Dinasti Tang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cosmetic edited
Baris 36:
}}
{{Infobox Chinese |c=唐朝 |p=Táng Cháo |w=T‘ang<sup>2</sup> Ch‘ao<sup>2</sup> | gr=Tarng chaur | y=Tòhng Chìuh |j=Tong<sup>4</sup> Ciu<sup>4</sup> |tl=Tông Tiâu |wuu=Daon Dzo |mc=Dang Djew |mi={{IPAc-cmn|t|ang|2|-|ch|ao|2}} }}
'''Dinasti Tang''' ({{zh|c={{linktext|唐|朝}}|p=Táng Cháo|w=T'ang Ch'ao}}; pertama [[618]]–690 & kedua 705–[[907]]), dalam romanisasi [[Wade-Giles]] ditulis '''Dinasti T‘ang''' (dibaca sebagai ''thang''), adalah salah satu dinasti [[Tiongkok]] yang menggantikan [[Dinasti Sui]] dan mendahului [[periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan]]. Dinasti ini didirikan oleh keluarga [[Li (marga)|Li]] (李), yang mengambil alih kekuasaan pada masa kemunduran dan keruntuhan dinasti Sui. Keberlangsungan dinasti ini sempat terputus saat Maharani [[Wu Zetian]] mengambil alih tahtatakhta dan mengumandangkan berdirinya dinasti Zhou Kedua ([[690]]–[[705]]), dan menjadi satu-satunya kaisar perempuan dalam sejarah Tiongkok. Dinasti ini berkuasa selama rentang waktu 289 tahun dengan 21 kaisar.
 
Dinasti Tang, dengan ibukotaibu kota di [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]) yang saat itu merupakan kota terpadat di dunia<ref>{{Cite web|url=http://arts.cultural-china.com/en/83Arts7518.html|title=Ancient Capital City: Chang'an - China culture|website=arts.cultural-china.com|language=en|access-date=2017-04-24}}</ref>, dianggap sebagai salah satu titik puncak dalam sejarah Tiongkok, sebuah [[zaman keemasan]] budaya kosmopolitan. Luas wilayahnya, yang diperoleh melalui kampanye militer penguasa-penguasa awalnya, menyaingi luas [[dinasti Han]]. Berdasarkan dua sensus pada abad ke-7 dan abad ke-8, catatan-catatan Tang memperkirakan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Ebrey|1999|pp=111, 141}} Pada abad ke-9, karena kekaisaran sedang mengalami kemunduran dan tidak dapat mengadakan sensus yang akurat, diperkirakan jumlah penduduk Tang tercatat sekitar 80 juta jiwa.{{sfn|Du|1998|p=37}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}{{efn|Pada masa Dinasti Tang, jumlah penduduk dunia bertambah dari sekitar 190 juta menjadi sekitar 240 juta - perbedaan sebesar 50 juta. Lihat [[demografi abad pertengahan]].}} Dengan jumlah penduduk yang besar, dinasti ini dapat mengumpulkan para ahli dan ratusan ribu tentara untuk melawan kekuatan-kekuatan [[nomaden]] yang mendominasi [[Asia Dalam]] dan [[Jalur Sutra]]. Berbagai kerajaan dan negara membayar upeti kepada Tang, sementara Tang juga menaklukkan atau menundukkan beberapa wilayah yang dikendalikan secara tidak langsung melalui sistem protektorat. Selain hegemoni politik, pengaruh budaya Tang juga terasa kuat di negara-negara tetangga seperti [[Korea]], [[Jepang]], dan [[Vietnam]].
 
