Kurva Keeling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memasukkan gambar dari wikimedia commons
menambah isi artikel (bentuk kurva dan peningkatan CO2 terhadap perubahan iklim)
Baris 1:
'''Kurva Keeling''' adalah grafik yang menunjukkan perubahan [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>) secara musiman dan tahunan pada [[atmosfer Bumi]], berdasarkan penelitian lanjutan yang dilakukan di [[Observatorium Mauna Loa]] di [[Hawaii]].<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/science/Keeling-Curve|title=Keeling Curve {{!}} History, Importance, & Facts|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2019-10-17}}</ref> Grafik ini ditemukan oleh ilmuwan iklim asal Amerika, [[Charles David Keeling]].
[[Berkas:Mauna Loa CO2 monthly mean concentration NO.svg|jmpl|Kenaikan tingkat konsentrasi CO<sub>2</sub> yang diukur menggunakan kurva Keeling dari tahun 1958-2018]]
<br />{{inuseuntil|20 Oktober 2019}}
 
== Bentuk kurva Keeling ==
Kurva Keeling menunjukkan perubahan CO<sub>2</sub> secara musiman serta tahunan. Secara  musiman, kurva ini berada pada titik tertinggi pada bulan Mei dan akan berada di titik terendah di bulan Oktober. Hal ini ditunjukkan pada hasil penelitian awal pada tanggal 24 Mei 1958 sebesar 318 ppm (''parts per million'') yang artinya setiap satu juta molekul udara terdapat 318 molekul karbon dioksida. Lalu penelitian pada tanggal 8 November 1958 menghasilkan data CO<sub>2</sub> sebesar 313 ppm. Stasiun jaringan menemukan pola peningkatan CO<sub>2</sub>. Karbon dioksida akan terbentuk setelah mati/rusaknya tanaman di musim dingin, dan CO<sub>2</sub> akan berkurang saat tanaman telah tumbuh kembali.
 
Secara agregat, kurva Keeling mengalami slope positif, yang berarti terjadi peningkatan konsentrasi CO<sub>2</sub> pada atmosfer selama bertahun-tahun. Peningkatan tersebut berawal dari [[Revolusi Industri]] pada tahun 1750, lalu ditambah pembakaran [[bahan bakar fosil]], telah meningkatkan jumlah karbondioksida (CO<sub>2</sub>) secara drastis di atmosfer.<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/13283947/kadar-co2-pecahkan-rekor-tiga-juta-tahun|title=Kadar CO2 Pecahkan Rekor Tiga Juta Tahun - Nationalgeographic.grid.id|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2019-10-18}}</ref> Pada tahun 1958 rata-rata konsentrasi karbon dioksida sebesar 318 ppm, lalu meningkat menjadi 402 ppm pada tahun 2014. Pada tanggal 1 Januari 2018 rata-rata konsentrasi karbondioksida di [[Observatorium Mauna Loa]] sebesar 407,05 ppm, lalu melonjak pada tanggal 1 Januari 2019 sebesar 409,92 ppm.<ref>{{Cite web|url=https://www.noaa.gov/news/global-carbon-dioxide-growth-in-2018-reached-4th-highest-on-record|title=Global carbon dioxide growth in 2018 reached 4th highest on record {{!}} National Oceanic and Atmospheric Administration|website=www.noaa.gov|access-date=2019-10-18}}</ref> Hal ini berarti terjadi rata-rata peningkatan konsentrasi sekitar 2 ppm per tahun.
 
== Peningkatan CO<sub>2</sub> Terhadap Perubahan Iklim ==
Pada kurva Keeling, penyumbang CO<sub>2</sub> terbesar berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan lebih dari enam miliar metrik ton gas karbon dioksida setiap tahun.<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/amp/13298731/bagaimana-kita-tahu-bahwa-iklim-sedang-berubah#aoh=15712063560526&amp_ct=1571207360410&csi=1&referrer=https://www.google.com&amp_tf=From%20%251$s|title=Bagaimana Kita Tahu Bahwa Iklim Sedang Berubah?|website=nationalgeographic.grid.id|access-date=2019-10-18}}</ref> Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan gas lain seperti [[Metana|metana (CH<sub>4</sub>)]] dan [[NOx|nitrogen oksida (NO<sub>x</sub>)]] sehingga menimbulkan [[efek rumah kaca]]. Efek inilah yang menyebabkan pemanasan global seperti mencairnya es di kutub yang menyebabkan banjir dan dan rusaknya ekosistem yang ada di bumi. Selain itu, gas lain dari pembakaran bahan bakar fosil juga memberikan dampak buruk bagi bumi, seperti unsur radioaktif. Batu bara memiliki unsur radioaktif di dalamnya, sehingga jika batu bara dibakar akan terjadi penguraian unsur yang menyebabkan unsur radioaktif ikut keluar bersama dengan emisi gas lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Finahari|first=Ida N., dkk|year=2007|title=GAS CO2 DAN POLUTAN RADIOAKTIF DARI PLTU BATUBARA|url=https://media.neliti.com/media/publications/126146-none-b21f99e0.pdf|journal=Jumal Pengembangan Energi Nuklir|volume=9|issue=1|pages=1-8|doi=}}</ref>
 
<br />{{inuseuntil|20 Oktober 2019}}<br />
== Catatan ==
 
Baris 9 ⟶ 16:
 
==== Referensi ====
<references /><br{{Templat:Peserta />EUforia Wiki4Climate}}
[[Kategori:Lingkungan hidup]]