Genosida Isaaq: Perbedaan antara revisi

'''Genosida Isaaq''' atau '''Hargeisa Holocaust'''<ref>{{Cite journal |last=Ingiriis |first=Mohamed Haji |date=2 July 2016 |title="We Swallowed the State as the State Swallowed Us": The Genesis, Genealogies, and Geographies of Genocides in Somalia |journal=African Security |volume=9 |issue=3 |pages=237–258 |doi=10.1080/19392206.2016.1208475 |issn=1939-2206}}</ref><ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/?id=Dd5ngjjVZb8C&pg=PA504&lpg=PA504&dq=#v=onepage&q=Siad%20barre's%20holocaust&f=false |title=A View From The Foothills: The Diaries of Chris Mullin |last=Mullin |first=Chris |date=1 October 2010 |publisher=Profile Books |isbn=978-1-84765-186-0 |language=en}}</ref>adalah pembantaian sistematis atas warga sipil Isaaq yang disponsori negara antara tahun 1987 dan 1989 oleh [[Republik Demokratik Somali|Republik Demokratik Somalia]]a di bawah kediktatoran [[Siad Barre]]. Jumlah kematian warga sipil dalam pembantaian ini diperkirakan antara 50.000-100.000 menurut berbagai sumber, sementara laporan lokal memperkirakan total kematian warga sipil di atas 200.000 warga sipil Isaaq. Genosida ini juga mencakup perataan dan penghancuran total kota terbesar kedua dan ketiga di Somalia, [[Hargeisa]] (yang 90 persen hancur) dan Burao (70 persen hancur), dan telah menyebabkan hingga 500.000 orang Somalia (terutama dari klan Isaaq) melarikan diri dari tanah mereka dan menyeberangi perbatasan ke Hartasheikh di Ethiopia sebagai pengungsi, dalam apa yang disebut sebagai "salah satu gerakan paksa tercepat dan terbesar dari orang-orang tercatat di Afrika", dan menghasilkan pembentukan kamp pengungsi terbesar di dunia (1988), dengan 400.000 lainnya dipindahkan secara internal. Skala kehancuran menyebabkan Hargeisa dikenal sebagai 'Dresden Afrika'. Pembunuhan itu terjadi selama [[Perang Saudara Somalia]] dan telah disebut sebagai "genosida yang terlupakan".

== Referensi ==