Sagio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Windaastina (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Windaastina (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Kemauan Sagio untuk menebarkan ilmu dan kesetiaannya menekuni tradisi leluhur mengantarkannya sebagai abdi dalam Keraton Ngoyogyakarta dan pada tahun 1990 mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden [[Soeharto]]. Sebelumnnya, saat berpameran keliling dunia tahun 1980, ia sempat pula dianugerahi penghargaan dari Kementerian Kebudayaan pemerintah India. Berkat kemampuan membuat wayang, ia sesungguhnya telah menjadi wakil Indonesia dalam pergaulan antarbangsa. Karya nya juga dijadikan souvenir bagi tamu-tamu yang datang ke Indonesia. Membuat wayang adalah kesenangan bagi Sagio. Bahkan ia sampai mendirikan sanggar khusus wayang yang bernama Sagio Puppet.
Pekerja yang di sanggar Puppet bekerja dibidangnya masing-masing, sedangkan Sagio yang mengusai semua bidang. Kini, para pekerja tersebut sudah banyak yang beralih profesi yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan perajin wayang. Tetapi Sagio tetap bertahan dengan perajin wayang. Dan ia tercatat sebagai salah satu [[maestro]] wayang yang seluruh hidupnya diabadikan untuk wayang.
== Referensi ==
|