Riau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k memindahkan Provinsi Riau ke Riau melalui peralihan: udah jelas maksudnya provinsi
←Mengosongkan halaman
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Kotakinfo_provinsi
|nama=Riau
|lambang=[[Berkas:Lambang_propinsi_riau.gif|100px]]
|peta=[[Berkas:Locator_riau_final.png]]
|koordinat=1°15´ LS - 4°45´ LU dan 100°03´- 109°19´ BT.
|motto=
|dasar hukum=
|tanggal=[[9 Agustus]] [[1957]] (hari jadi)
|ibukota=[[Pekanbaru]]
|gubernurlink=Gubernur Riau
|nama gubernur=H.M. Rusli Zainal, SE
|luas=111.228,65 km<sup>2</sup>
<!-- PERLU UPDATE * Daratan: 94.561,60 km<sup>2</sup> (28,67%)-->
|penduduk=5.308.702 jiwa (2003)
|kepadatan=
|kabupaten=9
|kota=2
|kecamatan=
|kelurahan=
|suku=[[Suku Melayu]], [[Suku Minangkabau]], [[Suku Bugis]], [[Suku Makassar]], [[Suku Jawa]], [[Suku Banjar]], [[Suku Batak]], [[Suku Mandailing]], [[Suku Sakai]], [[Suku Talang Mamak]], [[Suku Suku Laut]], [[Suku Kualam Bonai]], [[Suku Akit]]
|agama=<!-- PERLU UPDATE -->[[Islam]] (88%), [[Protestan]] (1%), [[Katolik]] (5%), [[Buddha]] (6%), [[Hindu]] (0,2%)
|bahasa=[[Bahasa Melayu]], [[Bahasa Indonesia]]
|zona=[[WIB]]
|lagu=Lancang Kuning, Soleram, Langgam Melayu, Kutang Barendo
|web=[[http://www.riau.go.id http://www.riau.go.id]]
}}
 
'''Riau''' adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]]. Provinsi ini terletak di Pulau [[Sumatra]] dan beribukotakan [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan [[Selat Singapura]] dan [[Selat Malaka]]; di sebelah selatan dengan Provinsi [[Jambi]] dan [[Selat Berhala]]; di sebelah timur berbatasan dengan [[Laut China Selatan]] (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi [[Sumatera Barat]] dan Provinsi [[Sumatera Utara]].
 
== Arti Lambang ==
 
Mata rantai tak terputus sejumlah 45 butir, membentuk tameng. Memberi arti persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diprokalamasikan sejak tahun 1945. Di dalamnya berisi padi kapas, gelombang laut, keris dan lancang kuning, jenis kapal layar yang khas daerah Riau. Padi kapas melambangkan kesejahteraan rakyat, lancang kuning mengandung arti semangat rakyat Riau dengan hasil laut yang melimpah. Gelombang 5 lapis melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dan Keris Berhulu, kepala burung Serindit adalah kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebijaksanaan dan kebenaran
 
== Geografi ==
 
Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi [[Kepulauan Riau]]) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng [[Bukit Barisan]] sampai Laut China Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.
 
Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.
 
Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan
terbanyak terjadinya kejadian.
 
== Kondisi dan Sumber Daya Alam ==
 
=== Keanekaragaman Hayati ===
===Sumber Daya Alam===
Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.
 
=== Potensi Daerah ===
 
== Demografi ==
*Suku bangsa: [[Suku Melayu]], [[Suku Minangkabau]], [[Suku Jawa]], [[Suku Batak]], [[Suku Sunda]], [[Suku Tionghoa]]
*Bahasa: [[Bahasa Melayu]], [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Hokkian]]
*Agama: [[Islam]], [[Kristen Protestan]], [[Katolik|Kristen Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Konghucu]]
 
== Pendidikan ==
Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya [[Universitas Riau]] [http://www.unri.ac.id/], [[Universitas Islam Riau]], [[Universitas Islam Negri SUSKA (Sultan Syarif Kasim)]], [[Universitas Lancang Kuning]]. Selain itu juga terdapat [[Politeknik Caltex Riau]] [http://www.pcr.ac.id/], dan Lembaga pendidikan dan pelatihan.
 
