Ekspedisi Pamalayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angga SR (bicara | kontrib)
Angga SR (bicara | kontrib)
Baris 19:
 
== Dharmasraya penganti Sriwijaya ==
Istilah ''Pamalayu'' dapat bermakna [https://www.riauonline.id/2019/06/sejarah-Ekspedisi-Pamalayu-Kawasan-Kerajaan-Melayu.html “perang melawan Malayu”] {{fact}} atau kalau alih dari bahasa Sanskrit berarti "tidak melepaskan Malayu".<ref group="Note">dalam ''[[Kidung Panji Wijayakrama]]'' diseebutkan bahwa nama utusan Ekspedisi Pamalayu tersebut, yaitu [[Mahisa Anabrang]] yang mempunyai arti ialah ''“kerbau yang menyeberang”''</ref> Hal ini terjadi karena kawasan Melayu yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan [[Sriwijaya]] sebagaimana tersebut pada [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang beraksara tahun [[682]] Dan kemudian munculnya [[Dharmasraya]] mengantikan peran Sriwijaya sebagai penguasa pulau [[Sumatra]] dan [[Semenanjung Malaya]], seiring dengan melemahnya pengaruh Sriwijaya setelah serangan pasukan [[Rajendra Chola]] dari [[Koromandel]], [[India]] sekitar tahun [[1025]], di mana dari [[Prasasti Tanyore]] menyebutkan bahwa serangan tersebut berhasil menaklukan dan menawan raja dari Sriwijaya.
 
Kebangkitan kembali Kerajaan Melayu di bawah pimpinan [[Srimat Trailokyabhusana Mauli Warmadewa]] sebagaimana yang tertulis dalam [[Prasasti Grahi]] tahun [[1183]]<ref name="Muljana-1">Muljana, Slamet, (2006), ''Sriwijaya'', Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, ISBN 979-8451-62-7.</ref>.