Kertanegara, Haurgeulis, Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Agama yang dianut masyarakat (hampir 99,97 %) adalah [[Islam]], sisanya [[Kristen Protestan]] dan kepercayaan leluhur. Pusat kegiatan agama di desa ini dipusatkan di misholla-musholla, yang tersebar di penjuru desa, dan 2 [[masjid]], yaitu ''Masjid Jami' An-Nur'' (tepat di sebelah barat alun-alun desa, blok 9) dan ''Masjid Darurrahman'' (blok 11). Selain musholla dan masjid, pengembangan kegiatan keagamaan juga dilakukan di madrasah-madrasah, yang sekaligus juga sebagai sarana pendidikan. Di desa Kertanegara terdapat 2 madrasah, yaitu '''Madrasah An-Nur''' (blok 3), yang menaungi TPA, MDA, MDW, MTs dan ''Pondok Pesantren Nashihatul Wardiyah'' (dibawah naungan '''Yayasan An-Nur Kertanegara'''), serta '''Madrasah Darurrahman''' di blok 10.
 
Penduduk desa Kertanegara mayoritas menggunakan bahasa Jawa dialek [[Cirebonandialek Cirebon]] (bukan [[Dermayon]]), dan sebagian kecil lagi (di blok 19, 18 dan 22) mengunakan [[bahasa Sunda]]. Hal ini terjadi karena hampir sebagian besar penduduk desa ini (beserta desa [[Wanakaya]] & [[Karang Tumaritis]]) adalah masyarakat keturunan perantau dari beberapa wilayah di [[kabupaten Cirebon]] (seperti [[Arjawinangun]], [[Panguragan]], [[Gegesik]], [[Jamblang]], [[Plered]], [[Palimanan]] dan [[Losari]]).
 
Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berniaga. Tak sedikit pula diantara mereka yang menjadi pengusaha yang membuka usaha (pembuatan mebel) di beberapa kota di [[Jawa]] dan [[Sumatera]]. Maka tidak salah kalau kesejahteraan penduduknya lebih maju diantara desa-desa lain.