=== Permasalahan Sosial ===
 
== Pemerintahan ==
=== Kabupaten dan Kota ===
{{Daftar Daerah Tingkat II Riau}}
 
== Perekonomian ==
=== Tenaga Kerja ===
 
=== Pertanian & Perkebunan ===
Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan sawit, baik itu yang dikelola<br />
oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi ''coconut palm oil''''(CPO) 3.386.800 ton per tahun.
 
=== Hutan & Ikan ===
Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.
 
Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.
 
<!--
Hal yang sangat memprihatinkan kita, dari tahun ketahun kondisi hutan Riau semakin habis, sementara usaha untuk melakukan rebosiasi tidak sebanding dengan hutan yang diambil. Untuk melihat perbandingan luas penggunaan hutan berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan masing-masing kabupaten/kota berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau 2001-2015 bisa dilihat pada Tabel di bawah ini.
 
No
 
Kab./ Kota
 
HL
 
HSAW
 
HPT
 
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
 
Kuansing
Inhu
Inhil
Pelalawan
Siak
Kampar
Rohul
Bengkalis
Rohil
Pekanbaru
Dumai
 
49.040,66
21.315,58
34.973,05
0
0
41.697,04
67.574,05
1.995,80
12.197,64
0
0
 
48.817,23
147.304,99
24.761,92
33.976,47
72.314,30
102.097,33
0
94.184,28
559,60
749
4.721,60
 
0
54.506,18
217.634,62
424.456,69
188.187,69
34.392,45
51.592,17
212.767,32
138.739,08
0
145.840,58
 
 
Total
 
228.793,82
 
529.487,02
 
1.468.116,78
 
 
No
 
Kab./ Kota
 
HPTb
 
HB
 
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
 
Kuansing
Inhu
Inhil
Pelalawan
Siak
Kampar
Rohul
Bengkalis
Rohil
Pekanbaru
Dumai
 
127.145,33
161.698,97
54.731,34
297.018,16
215.229,48
304.072,31
134.771,75
347.591,18
276.385,08
15.024
644,86
 
0
0
63.534,01
444,78
6.830,56
0
0
47.600,02
8.441,46
0
11.582,79
 
 
Total
 
1.934.312,12
 
138.433,62
 
Sumber : RTRW Provinsi Riau 2001 - 2015
Keterangan :
 
HL : Hutan Lindung (Ha)
HSAW : Hutan Suaka Alam dan Wisata (Ha)
HPT : Hutan Produksi Tetap (Ha)
HPTb : Hutan Produksi Terbatas (Ha)
HB : Hutan Bakau (Ha)
 
Dari Tabel 22 bisa kita bandingkan luas penggunaan wilayah hutan berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Untuk hutan lindung, Kabupaten Rokan Hulu mempunyai areal yang paling luas, yaitu 67.574,05 hektar atau 29.53 persen dari total luas keseluruhan, Kabupaten Kuantan Singingi seluas 49.040,66 hektar atau 21.43 persen dan Kabupaten Kampar seluas 41.697,04 hektar atau 18.22 persen. Sedangkan Kabupaten Pelalawan, Siak dan Kota Pekanbaru dan Dumai tidak mempunyai areal hutan lindung sama sekali.
 
Hutan suaka alam dan wisata bertujuan untuk melindungi keanekaragaman tumbuh-tumbuhan dan satwa tertentu yang memerlukan upaya konservasi serta ekosistemnya yang berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya. Bila dilihat luas hutan suaka alam dan wisata pada masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai areal yang paling luas, yaitu 147.304,99 hektar atau 27.82 persen dari total luas keseluruhan, diikuti Kabupaten Kampar seluas 102.097,33 hektar atau 19.28 persen dan Kabupaten Bengkalis seluas 94.184,28 hektar atau 17.78 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit areal hutan suaka alam dan wisata adalah Kota Pekabaru seluas 749 hektar atau 0.14 persen disamping Kabupaten Rokan Hulu yang tidak mempunyai areal sama sekali.
 
