Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanis Wahyuni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hanis Wahyuni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{Sedang dituliskan}} '''Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo''' merupakan keturunan ke-17 dari salah satu empu majapahit yang bernama Empu Tumenggung Supodriyo. Ia merupakan seorang pembuat keris. Kerahliannya membuat keris terasah sejak ia membatu ayahnya, Epu Djeno Harumbrodjo pada 1975. Sungkowo memang dinobatkan sebagai pewaris keterampilan dan ilmu leluhurnya. ia mengenal keris dari kakeknya yang bernama Empu Supowinangung, empu keris abdi dalem kepatihan Keraton Kesultanan Yogyakarta.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=M. Dahlan|first=Muhidin|publisher=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=|location=Jakarta|pages=514|url-status=live}}</ref>
 
{{Sedang dituliskan}} '''Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo''' merupakan keturunan ke-17 dari salah satu empu majapahit yang bernama Empu Tumenggung Supodriyo. Ia merupakan seorang pembuat keris. Kerahliannya membuat keris terasah sejak ia membatu ayahnya, Epu Djeno Harumbrodjo pada 1975. Sungkowo memang dinobatkan sebagai pewaris keterampilan dan ilmu leluhurnya. ia mengenal keris dari kakeknya yang bernama Empu Supowinangung, empu keris abdi dalem kepatihan Keraton Kesultanan Yogyakarta.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=M. Dahlan|first=Muhidin|publisher=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=|location=Jakarta|pages=514|url-status=live}}</ref>
 
Sepeninggalan Empu Djono tahun 2006, barulah Sungkowo fokus dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang empu. Dia lebih banyak mencurahkan waktunya sebagai empu keris dari pada pekerjaannya di Depertemen Perindustrian Balai Kajian dan Batik DIY. Ia sering membolos dari pekerjaann itu sampai tiba masa pensiunnya Oktober 2009.