Periode Tang pada umumnya merupakan periode kemajuan dan stabilitas, kecuali saat [[Pemberontakan An Lushan]] dan kemunduran otoritas pusat pada masa akhir dinasti ini. Seperti Dinasti Sui, Dinasti Tang memiliki sistem perekrutan pegawai negeri melalui [[Ujian Kenegaraan|ujian kenegaraan]]. Tatanan ini terganggu oleh kemunculan gubernur-gubernur militer regional yang disebut [[jiedushi]] pada abad ke-9. Sementara itu, [[budaya Tiongkok]] berkembang dan semakin matang pada masa Tang; masa ini juga dianggap sebagai masa terbesar untuk [[puisi Tiongkok]].{{sfn|Yu|1998|pp=73–87}} Dua dari penyair terkenal Tiongkok, [[Li Bai]] dan [[Du Fu]], berasal dari masa ini, dan juga berbagai pelukis terkenal seperti [[Han Gan]], [[Zhang Xuan]], dan [[Zhou Fang (Dinasti Tang)|Zhou Fang]]. Selain itu, terdapat berbagai [[historiografi Tiongkok|sastra sejarah]] yang disusun oleh para ahli, dan juga ensiklopedia dan karya geografi.
Baris 75:
Walaupun pemerintah pusat dan lokal menyimpan banyak sekali catatan mengenai tanah untuk menentukan pajak, di Tang banyak orang melek huruf dan kaya yang membuat dokumen pribadi mereka sendiri dan menandatangani kontrak.{{sfn|Brook|1998|p=59}} Mereka memiliki tanda tangan mereka sendiri, dan dalam proses pembuatan kontrak terdapat saksi dan juru tulis untuk pembuktian di pengadilan bahwa klaim kepemilikan mereka sah (apabila perlu).{{sfn|Brook|1998|p=59}} Pendahulu sistem ini sebenarnya sudah ada semenjak masa Dinasti Han kuno, tetapi bahasa perjanjian menjadi semakin umum dan tertanam dalam budaya literer Tiongkok pada masa dinasti-dinasti berikutnya.{{sfn|Brook|1998|p=59}}
 
Pusat kekuatan politik Tang terletak di ibukotanyaibu kotanya di [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]). Di kota tersebut, kaisar memiliki kompleks istana yang besar. Di tempat tersebut, ia dapat menghibur pada perwakilan politik dengan musik, olahraga, pertunjukan ketangkasan akrobatik, puisi, lukisan, dan pertunjukan teater. Di Chang'an juga terdapat banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Saat pejabat pemerintah tingkatan prefektur di Tiongkok mendatangi ibukotaibu kota pada tahun 643 untuk memberikan laporan tahunan wilayah mereka, Kaisar Taizong mendapati bahwa banyak dari antara mereka yang tidak punya tempat beristirahat yang layak sehingga harus menyewa kamar dari pedagang.{{sfn|Benn|2002|p=59}} Oleh sebab itu, Kaisar Taizong memerintahkan badan pemerintah yang bertugas dalam pembangunan kota untuk membangun rumah pribadi khusus untuk setiap pejabat yang mengunjungi ibukotaibu kota.{{sfn|Benn|2002|p=59}}
 
==== Ujian kenegaraan ====
Baris 183:
[[Berkas:Wild goose pagoda xian china.jpg|jmpl|[[Pagoda Angsa Liar Raksasa]], [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]), yang dibangun pada tahun 652 dan diperbaiki oleh Wu Zetian pada tahun 704.]]
 
Terdapat banyak perempuan penting di istana kekaisaran pada masa Maharani Wu dan sesudahnya, seperti [[Shangguan Wan'er]] (664–710), seorang penyair, penulis, dan pejabat perempuan yang mengurus kantor pribadi Wu.{{sfn|Adshead|2004|p=46}} Pada tahun 706, istri Kaisar Zhongzong dari Tang, [[Maharani Wei (Zhongzong)|Maharani Wei]] (kematian 710), meyakinkan suaminya untuk mengangkat saudara perempuan dan putrinya menjadi pegawai pemerintahan, dan pada tahun 709 meminta agar ia memberi perempuan hak untuk menyerahkan hak istimewa turun temurunyna-temurunnya ke anak laki-lakinya (yang sebelumnya merupakan hak untuk laki-laki saja).{{sfn|Benn|2002|p=6}} Maharani Wei pada akhirnya meracuni Zhongzong, dan kemudian ia menempatkan putranya yang berusia lima belas tahun di atas tahtatakhta pada tahun 710.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Dua minggu kemudian, [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Li Longji]] (nantinya menjadi Kaisar Xuanzong) memasuki istana dengan beberapa pengikut dan membunuh Maharani Wei dan faksinya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Ia kemudian menempatkan ayahnya [[Kaisar Ruizong dari Tang|Kaisar Ruizong]] (berkuasa 710–712) di atas tahtatakhta.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Sementara Kaisar Zhongzong didominasi oleh Maharani Wei, Ruizong juga didominasi oleh [[Putri Taiping]].{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Keadaan ini berakhir setelah kegagalan upaya kudeta Putri Taiping pada tahun 712 (ia gantung diri pada tahun 713), dan Kaisar Ruizong mengundurkan diri dan memberikan jabatannya kepada [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Kaisar Xuanzong]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}}{{sfn|Benn|2002|p=6}}
 