Tujuan pengelolaan kawasan hutan produksi tetap adalah memanfaatkan ruang kawasan dan potensi sumber daya hutan yang ada diatasnya, baik dengan cara Tebang Pilih dan Tanam (TPT) maupun tebang habis dan tanam untuk memproduksi hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara, masyarakat, dunia industri dan bagi keperluan ekspor dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Bila dilihat luas hutan produksi terbatas pada masing-masing kabupaten/kota pada Tabel 22 terlihat Kabupaten Pelalawan mempunyai areal yang paling luas yaitu 424.456,69 hektar atau 28.91 persen dari total luas keseluruhan, Kabupaten Indragiri Hilir seluas 217.634,62 hektar atau 14.82 persen dan Kabupaten Bengkalis seluas 212.767,32 hektar atau 14.49 persen. Sedangkan Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru tidak mempunyai areal sama sekali.
 
Untuk Hutan Produksi Terbatas (HPTb), Kabupaten Bengkalis mempunyai areal yang paling luas, yaitu 347.591,18 hektar atau 17.69 persen dari total luas keseluruhan. Kabupaten Kampar menempati posisi kedua seluas 304.072,31 hektar atau 15.72 persen dan Kabupaten Pelalawan seluas 297.018,16 hektar atau 15.35 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang mempunyai areal untuk hutan produksi terbatas yang paling sedikit adalah Kota Pekanbaru dan Dumai masing-masing 15.024 hektar atau 0.77 persen dan 644.86 hektar atau 0.03 persen.
 
Hutan bakau bertujuan untuk melestarikan mangrove sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau dan tempat berkembangbiaknya berbagai biota laut, disamping sebagai pelindung pantai dari pengikisan air laut (abrasi) dan bagi perlindungan usaha budidaya dibelakangnya. Tidak semua kabupaten/kota di Provinsi Riau mempunyai hutan bakau, hanya kabupaten/kota yang berbatasan dengan laut yang memiliki hutan bakau, seperti Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. Kabupaten Indragiri Hilir memiliki areal hutan bakau yang paling luas, yaitu seluas 63.534,01 hektar atau 45.89 persen dari luas total keseluruhan, diikuti Kabupaten Bengkalis seluas 47.600,02 hektar atau 34.38 persen dan Kota Dumai seluas 11.582,79 hektar atau 8.36 persen.
 
Provinsi Riau disamping kaya akan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui juga kaya akan sumber daya alam yang bisa diperbaharui seperti hasil hutan. Hasil hutan Provinsi Riau berupa kayu bulat, kayu gergajian, kayu Lapis dan jenis kayu lainnya. Untuk melihat perbandingan hasil hutan masing-masing kabupaten/kota bisa dilihat pada Tabel dibawah ini.
 
No.
 
Kab./ Kota
 
Hasil Hutan Non HPH (M3)
 
Kayu Bulat
 
Kayu Gergajian
 
Kayu Olahan
 
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
 
Kuansing
Inhu
Inhil
Pelalawan
Siak
Kampar
Rohul
Bengkalis
Rohil
Pekanbaru
Dumai
 
14.18
9.500.26
33.173.61
29.650.63
581.865.57
0
29.395.68
40.637.38
2.741.48
2.741.48
3.170.71
 
80.265.26
42.424.01
17.242.09
14.663.61
43.245.23
10.695.03
48.742.36
17.852.09
772.84
7.108.21
1.646.62
 
0
0
0
0
297.354.38
0
0
0
5.510.34
36.292.26
720.83
 
 
Jumlah
 
730.149.50
 
284.657.35
 
339.877.81
 
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Riau – 2006 (data sementara)
 
