di Balik Film Legendaris|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2019-09-14}}</ref>
<br />
== Masa Muda ==
Saat bersekolah menengah di [[Kota Surabaya|Surabaya]], ia cukup kesulitan untuk melangsungkan pendidikannya, sehingga ia lebih sering ikut mempertahankan kemerdekaan dengan membawa senjatanya. Gatut akhirnya bergabung ke Badan Keamanan Rakyat (BKR) Pelajar Darmo 49 saat [[Pertempuran Surabaya]] berlangsung.
Gatut akhirnya ikut bergerilya di [[Kota Malang|Malang]] serta [[Kota Blitar|Blitar]] sebagai serdadu TRIP. Setelah [[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi]], Gatut berdinas di Markas Besar Angkatan Darat selama empat tahun dikarenakan tidak betah,
<br />
== Pensiun ==
Pensiun dari pangkat letnan satu, Gatut kembali ke [[Kota Malang|Malang]] untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Tinggi (SMT). Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan ke [[Universitas Indonesia
<br />
== Orde Baru ==
Di era ini, Gatut sering memberikan ceramah [[politik]] ke kampus-kampus. Pada tanggal 15 Januari 1974, Gatut berada di Jakarta untuk pulang ke Surabaya. Tanggal 16 Januari pagi, ia menemui istrinya di Jalan Pucang Anom Timur I Nomor 19, setelah itu ia menjenguk ibunya di Jalan WR Supratman. Saat itulah para tentara menahan Gatut di rumah tahanan Kodam VIII/Brawijaya yang kini menjadi Kodam V/Brawijaya. Ia ditangkap atas tuduhan dirinya dalam keterlibatan provokasi Peristiwa Malari. Gatut ditahan bersama empat puluh orang lainnya, baik orang-oran Marhaenis ataupun mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pertengahan September, Gatut dibebaskan karena tidak ada bukti keterlibatannya dalam provokasi Peristiwa Malari. Selain itu ada faktor campurtangan Dar Mortir, seorang veteran pejuang wanita yang paling dikenal di Surabaya. Gatut sendiri adalah keponakan dari Dar Mortir.
Baris 22:
Gatut belajar mengenai perfilman secara otodidak. Kesehariannya membaca buku dan rajin berdiskusi dengan Nyak Abbas Akup, membuatnya debut di dunia perfilman tahun 1964. Film itu dirilis tahun 1966 dengan judul ''Penyebrangan''. Mengisahkan pasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dengan Meriam Blorok-nya. Gatut sendiri berperan menulis skrip, dan berdasarkan kisah nyata yang ia alami sendiri.
Tahun 1985, ia menulis naskah serial ''Aku Cinta Indonesia'' sebanyak 15 episode. Di tahun 1990, Gatut menggarap film ''Soerabaia 45: Merdeka ataoe Mati!'' atas kepercayaan dari Pemda [[Jawa Timur]]. Dia berperan sebagai penulis naskah dan sutradara walau di kredit film dituliskan sebagai asisten [[sutradara]]. Film ini menjadi prestasi tertinggi Gatut dalam dunia perfilman.
<br />
Baris 33:
*
<references group="https://historia.id/kultur/articles/pemuda-sosialis-di-balik-film-legendaris-Dnw30" responsive="" /><ref name=":0" /><references group="https://historia.id/kultur/articles/pemuda-sosialis-di-balik-film-legendaris-Dnw30" responsive="" />
[[Kategori:Pahlawan Kemerdekaan Nasional]]
[[Kategori:Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara indonesia]]
|