Pada masa Kaisar Xuanzong selama 44 tahun, Dinasti Tang mencapai masa keemasannya dengan inflasi ekonomi yang rendah.{{sfn|Benn|2002|p=7}}{{sfn|Schafer|1985|p=8}} Ia dianggap sebagai pemimpin yang progresif dan penuh kebajikan. Pada tahun 747, ia menghapuskan hukuman mati; sebelumnya semua hukuman mati harus disetujui oleh kaisar sendiri (sebagai catatan, pada tahun 730, terdapat 24 orang yang dihukum mati).{{sfn|Benn|2002|p=47}} Xuanzong mengikuti konsensus menteri-menterinya dalam pembuatan kebijakan dan berupaya mengisi jabatan kementerian dari berbagai faksi politik.{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Kanselirnya [[Zhang Jiuling]] (673–740) yang merupakan seorang penganut [[Konfusianisme]] yang kuat berupaya untuk mengurangi [[deflasi]] dan meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan mendorong penggunaan koin pribadi, sementara penerusnya yang merupakan seorang aristokrat dan teknokrat [[Li Linfu]] (kematian 753) mendukung monopoli pemerintah atas pengeluaran koin.{{sfn|Adshead|2004|p=89}} Setelah tahun 737, Xuanzong sangat memercayai kanselirnya Li Linfu, yang mendukung kebijakan perekrutan jenderal non-Tionghoa yang lebih agresif. Kebijakan ini pada akhirnya menghasilkan keadaan yang memungkinkan terjadinya pemberontakan besar-besaran terhadap Kaisar Xuanzong.{{sfn|Adshead|2004|pp=47–48}}
Baris 192:
[[Berkas:Leshan Buddha Statue View.JPG|jmpl|kiri|[[Buddha Raksasa Leshan]], dengan tinggi {{convert|71|m|ft|abbr=on}}; pembangunan dimulai pada tahun 713 dan diselesaikan tahun 803.]]
 
Kejayaan Dinasti Tang berakhir pada abad ke-8 ketika [[Pemberontakan An Lushan]] (16 Desember 755 – 17 Februari 763) menghancurkan kekaisaran. [[An Lushan]] adalah seorang komandan setengah [[Sogdiana]], setengah [[Turk]], semenjak tahun 744, dan berhasil memenangkan sebuah pertempuran melawan orang-orang [[bangsa Khitan|Khitan]] di [[Manchuria]] pada tahun 744,{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Eberhard|2005|p=184}} walaupun kampanye militernya melawan orang-orang Khitan secara keseluruhan tidak berhasil.{{sfn|Xu|1993|pp=455–467}} Ia memperoleh tanggung jawab yang besar di [[Hebei]], yang memungkinkannya untuk memberontak dengan lebih dari seratus ribu tentara.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} Setelah merebut Luoyang, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar [[Yan (Anshi)|negara Yan]] yang baru dan berusia pendek.{{sfn|Eberhard|2005|p=184}} Meskipun pada awalnya jenderal Tang [[Guo Ziyi]] (697–781) berhasil memperoleh kemenangan, tentara-tentara yang baru direkrut di ibukotaibu kota tidak dapat menandingi tentara An Lushan yang sudah berpengalaman, sehingga kaisar melarikan diri dari Chang'an.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} Saat calon penerus kaisar merekrut pasukan di [[Shanxi]] dan Xuanzong melarikan diri ke provinsi [[Sichuan]], mereka meminta bantuan orang-orang Turk [[Uyghur]] pada tahun 756.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Khan Uyghur [[Bayanchur Khan|Moyanchur]] sangat senang akan tawaran ini, dan menikahkan putrinya dengan utusan diplomatik Tiongkok yang datang, dan sebagai gantinya ia dapat menikahi seorang putri Tiongkok.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Orang-orang Uyghur membantu merebut kembali ibukotaibu kota Tang dari para pemberontak, tetapi mereka menolak pergi sebelum diberi banyak upeti berupa kain sutra.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Selain itu, orang-orag Arab dari Kekhalifahan Abbasiyah juga membantu Tang dalam memadamkan pemberontakan An Lushan.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}}{{sfn|Schafer|1985|p=9}} Di sisi lain, orang-orang [[Tibet]] mencoba memanfaatkan situasi dan menjarah banyak wilayah Tiongkok, dan setelah jatuhnya Kekaisaran Tibet pada tahun 842 (dan Uyghur segera sesudahnya) Tang tidak dapat merebut kembali Asia Tengah setelah tahun 763.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Sen|2003|p=34}} Kemunduran ini begitu besar hingga setengah abad kemudian peserta ujian ''jinshi'' diharuskan untuk menulis esai mengenai penyebab kemunduran Tang.{{sfn|Gascoigne|Gascoigne|2003|p=97}} Meskipun An Lushan pada akhirnya dibunuh oleh salah satu kasimnya pada tahun 757,{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} masa-masa sulit dan pemberontakan terus berlanjut hingga pemberontak [[Shi Siming]] dibunuh oleh putranya sendiri pada tahun 763.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}}
 
