Cixi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 126:
Tongzhi meninggal tanpa keturunan laki-laki, menyebabkan terjadinya krisis pewaris takhta. Anggota keluarga kerajaan yang lebih tua dari Tongzhi tidak cocok untuk menjadi kaisar, dan haruslah orang yang berasal dari generasi bawah atau generasi yang sama dengan Tongzhi. Setelah persetujuan antara kedua Ibusuri, Zaitian, putra pertama Pangeran Chun dan saudara kandung Cixi, yang masih berusia empat tahun, terpilih menjadi kaisar baru. 1875 merupakan tahun deklarasi era '''[[Kaisar Guangxu|Guangxu]]'''.
 
Kematian Ci'an pada April 1881 memberikan tantangan baru pada Cixi. Ci'an tidak begitu tertarik dengan urusan negara, tetapi merupakan pembuat keputusan dalam urusan keluarga. Rumor bahwa Cixi meracuni Ci'an menyebar karena konflik hampir terjadi antara Cixi dan Ci'an dalam masalah eksekusi [[An Dehai]].<ref>Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, hal. 49</ref> Pada Maret 1881 Ci'an mulai jatuh sakit dan Cixi menjadi satu-satunya wali di istana, dan dalam catatan kerajaan, Ci'an jatuh sakit pada 11 April, lalu meninggal pada sore hari.<ref>清德宗實錄</ref> Ci'an diyakini meninggal akibat serangan [[stroke]]. Kematiannya berarti bahwa struktur kekuasaan kini sepenuhnya berada di tangan Cixi.
 
Pangeran Gong frustasi dengan kekuasaan Cixi, dan sedikit mempertanyakan Cixi dalam urusan negara, dan juga mendukung keterlibatan Tiongkok dalam [[Perang Tiongkok-Prancis]]. Cixi menggunakan kekalahan Tiongkok dalam perang untuk menyingkirkan Pangeran Gong dan pembuat keputusan penting lainnya di Dewan Penasehat tahun 1885. Ia menurunkan posisi Pangeran Gong menjadi penasehat, dan mengangkat jabatan Pangeran Chun. Setelah terpilih menjadi kepala angkatan laut, Pangeran Chun setia kepada Ibusuri Cixi, tetapi sebenarnya bertindak untuk melindungi putranya, sang Kaisar Baru. Ia memindahkan dana militer untuk merekonstruksi Istana Musim Panas di luar Beijing sebagai tempat pensiun Cixi. Pangeran Chun tidak mau Cixi campur tangan dalam urusan putranya Guangxu ketika ia sudah mapan. Cixi tidak menolak pembangunan istana tersebut.