Bhara Nuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
Bhara Nuri termasuk salah satu raja kecil dari pedalaman yang memerangi Pasukan Belanda sekaligus memerangi Raja Ende.  Alasan raja-raja kecil dari pedalaman  memerangi Raja Ende adalah penyerahan Kerajaan Ende kepada Belanda oleh tujuh penguasa Kerajaan Ende.  Mereka menyatakan bahwa rela menjadi rakyat Belanda dengan menyampaikan pernyataannya kepada ''Residen Kupang Gronovius'' pada bulan Mei 1839. Raja-raja dari pedalaman Ende tidak ingin tunduk dan patuh kepada Belanda, termasuk Bhara Nuri. Pada tahun 1887, Bhara Nuri bertikai dengan Raja Ende karena beliau tidak sepakat dengan sikap Raja Ende yang membiarkan pajak dipungut oleh Belanda. Bhara Nuri menginginkan bahwa Raja Endelah yang harus memungut pajak. Oleh karena cara berpikir Bhara Nuri yang anti akan penjajah akhirnya Belanda mulai merasa resah. Belanda melakukan ''Politik Devide et Impera'' yaitu Politik Adu Domba diantara atau ''Nggae'' atau pembesar-pembesar di Ende Lio. Hal inilah yang makin menguatkan pertikaian Bhara Nuri dan para ''Ata Nggae''.<ref name=":0">{{Cite book|title=Perang Bhara Nuri (1887-1891)|last=Patty, Lasa, Mochsen|first=Servas, Frans, Fua|publisher=Yayasan Servas Mario|year=2001|isbn=979-95677-7-7|location=Ende|pages=47|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />