Keuskupan Agung Merauke: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
| area_km2 = 90,000
| website = http://kamerauke.blogspot.com}}
'''Keuskupan Agung Merauke''' merupakan metropolit [[Provinsi Gerejani]] dalam kesatuan dengan empat [[keuskupan sufragan]] di dekatnya, yaitu [[keuskupan Agats]], [[keuskupan Jayapura]], [[keuskupan Manokwari-Sorong]] dan [[keuskupan Timika]]. Keuskupan Agung Merauke adalah keuskupan metropolitan dengan persentase umat Kristen yang cukup tinggi ketimbang keuskupan lainnya yang berada di Tanah Papua.
'''Keuskupan Agung Merauke''' merupakan metropolit [[Provinsi Gerejani]] dalam kesatuan dengan empat [[keuskupan sufragan]] di dekatnya, yaitu [[keuskupan Agats]], [[keuskupan Jayapura]], [[keuskupan Manokwari-Sorong]] dan [[keuskupan Timika]]. Berbeda dengan daerah lain di Papua yang merayakan [[Hari Injil Masuk Papua|masuknya Injil ke Tanah Papua]] pada tanggal [[5 Februari]], Keuskupan Agung Merauke memperingati masuknya pengabaran Injil ke Tanah Papua Selatan pada tanggal [[14 Agustus]] dengan Imam [[Henri Nollen]], M.S.C.; Imam [[Philipus Braun]], M.S.C.; [[Bruder]] [[Andrian van Roesel]], M.S.C.; serta Bruder [[Melchior Oomen]], M.S.C.; sebagai pimpinan rombongan.<ref>{{cite news |author =Agapitus Batbual|coauthors = |url =https://penakatolik.com/2014/02/16/agama-katolik-turut-melahirkan-kota-merauke/|title =Agama Katolik Turut Melahirkan Kota Merauke|publisher =Pena Katolik|date = 16 Februari 2014|accessdate = 16 oktober 2019}}</ref><ref>{{cite book|last=Sinaga|first=Rosmaida||date=September 2013|title=Masa Kuasa Belanda di Papua 1898-1962|language=id|p=264|publicationplace=Depok|publisher=Komunitas Bambu}}</ref> Hari tersebut diperingati umat Katolik di Tanah Papua Selatan sebagai peringatan masuknya [[Misionaris Hati Kudus]] ke Papua Selatan pada tahun [[1905]] dan diperkuat dengan adanya [[Peraturan Daerah (Indonesia)|Peraturan Daerah]] No. 1 Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh [[Kabupaten Merauke|Pemerintah Kabupaten Merauke]] bersama-sama dengan [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merauke]].<ref>{{cite news |author = Ans K dan Dewi Wulandari|coauthors = |url = https://www.jubi.co.id/ribuan-umat-katolik-merauke-peringati-114-tahun-masuknya-gereja-katolik-di-papua-selatan|title = Ribuan umat Katolik Merauke peringati 114 tahun masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan|publisher = Tabloid Jubi|date = 14 Agustus 2019|accessdate = 16 Agustus 2019}}</ref> Peraturan daerah tersebut menyebutkan bahwa tanggal 14 Agustus merupakan hari libur fakultatif untuk warga Kabupaten Merauke. Tanggal tersebut, menurut [[Jacobus Duivenvoorde]], diambil mengingat Merauke pernah menjadi bagian dari Dekenat Papua–Maluku yang diresmikan oleh Uskup [[Keuskupan Amboina|Prefektur Apostolik Nugini Belanda]] pada tanggal 14 Agustus 1905. Adapun catatan masuknya pengabaran Injil ke tanah Papua Selatan yang lebih awal diberikan oleh [[Willem Hanny Rawung]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C]]. Menurutnya, pengabaran Injil ke Tanah Papua Selatan dijalankan oleh [[van der Heyden]], [[Yesuit|S.J.]] sejak tahun [[1892]].<ref>{{cite news |author = |coauthors = |url = https://penakatolik.com/2013/08/19/peristiwa-108-tahun-injil-masuk-papua-selatan-ajak-umat-jadi-misionaris|title = Peristiwa 108 tahun- Injil masuk Papua Selatan ajak umat jadi misionaris|publisher = Pena Katolik|date = 19 Agustus 2013|accessdate = 16 Agustus 2019}}</ref>▼
== Sejarah ==
▲
* Didirikan sebagai '''[[Vikariat Apostolik]] Merauke''' pada [[24 Juni]] [[1950]], memisahkan diri dari [[Keuskupan Amboina|Vikariat Apostolik Amboina]]
* Ditingkatkan menjadi '''Keuskupan Agung Merauke''' pada [[15 November]] [[1966]]
|