Upacara Adat Nujuh Jerami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Annietzach (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Annietzach (bicara | kontrib)
Baris 1:
'''Upacara Adat Nujuh Jerami'''<referencesref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/upacara-adat-nujuh-jerami/|title=Upacara Adat Nujuh Jerami|last=ditindb|date=2015-12-17|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2019-09-21}}</ref> adalah tindakan seremonial yang dilakukan oleh komunitas [[Suku Sawang|Orang Lom]] di Dusun Air Abik dan Dusun Pejam, Provinsi Kepulauan [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]]. Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan purnama mengikuti [https://www.tionghoa.info/kalender-cina-kalender-imlek-arti-penjelasan-dan-cara-membacanya/ penanggalan Cina] atau pada setiap bulan April. Ritual ini dilakukan  warga adat yang tinggal di pedalaman hutan maupun pemukiman luar sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan panen di sawah, khususnya beras merah. Berdasarkan kisah yang disampaikan oleh tokoh adat, ritual ini dimulai sejak zaman nenek moyang mereka. Seorang leluhur bermimpi agar mengorbankan dua orang anaknya sebagai tumbal  kemudian dibuang ke laut dan ke daratan. Tumbal yang dibuang ke laut diyakini menjelma menjadi ikan, sedang lainnya yang dibuang ke daratan menjadi tanaman padi. Orang Lom percaya bahwa ikan dan
'''Upacara Adat Nujuh Jerami'''
<references group="buku" />padi adalah satu kesatuan. Dimulai dari kisah ini, komunitas orang Lom melakukan ritual persembahan sebagai wujud rasa syukur yang disebut sedekah Gebong (sedekah kampung).<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/upacara-adat-nujuh-jerami/|title=Upacara Adat Nujuh Jerami|last=ditindb|date=2015-12-17|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2019-09-21}}</ref>
<references />adalah tindakan seremonial yang dilakukan oleh komunitas [[Suku Sawang|Orang Lom]] di Dusun Air Abik dan Dusun Pejam, Provinsi Kepulauan [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]]. Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan purnama mengikuti [https://www.tionghoa.info/kalender-cina-kalender-imlek-arti-penjelasan-dan-cara-membacanya/ penanggalan Cina] atau pada setiap bulan April. Ritual ini dilakukan  warga adat yang tinggal di pedalaman hutan maupun pemukiman luar sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan panen di sawah, khususnya beras merah. Berdasarkan kisah yang disampaikan oleh tokoh adat, ritual ini dimulai sejak zaman nenek moyang mereka. Seorang leluhur bermimpi agar mengorbankan dua orang anaknya sebagai tumbal  kemudian dibuang ke laut dan ke daratan. Tumbal yang dibuang ke laut diyakini menjelma menjadi ikan, sedang lainnya yang dibuang ke daratan menjadi tanaman padi. Orang Lom percaya bahwa ikan dan
<references group="buku" />padi adalah satu kesatuan. Dimulai dari kisah ini, komunitas orang Lom melakukan ritual persembahan sebagai wujud rasa syukur yang disebut sedekah Gebong (sedekah kampung).<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/upacara-adat-nujuh-jerami/|title=Upacara Adat Nujuh Jerami|last=ditindb|date=2015-12-17|website=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=id-ID|access-date=2019-09-21}}</ref>
 
== Domain ==