Bratawali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
Tanaman Bratawali merupakan tanaman [[obat]] yang dapat dijadikan sebagai obat [[tradisional]] yang memiliki banyak [[manfaat]] dalam [[kesehatan]] terutama dalam penyembuhan berbagai [[penyakit]] dalam maupun luar.<ref name=tuki> Tukiman. 2009. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sumatera Utara: Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat.</ref><ref name=ip/> Pemanfaatan dari tanaman Bratawali ini banyak terdapat pada bagian [[batang]] tanaman.<ref name=ip/> Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang bratawali dipakai untuk mencuci [[luka]].<ref name=ip/>
 
Kulit-batangnya mengandung zat-zat seperti [[alkaloid]] dan [[damar]] lunak berwarna kuning sedang akarnya mengandung zat [[berberin]] dan [[kolumbin]].<ref name=as/><ref name=pto> Pusat Tanaman Obat dan Obat Tradisional. 2008. Tinospora crispa (L.) Miers. [terhubung berkala]. http://www.tanaman-obat.com/gallery-tanaman-obat/73-b-r-o-t-o-w-a-l-i [24 Agu 2009].</ref> Kandungan [[alkaloid]] berberina berguna untuk membunuh [[bakteri]] pada [[luka]].<ref name=ip/> Zat pahit [[pikroretin]] dapat merangsang kerja urat [[saraf]] sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.<ref name=as/> Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah [[nafsu]] makan dan menurunkan [[kadar]] gula dalam darah,<ref name=as/> sebagaimana penemuan pada abad ke-20.<ref name=Dharma/> Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada [[kulit]] untuk luka luar.<ref name=ip/> Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah ''rheumatic arthritis'', [[rheumatik]] sendi, [[demam]], demam kuning, [[kencing manis]], [[malaria]], [[diabetes]], serta penyakit luar seperti [[memar]], [[kudis]], dan luka.<ref>[Warna Dunia]. 2009. Manfaat brotowali sebagai obat tradisional kencing manis. [terhubung berkala]. http://warnadunia.com/manfaat-brotowali-sebagai-obat-tradisional-kencing-manis/ [25 Agu 2009].</ref>Selain sebagai obat, [https://www.cintajamu.id/brotowali-si-jamu-pahit-yang-punya-banyak-khasiat-bagi-kesehatan/ brotowali juga berfungsi] sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah, sebagaimana penemuan pada abad ke 20.
 
Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari bratawali dipakai sebagai obat demam yang dapat menggantikan [[kinine]].<ref name=as/> Di [[Filipina]], bratawali dianggap sebagai obat serba bisa yang dapat dipakai untuk mengobati penyakit [[gila]],<ref name=as/> dan berkhasiat seperti [[kina]].<ref name="Dharma">Dharma, A.P. (1987) (dalam bahasa Inggris). Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia]. hlm.47-48. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.</ref> Di [[Bali]] batangnya dipakai sebagai obat [[sakit perut]], demam dan [[sakit kuning]], bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit [[punggung]] dan [[pinggang]].<ref name=as/> Sedangkan, di [[Jawa]], air rebusannya dapat digunakan untuk mengobati demam,obat luar untuk luka, dan [[gatal-gatal]].<ref name=as/> Pada beberapa penyelidikan, ternyata air rebusan batang bratawali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (''psychosis'').<ref name=as/> Ia juga membuat [[tikus]] memiliki sekresi yang lebih banyak.<ref name=Dharma/>