Dari Tabel 23 dapat dibandingkan hasil hutan Kayu Olahan masing-masing kabupaten/kota, untuk kayu bulat Kabupaten Siak mempunyai jumlah produksi yang paling banyak yaitu 581.865.57 M3 atau 79.80 persen dari total jumlah keseluruhan produksi kayu bulat Provinsi Riau sebanyak 730.149,5 M3. Kabupaten Bengkalis menempati posisi kedua sebanyak 40.637.38 M2 atau 5.56 persen dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 33.173.61 M3 atau 4.54 persen. Sedangkan yang paling sedikit produksi kayu bulat adalah Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 14.18 M2 atau 0.00 persen disamping Kota Pekanbaru dan Kampar yang tidak mempunyai produksi kayu olahan sama sekali.
 
Untuk kayu gergajian Kabupaten Kuantan Singingi yang paling banyak, yaitu 80.265.26 M3 atau 28.19 persen dari total jumlah keseluruhan produksi kayu gergajian Provinsi Riau sebanyak 284.657.35 M3. Posisi kedua adalah Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 48.742.36 M3 atau 17.12 persen dan Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 42.424.01 M3 atau 14.90 persen. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit hasil produksi kayu gergajian adalah Rokan Hilir sebanyak 772.84 M3 atau 0.27 persen dan Kota Dumai sebanyak 1.646.62 M3 atau 0.57 persen.
 
Untuk kayu Lapis tidak semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau yang memproduksinya, hanya Kabupaten Siak, Rokan Hilir, Kota Pekanbaru dan Dumai. Kabupaten Siak merupakan penghasil kayu lapis yang terbanyak, yaitu 297.354.38 M3 atau 87.48 persen dari total jumlah keseluruhan produksi kayu olahan Provinsi Riau sebanyak 339.877.81 M3. Kota Pekanbaru sebanyak 36.292.26 M3 atau 10.67 persen dan Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 5.510.34 M3 atau 1.62 persen.
-->
=== Industri ===
Crumb Rubber, Plastik, Plywood, dll
 
=== Jasa ===
===Energi===
=== Pertambangan ===
===Transportasi===
Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT.RIAU AIRLINES,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut.PT.RIAU AIRLINES mengoperasikan FOKKER-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100
=== Komunikasi ===
 
===Ekspor & Impor===
=== Keuangan & Perbankan ===
Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat dunia perbankkan,ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD PT.BANK RIAU,PT.BPR SARIMADU
 
== Seni dan Budaya ==
=== Musik ===
 
=== Tarian ===
Tarian Gamelan, Serampang Dua Belas, Joged Lambak
 
=== Sastra ===
Riau sangat terkenal dengan satranya dari dahulu kala,ini terbukti banyaknya satrawan-satrwwan dari riau salah satu yang terkenal Raja Haji Fisabilillah,yang terkenal dengan Gurindam Dua Belas
 
== Referensi ==
*{{id}} [http://kawasan.bappenas.go.id/k_perbatasan/data_batas/bukurinci_riau.pdf Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara], ''[[Bappenas]]'' (format PDF)
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar Provinsi Indonesia]]
* [[Sejarah Riau]]
 
 
 
== Pranala luar ==
* [http://www.riau.go.id Situs Web Resmi]
* [http://www.pekanbaru.or.id Pekanbaru]
 
{{Riau}}
{{Provinsi Indonesia}}
 
{{indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Riau| ]]
[[Kategori:Provinsi Indonesia]]
 
[[ar:رياو]]
[[ca:Riau]]
[[de:Riau]]
[[en:Riau]]
[[es:Riau]]
[[fi:Riau]]
[[fr:Riau]]
[[ja:リアウ州]]
[[jv:Riau]]
[[ms:Riau]]
[[nl:Riau]]
[[no:Riau]]
[[pam:Riau]]
[[pl:Riau]]
[[pt:Riau (província)]]
[[ru:Риау]]
[[su:Riau]]
[[sv:Riau]]
[[vi:Riau]]