Ki Mujar Sangkerta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
Dalam proses kreatif dalam berkesenian, Mujar biasanya melaukan riset yang nantinya memerpemudah dirinya memperoleh berbagai data yang detail mengenai seni yang akan Ia buat. Setelah mendapatkan data dari riset tersebut, Mujar akan mendiskusikan, mengkesplorasi, kemudian mensketsakan dalam waktu yang relatif cukup lama. Alasan Ia melakukan riset tersebut agar ide yang Ia peroleh itu unik atau tidak umum, spesifik, estetis, orisinil atau benar-benar baru, dan sangat merepresentasikan pribadi dirinya.<ref name="buku"/>
 
Untuk konsepnya, Mujar memilih media logam yang umunya berasal dari logam [[Tembaga. Kuningan. Stenlist. Galvalum. Besi Baja. Aluminium]]. Alasan mendasar memilih logam tersebut sebagai dasar penciptaan terutama dalam seni kriya adalah keinginannya untuk mengekspresikan gagasannya melalui bentuk, narasi, dan obsesi dari tiap detil tatah dan patahan benda seninya dan Aluminium sebagai logam yang lentur dapat merepresentasikan hal tersebut. Selain itu, dalam meproduksikan karya, Mujar lebih mengutamakan nilai inovasi, fungsi, dan kegunaan kriya logam tersebut baik dalam bentuk 2 (dua) dimensi berupa lukisan biasa dan lukisan logam maupun 3 (tiga) dimensi berupa patung. Oleh karena itu Mujar sebisa mungkin menghindari kaidah seni kriya logam karena dianggap kaku dan membatasi dirinya dalam membuat kesenian yang akhirnya menumpulkan dan mengebiri daya kreatif dalam penciptaannya.<ref name="buku"/>
 
Atas dasar inovasi karya seni logam inilah Mujar akhirnya mendapatkan respon positif dari para pemerhati dan kritikus seni, beberapa diantaranya Soedarpo SP, SP Gustami, M. Dwi Marianto, Narsen Afatara, Achmad Dahlan, Sumbo Tinarbuko, dan Agus Dermawan T. Mereka terkesan dengan kemampuan seni Mujar yang melahirkan ide serta teknik baru dalam seni kriya logam sehingga mampu menjadi produktif melahirkan relif logam nonfungsional figuratif dan non-figuratif. Selain dalam seni kriya logam, Mujar juga diakui dalam kemampuan mengakomodasi berbagai lintas seni dengan seni ketungannya yang cakupannya meliputi: seni teater, seni rupa, seni musik, bahkan sampai seni tari baik tradisional sampai modern atau kontemporer.<ref name="buku"/>