Yokosuka K5Y: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 70:
== Churen / Yokosuka K5Y di Indonesia ==
 
[[Berkas:Adisucipto+soedjono.jpg|jmpl|kikiri|<center>[[Muhammad Sujono|HM Soedjono]] bersama [[Adisucipto]], sesaat sebelum penerjunan udara<center/>]]
Pesawat ini dikenal dengan nama Churen dan dipergunakan oleh [[TNI AU]] sebagai pesawat latih, pengintai, pengangkut, pembom, pemotretan udara dan palang merah.
 
Di [[TNI Angkatan Udara|TNI AU]], ia diterbangkan untuk pertama kalinya oleh [[Agustinus Adisoetjipto]] dengan tanda merah putih di pangkalan udara [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Maguwo]], [[Yogyakarta (kota)|Yogyakarta]] pada tanggal [[27 Oktober|27 November]] [[1945]]. Ia diterbangkan untuk kedua kalinya pada [[28 Oktober]] [[1945]], bertepatan dengan diadakannya rapat raksasa di alun-alun kota. Dan penerbangan tersebut dilakukan sebelum [[Tentara Keamanan Rakyat]] ([[TKR]]) Djawatan Penerbangan diresmikan.{{sfn|Suryadarma|2017|p=48}}
 
Pada tahun [[1946]], dipergunakan untuk memperluas jaringan udara dari [[Pangkalan Udara Maguwo]] hingga ke daerah [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Jawa Barat]] dan [[Sumatra]]. Selain itu pada tahun ini, di [[2 September]] [[1946]], terjadi kecelakaan dan korban pesawat pertama yang menimpa [[Opsir Udara II]] [[Tarsono Rudjito]]. Kecelakaan terjadi karena pesawat Churen mendarat darurat di [[Cipatujah, Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Dan sebelumnya, pada [[12 Februari]] [[1946]], [[TNI AU]] melakukan percobaan penerjunan untuk pertama kalinya di [[Pangkalan Udara Maguwo]], [[Yogyakarta]] dengan mempergunakan parasut. Penerjunan tersebut dilakukan dari ketinggian 2.300 kaki oleh 3 orang penerjun. Operasi percobaan penerjunan ini mempergunakan pesawat Churen yang diterbangkan oleh penerbang [[Agustinus Adisoetjipto]], menerjunkan Amir Hamzah; penerbang [[Iswahyudi]] menerjunkan Legino dan penerbang M. Suhodo menerjunkan Pungut.{{Sfn|Suryadarma|2017|p=83}} Pada tanggal [[12 Mei]] [[1946]], dilaksanakan penerbangan dua pesawat Churen menuju Lapangan Udara Pamekasan, [[Madura]] dengan tujuan untuk mempersiapkan lapangan udara tersebut agar bisa dipakai untuk operasi penerbangan. Penerbangan itu akhirnya dibatalkan karena ada kerusakan di roda pendaratnya, dimana akhirnya kembali ke [[Yogyakarta (kota)|Yogyakarta]], dengan mendarat darurat di [[Pangkalan Udara Bugis]], [[Malang]].{{Sfn|Suryadarma|2017|p=87}}
 
Tanggal [[8 Maret]] [[1947]], kembali dilakukan penerjunan dan merupakan penerjunan kedua yang dilaksanakan di [[Pangkalan Udara Maguwo]], [[Yogyakarta]], bersamaan dengan ''Wing Day'', hari dimana para ''karbol'' - kadet penerbangan, diwisuda. Operasi penerjunan ini diawakan oleh penerbang Gunadi dan [[Agustinus Adisoetjipto]], dengan penerjun [[Muhammad Sujono]] dan Soekotjo.{{Sfn|Suryadarma|2017|p=84}}
 
[[Berkas:Yokosuka K5Y - Hawai Mare oki kaisen 1942 (02) wmplayer 2013-07-17.jpg|jmpl|ka|220x220px|Yokosuka K5Y alias Cureng]]
Baris 90:
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|title=[[Suryadi Suryadarma|Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma]]|last=Suryadarma|first=Adityawarman|publisher=Kompas Media Nusantara|year=[[2017]]|isbn=978-602-412-177-8|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Japanese Aircraft of the Pacific War|last=Francillon|first=R.J.|publisher=Putnam & Company Ltd.|year=1970 (2nd edition 1979)|isbn=0-370-30251-6|location=London|page=}}
* Collier, Basil. ''Japanese Aircraft of World War II''. London: Sidgwick & Jackson, 1979. ISBN 0-283-98399-X.
* Mondey, David. ''The Concise Guide to Axis Aircraft of World War II''. London: Chancellor Press, 1996. ISBN 1-85152-966-7.