Tempat ibadah agama Khonghucu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Agama di Indonesia menggunakan HotCat
Penambahan konten dg mengacu pada PP no.55 bagian penjelasan mengenai tempat ibadah agama Khonghucu. Miao/ kelenteng juga tersurat dalam kitab suci agama Khonghucu, terutama kitab Liji.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{rapikan}}
 
Nama tempat ibadah agama [[Khonghucu]] pada umumnya adalah: Miao/Bio/Kelenteng Khonghucu,
khusus nya untuk
* [[Kong Miao, 孔廟]] (Confucius Temple); Ada satu ciri khas yang membedakan antara Miao atau Kelenteng Khonghucu dengan bangunan Kelenteng Tridharma atau yang lainnya (Buddha atau Tao). Pada umumnya di dalam Kong Miao hanya terdapat Kim sin Nabi Kong Zi sedangkan Altar Dewa-Dewi terpisah dari bangunan utama, didalam Kong Miao terdapat banyak tulisan (Sienci 神柱) papan penghormatan Nabi Kongfuzi 孔夫子 /Khonghucu (nama yang lebih umum 孔子 Kongzi)dan juga para muridnya yang terkenal. Bangunan Kong Miao yang tertua di Indonesia terdapat di kota Surabaya yang dikenal dengan "Boen Bio" sedangkan di Jakarta Kelenteng Kong Miao Terdapat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Khongcu Bio di kota Cirebon. "Bio" adalah lafal Hokkian dari "Miao"
 
Namun, ada pula Kong Miao yang tidak memiliki Kim Sin Nabi Kong Zi, hanya memiliki altar Sin Beng yang di anggap sebagai leluhur nya. Pada dasarnya Kong Miao jenis ini adalah semacam Rumah Leluhur, tempat umatnya memberi penghormatan kepada leluhurnya. Tuan rumah Kong Miao itu disebut "Kongco", yang berarti Leluhur Engkong (Leluhur Kakek). Leluhur yang berada dalam Kong Miao ini adalah leluhur yang memang juga sekaligus, di puja sebagai Dewa-Dewi (Shen Ming). Itu sebabnya, rupang yang terdapat dalam Kong Miao ini tidak serta merta disebut Dewa-Dewi, melainkan disebut Kongco. Sebagai contoh adalah Bio Hok Tek Tjeng Sin, Pak Kik Bio, Kwan Sing Bio, yang banyak terdapat di Indonesia.
 
* [[Litang, 禮堂]] (Ruang Ibadah); Litang adalah nama tempat ibadah agama Khonghucu yang banyak terdapat di Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 250 Litang yang tersebar di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan [[MAKIN]] (印尼孔教總會, Majelis Agama Khonghucu Indonesia)dan organisasi pusatnya adalah [[MATAKIN]] (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia).Ciri tempat ibadah tersebut selain altarnya yang berisi Kim Sin (金神) Nabi Kongzi/Khonghucu, juga biasanya terdapat lambang "Mu Duo" 木鐸 atau Bok Tok (dalam dialek Hokian) yaitu berupa gambar Genta dengan tulisan huruf 'Zhong Shu' atau Tiong Sie (bahasa Hokian) artinya "Satya dan Tepasarira/Tenggang Rasa" yang merupakan inti ajaran agama Khonghucu. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Kongzi dalam Kitab Lun Yu 論語: "Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan terhadap orang lain".