[[Berkas:Anonymous-Describing the Doctrine Under a Tree.jpg|jmpl|Gulungan sutra dari [[Dunhuang]] pada abad ke-8, yang menunjukkan [[nirwana]] [[Amithaba]].]]
Baris 204:
==== Pembangunan kembali dan pemulihan ====
[[Berkas:Xumipagodazhengding.jpg|jmpl|[[Pagoda Xumi]], dibangun tahun 636.]]
Meskipun bencana alam dan pemberontakan merusak nama baik pemerintah, pada awal abad ke-9 Dinasti Tang sempat dipulihkan.{{sfn|Benn|2002|pp=15–17}} Akibat ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola ekonomi, perdagangan menjadi lebih terdrong karena dengan kurangnya hambatan birokrasi semakin banyak pasar baru yang bermunculan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=85}} Pada tahun 780, pajak gandum dan wajib kerja digantikan oleh pajak semi-tahunan yang dibayar dalam bentuk kas, yang menunjukkan pergeseran ke ekonomi uang yang didorong oleh kelas pedagang.{{sfn|Schafer|1985|p=9}} Kota-kota di wilayah [[Jiangnan]] di selatan, seperti [[Yangzhou]], [[Suzhou]], dan [[Hangzhou]], mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada periode Tang akhir.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}} Monopoli pemerintah atas produksi garam, yang melemah setelah Pemberontakan An Shi, berada di tangan [[Komisi Garam]], yang menjadi salah satu badan pemerintah terkuat dan dijalankan oleh menteri-menteri spesialis yang paling cakap. Komisi tersebut memulai praktik penjualan hak monopoli garam kepada para pedagang, yang digunakan oleh para pedagang tersebut untuk mengangkut dan menjual di pasar lokal. Pada tahun 799, lebih dari setengah pendapatan pemerintah berasal dari sektor garam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} S. A. M. Adshead menulis bahwa penetapan pajak garam merupakan "pertama kalinya pajak tidak langsung, dan bukan upeti, memungut pajak dari tanah atau uang, atau [pertama kalinya] keuntungan dari badan pemerintahan seperti [badan] pertambangan menjadi sumber daya utama negara besar."{{sfn|Adshead|2004|p=50}} Bahkan setelah kekuatan pemerintah pusat berkurang pada pertengahan abad ke-8, pemerintah masih dapat berfungsi dan memberi perintah dalam skala besar. ''Tangshu'' ([[Buku Tua Tang]]) yang disusun pada tahun 945 mencatat bahwa pada tahun 828 pemerintah Tang mengeluarkan dekret yang menstandardisasi [[pompa rantai]] untuk [[irigasi]]:
{{quote|Pada tahun kedua masa kekuasaan Taihe [828 M], pada bulan kedua...model standar pompa rantai dikeluarkan oleh istana, dan rakyat Jingzhao Fu (ibukota) diperintahkan oleh kaisar untuk membuat banyak mesin untuk dibagikan kepada rakyat di sepanjang [[Terusan Zhengguo|Kanal Zheng Bai]] untuk keperluan irigasi.|{{sfn|Needham|1986b|p=347}}}}
[[Berkas:Wang Wei 001.jpg|jmpl|Lukisan seorang ahli yang bernama Fu Sheng, dibuat oleh penyair, musisi, dan pelukis Tang [[Wang Wei (penyair abad ke-8)|Wang Wei]] (701–761).]]
Baris 218:
[[Berkas:Plat à offrandes Chine Musée Guimet 2418 3.jpg|jmpl|Piring bergaya [[sancai]] dari Dinasti Tang pada abad ke-8.]]
[[Berkas:Chinese Kaigentsuho coin.jpg|jmpl|Koin ''Kai Yuan Tong Bao'' (開元通寶) Dinasti Tang, dibuat pertama kali pada tahun 621 di [[Chang'an]], yang kemudian menginspirasi ''[[Wadōkaichin]]'' Jepang pada abad ke-8.]]
Baik Dinasti Sui maupun Tang menjauhi budaya [[feudalFeodalisme|feodal]] Dinasti-Dinasti Utara sebelumnya dan mengikuti ajaran [[Konfusianisme]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Sistem pemerintahan Tang didukung oleh kelas intelektual Konfusian yang terpilih melalui ujian masuk pegawai negeri atau rekomendasi. Pada masa tang, [[Daoisme]] dan [[Buddhisme]] juga berperan sebagai ideologi inti dan memengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat. Di sisi lain, penduduk Tang senang berpesta, meminum minuman keras, berlibur, berolahraga, dan menikmati hiburan lainnya, sementara [[sastra Tiongkok]] dapat dinikmati oleh lebih banyak pembaca dengan munculnya metode percetakan baru.
 
