Ululazmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 20:
 
=== Ibrahim ===
Semasa bayi, [[Ibrahim]] diasingkan ke sebuah [[gua]] sewaktu menghindari perintah keji [[Namrudz]] tentang pembunuhan bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah beranjak dewasa, Ibrahim bertekun mendakwahkan risalah Allah berupa pengenalan tentang Tuhan yang sesungguhnya, Ibrahim juga giat menentang sikap kemusyrikan maupun [[Paganisme|penyembahan berhala]] yang dilakukan kaumnya. Ibrahim berani menghancurkan tipu daya Namrudz beserta kaum penyembah [[berhala]] di Babilonia. bahkan harus dihadapkan dengan ujian berat, yakni dilempar ke perapian secara hidup-hidup, walau demikian Allah menganugerahkan keselamatan untuk Ibrahim yang memiliki Iman yang tak tergoyahkan kepada Allah.<ref>Surah Al-Anbiya: 69, Al-Ankabut: 24</ref> Kemudian Ibrahim beserta para pengikutnya berhijrah untuk Allah. Setelah bertahun-tahun usia pernikahannya dengan [[Sarah]], Ibrahim belum dikaruniai anak hingga Sarah meminta sang nabi menikahi [[Hajar]]; lalu Hajar melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama [[Ismail]]. Allah mengadakan tanda perjanjian dengan Ibrahim berupa hukum [[sunat]], serta terdapat janji bahwa Sarah akan melahirkan [[Ishaq]] yakni pewaris Ibrahim. Setelah itu, Ibrahim harus menerima ujian ketika mengasingkan Hajar beserta putranya itu. Oleh sebab kesabaran dan kepatuhannya, ujian ini berhasil dilalui secara baik. Meski demikian, masih terdapat sebuah ujian berat yang dihadapi Ibrahim, yakni mempersembahkan putranya untuk perintah Allah; Ibrahim melaksanakan perintah ini walau akhirnya Allah menyediakan kurban sembelihan pengganti.<ref>Surah As-Saffat: 102-107</ref> Sewaktu Ibrahim telah membuktikan keimanannya serta kesetiaannya kepada Allah, dengan melaksanakan apapun yang Allah perintahkan, maka Allah memilih Ibrahim sebagai sosok kepercayaan di muka bumi, serta Allah memberkahi Ibrahim berupa anugerah berlimpah di dunia beserta karunia di Akhirat.<ref>Surah An-Nahl: 120-123, Al-Baqarah: 130</ref>
 
Ibrahim bersama Ismail dikenal sebagai dua orang yang mendirikan [[Baitullah]] di sebuah wilayah yang telah Allah sediakan sebagai tempat berkumpul umat manusia di muka bumi.<ref>Surah Al-Baqarah: 125</ref><ref>Surah Al-Baqarah: 127</ref> Selama pembangunan Baitullah, Ibrahim berdoa kepada Allah supaya kaum keturunannya memperoleh [[Al-Kitab]] dan [[Hikmah]] sehingga kaum keturunannya dihindarkan dari sikap [[syirik|kemusyrikan]] maupun penyembahan berhala.<ref>Surah Al-Baqarah: 127-129, Ibrahim: 35-36, Hajj: 78</ref> Hal ini menyebabkan Allah terpikat terhadap sosok Ibrahim, kemudian Allah mengadakan perjanjian untuk memberkahi kaum keturunan Ibrahim apabila mereka mewarisi sosok Ibrahim dalam hal keimanan dan kesetiaan terhadap segala perintah Allah. Setelah itu, Ibrahim menerima perjanjian dari Allah, yang berlaku untuk kaum keturunan Ibrahim supaya dijadikan sebagai umat pilihan milik Allah serta diberkahi; yakni dengan syarat setia melaksanakan segala perintah Allah beserta segala Hukum Allah. Akan tetapi, perjanjian ini tidak berlaku untuk orang-orang yang zalim.<ref>Surah Al-Baqarah: 124</ref>