Injil Tomas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
 
Argumen utama yang diajukan oleh kubu yang belakangan adalah argumen dari ''redaksi''. Dalam solusi yang paling umum diterima terhadap [[masalah Sinoptik]], Matius dan Lukas sama-sama memanfaatkan Markus, ditambah lagi suatu kumpulan ucapan yang kini hilang, yang disebut [[dokumen Q|Q]], untuk menyusun injil=injil mereka. Kadang-kadang Matius dan Lukas memodifikasi kata-kata dari sumber mereka, (Markus (atau Q), dan teks yang telah dimodifikasi itu dikenal sebagai “redaksi.” Lawan-lawan dari kubu yang belakangan berpendapat bahwa sebagian dari redaksi yang sekunder yang diciptakan oleh Matius dan Lukas muncul di dalam Tomas, yang berarti bahwa Tomas ditulis setelah Matius dan Lukas selesai disusun. Karena Matius dan Lukas pada umumnya diduga disusun antara tahun [[80-an]] dan [[90-an]], Tomas tentunya disusun belakangan dari kedua waktu itu.
 
== Injil Tomas dan Yesus historis ==
 
Para pakar modern menggunakan tiga criteria untuk menetapkan apakah yang mungkin telah diajarkan oleh Yesus yang histories: banyak kesaksian, perbedaan, dan kredibilitas kontekstual. Banyak sarjana modern yakin bahwa Injil Tomas ditulis secara independen dari Perjanjian Baru, dan karena itu merupakan pembimbing yang bermanfaat bagi penelitian Yesus yang historis.
 
Dengan menemukan ucapan-ucapan dalam ''Injil Tomas'' yang bertumpang tindih dengan Q, Markus, Matius, Lukas, Yohanes dan Paulus, para pakar merasa bahwa ucapan-ucapan itu mewakili “banyak kesaksian” dan karenanya kemungkinan besar berasal dari Yesus yang historis, daripada ucapan-ucapan yang hanya dipersaksikan sekali saja, seperti halnya kebanyakan bahan dalam Yohanes.
''Injil Tomas'' juga telah digunakan oleh para teoris mitisis Kristus, seperti misalnya [[Earl Doherty]], penulis ''The Yesus Puzzle'', dan Timothy Freke, penulis ''The Yesus Mysteries'', bahwa kekristenan tidak berawal pada [[Historisitas Yesus Kristus|Yesus historis]], melainkan sebagai suatu adaptasi Yahudi terhadap [[agama-agama misteri]] Yunani. Kumpulan ajaran yang dihubungkan dengan Yesus mewakili bagian inisiasi ke dalam rahasia-rahasia dari agama mereka.
 
''Injil Tomas'' dianggap oleh beberapa individu sebagai satu penemuan yang paling penting dalam memahami Kekristenan perdana di luar Perjanjian Baru. Kitab ini memberikan kesaksian tentang kepelbagaian yang luar biasa di dalam Kekristenan perdana, dan pemahaman-pemahaman yang sangat berbeda tentang Yesus. Kitab ini juga menjadi jendela ke dalam pandangan dunia dari budaya kuno ini dan jendela ke dalam perdebatan-perdebatan serta pergumulan-pergumulan di kalangan Kekristenan perdana, dan hubungan serta perpecahannya dengan [[Yudaisme]].
 
<!--==Differences between translations==
In translating ancient texts, often the meaning of words is revealed only in abstraction, and must be transliterated, after being translated, in order for the meaning to be addressed. This is the case with all translations, as each reveals the limits and changes of languages, in the ''divergent'' tasks of; being sufficiently descriptive, and being easy to use in common speech. In the ''Gospel of Thomas'', logion 66 is one famous example of how translation often differs subtly in its proper transliteration.
 
:'''66'''. ''Jesus said'', "Show me the stone that the builders rejected: that is the keystone." (''From the'' Scholars Translation - ''Stephen Patterson and Marvin Meyer.'')
 
Compare the above translation to the below interpretation:
 
:'''66'''. ''Jesus said'', "Teach me concerning this stone which the builders rejected; it is the corner-stone." (''Brill edition.'')
 
The use of the word "corner-stone", in the Brill edition, is ''inaccurate'' for the meaning, and the correct word is "keystone", as in the Patterson-Meyer translation. To understand the difference, we must think through the parable for its intended meaning. As in all [[Christian]] [[parables]], the deeper meaning reflects a moral story. In this case, the meaning comes by the analogy of constructing an arch:
 
:In selecting stones for the arch, the most odd-shaped, useless stone is rejected, and cast aside. The builders select the ''cornerstones'' first; they must be strong, squarish blocks and must serve well as the foundation. As each separate pillar is built to the top, the stones are chosen for their slight curvatures, to bring the tops of the columns together.
 
:Finally, the ''keystone'' must be selected. It must be of a particularly acute angle to accommodate the characteristics of each of the two arch halves: According to Jesus's parable, it is the stone which was first rejected, by the initial estimations of the builders, and only when the rest of the pieces are in place do they see its usefulness.-->
 
== Perbandingan ''Injil Tomas'' dengan Perjanjian Baru ==