=== Waktu luang di Dinasti Tang ===
Baris 229:
[[Berkas:Prince Yide's tomb, towers.jpg|jmpl|kiri|Lukisan dinding yang menggambarkan sebuah menara, kemungkinan di [[Chang'an]]. Gambar berasal dari makam [[Li Chongrun|Pangeran Yide]] (kematian 701) di [[Mausoleum Qianling]] dari tahun 706.]]
 
Walaupun Chang'an pernah menjadi ibukotaibu kota Dinasti Han dan Jin, ibukotaibu kota Tang di Chang'an mengikuti gaya seperti pada masa Dinasti Sui. Kota yang kurang lebih berbentuk persegi ini dilindungi oleh tembok luar sepanjang 10&nbsp;km dari barat ke timur dan 8&nbsp;km dari utara ke selatan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Istana kerajaan, Istana Taiji, berdiri di sebelah utara poros utama kota.<ref>{{cite book|last=McMullen|first=David L.|title=State and court ritual in China|year=1999|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-62157-1|page=166|editor=McDermott, Joseph P.}}</ref> Dari Gerbang Mingde besar yang terletak di tengah tembok selatan, jalanan kota terbentang ke arah utara dan mengarah ke Gerbang Chentian yang melindungi istana kekaisaran. Jalan ini berpotongan dengan empat belas jalan utama dari barat ke timur, sementara terdapat sebelas jalan utama yang membentang dari utara ke selatan. Jalan-jalan utama yang saling berpotongan ini membentuk 108 kawasan berbentuk persegi panjang yang masing-masing memiliki tembok dan empat gerbang dan terdiri dari beberapa [[blok kota]]. Kota ini dikenal akan polanya yang seperti papan catur akibat adanya distrik-distrik yang bertembok, dan tata ruang ini bahkan disebutkan dalam salah satu puisi Du Fu.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=103}} Selama [[periode Heian]], kota [[Heian kyō]] (kini [[Kyoto]]) di Jepang dirancang dengan pola jalan seperti papan catur layaknya ibukotaibu kota Tang.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Dari 108 kawasan di Chang'an, dua di antaranya (masing-masing sebesar 2 kawasan kota biasa) digunakan untuk pasar yang diawasi oleh pemerintah, dan sisanya untuk kuil, kebun, atau kolam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Di seluruh kota, terdapat 111 [[wihara Buddha]], 40 biara Taoisme, 38 altar keluarga, 2 kuil resmi, 7 gereja agama asing, 10 kawasan kantor transmisi provinsial, 12 penginapan besar, dan 6 permakaman.{{sfn|Benn|2002|p=xiii}} Beberapa kawasan kota diisi oleh lapangan terbuka untuk bermain atau taman belakang rumah-rumah mewah untuk bermain polo kuda atau sepak bola [[cuju]].{{sfn|Benn|2002|pp=xiv, xv, xvi, xvii, xviii}} Pada tahun 662, [[Kaisar Gaozong dari Tang|Kaisar Gaozong]] memindahkan istana kekaisaran ke [[Istana Daming]], yang kemudian menjadi pusat politik kekaisaran dan tempat kediaman kaisar-kaisar Tang selama lebih dari 220 tahun.<ref>{{cite book|title=A Journey into China's Antiquity|year=1997|publisher=Morning Glory Publishers|location=Beijing|isbn=978-7-5054-0507-3|page=56|editor=Yu, Weichao}}</ref>
 
[[Berkas:Jingyun Bell.JPG|jmpl|Lonceng Jingyun yang terbuat dari perunggu dari tahun 711. Tingginya 247 cm, massanya 6.500&nbsp;kg. Saat ini lonceng ini disimpan di Menara Lonceng Xi'an.]]
IbukotaIbu kota Tang merupakan kota terbesar di dunia saat itu, dengan jumlah penduduk di kota dan wilayah pinggirannya sebesar 2 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Chang'an merupakan kota yang sangat kosmopolitan dan dihuni oleh berbagai kelompok etnis, seperti orang-orang [[Persia]], Asia Tengah, Jepang, Korea, [[Vietnam]], Tibet, dan India. Dengan beragamnya kelompok etnis di Chang'an, terdapat pula berbagai macam agama yang dianut oleh penduduknya, seperti [[Buddhisme]], [[Nestorianisme]], [[Manichaeisme]], [[Zoroastrianisme]], [[Yudaisme]], dan [[Islam]]. Banyak orang asing yang dapat menetap di Tiongkok karena Tiongkok terhubung dengan [[Jalur Sutra]], dan kota Chang'an sendiri dihuni oleh kurang lebih 25.000 orang asing.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=112}}{{sfn|Studwell|2003|p=4}} Di beberapa kedai minuman, perempuan-perempuan [[Tocharia]] yang bermata hijau dan berambut pirang menyajikan wine dalam cangkir [[akik]] dan [[ambar]], menyanyi, dan menari.{{sfn|Schafer|1985|p=21}} Apabila orang asing di Tiongkok hendak menikahi seorang perempuan Tionghoa, ia diharuskan untuk tinggal di Tiongkok dan tidak boleh membawa pasangannya kembali ke tanah airnya, seperti yang diatur oleh hukum yang ditetapkan pada tahun 628 untuk melindungi perempuan dari pernikahan sementara dengan utusan asing.{{sfn|Schafer|1985|p=25}} Beberapa hukum yang mengatur [[segregasi]] antara orang asing dan Tionghoa juga diloloskan pada masa Dinasti Tang. Pada tahun 779, Dinasti Tang mengeluarkan perintah yang memaksa orang-orang [[suku Uyghur|Uyghur]] di ibukota untuk mengenakan pakaian etnis mereka, berhenti menikahi perempuan Tionghoa, dan tidak boleh berlaku seperti orang Tionghoa.{{sfn|Schafer|1985|p=22}}
 
Chang'an merupakan pusat pemerintahan, rumah keluarga kaisar, dan dipenuhi dengan kekayaan dan kemegahan. Namun, kota ini bukanlah pusat ekonomi Dinasti Tang. Kota [[Yangzhou]] di tepi [[Terusan Besar Tiongkok]] dan dekat dengan [[Sungai Yangtze]] merupakan pusat ekonomi terbesar pada masa Dinasti Tang.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}
Baris 238:
Yangzhou merupakan pusat [[monopoli pemerintah]] atas garam, dan pusat industri terbesar Tiongkok; kota tersebut berperan sebagai perantara pengiriman barang-barang asing ke kota-kota besar di utara.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}} Seperti pelabuhan [[Guangzhou]] di Selatan, di Yangzhou terdapat banyak pedagang asing dari berbagai tempat di Asia.{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}{{sfn|Reischauer|1940|pp=143–144}}
 
Dinasti Tang juga memiliki ibukota kedua di [[Luoyang]], yang merupakan ibukotaibu kota kesukaan [[Wu Zetian|Maharani Wu]]. Pada tahun 691, ia memindahkan 100.000 keluarga (lebih dari 500.000 orang) dari sekitar wilayah Chang'an ke Luoyang.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Dengan jumlah penduduk sekitar satu juta jiwa, Luoyang menjadi ibukotaibu kota terbesar kedua di kekaisaran, dan kedekatannya dengan Sungai Luo membuatnya menjadi subur dan terhubung dengan lalu lintas di Terusan Besar.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Namun, istana Tang pada akhirnya menurunkan status Luoyang dan tidak lagi mengunjunginya setelah tahun 743 karena permasalahan Chang'an dalam memperoleh persediaan tahunan telah diselesaikan.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Semenjak tahun 736, lumbung-lumbung telah dibangun di titik-titik penting di sepanjang rute dari Yangzhou ke Chang'an, sehingga menyelesaikan masalah penundaan pengiriman, kerugian, dan pencurian.{{sfn|Schafer|1985|pp=18–19}} Sebuah danau buatan yang digunakan untuk pengiriman telah digali di sebelah timur Chang'an pada tahun 743, dan dengan itu penduduk Chang'an dapat melihat kapal-kapal membawa pajak dan upeti ke ibukotaibu kota kekaisaran mereka.{{sfn|Schafer|1985|pp=19–20}}
 
=== Sastra ===