Tiza Mafira: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah artikel
menambah gambar
Baris 14:
 
== Karier ==
[[Berkas:GIDKP.png|jmpl|Logo "Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik" ]]
Tiza menyadari bahwa penggunaan [[plastik]] semakin banyak. Ia tahu bahwa plastik sangat sulit untuk terurai, membuat sampah plastik semakin menumpuk, di darat maupun di laut. Hal inilah yang membuat Tiza memulai gerakan untuk diet [[kantong plastik]].
 
Awalnya Tiza memulai kampanye Diet Kantong Plastik pada bulan Oktober 2010. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan kantong plastik, dengan cara membawa tas belanja sendiri atau menggunakan kantong plastik yang dimiliki. Kampanye itu bekerja sama dengan salah satu peritel di 6 kota besar, yang akhirnya dapat mengurangi 8.233.930 lembar kantong plastik dan dapat mengumpulkan dana sukarela dari konsumennya sebesar 117 juta rupiah untuk kegiatan bebersih kota dari kantong plastik di Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.<ref name=":1" />
 
Awal tahun 2013, Tiza bersama dengan lembaga-lembaga pegiat isu kantong plastik seperti [[Change.org]], Ciliwung Institute, Earth Hour Indonesia, Greeneration Indonesia, Leaf Plus, Indorelawan, Si Dalang, [[The Body Shop]], dan beberapa perwakilan individu menginisiasi gerakan nasional bersama bernama Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Tujuan kolaborasi menjadi gerakan bersama tersebut adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia baik secara personal maupun lembaga, dan juga menyatukan dampak dari seluruh kampanye yang dilaksanakan.<ref name=":1" /> Di tahun yang sama, Tiza membuat petisi untuk Pay for Plastic Bag dan hasilnya ditandatangani oleh 70.000 orang. Isi dari petisi itu adalah meminta kepada para pedagang dan pengecer untuk tidak lagi memberikan kantong plastik secara gratis.
<br />Uji coba kebijakan kantong plastik berbayar mulai diberlakukan pada tanggal 21 Februari 2016 di 23 kota di seluruh Indonesia. Kebijakan tersebut membuahkan hasil. Ada penurunan penggunaan kantong plastik hingga 80 persen.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2016/05/13/05270001/Nah.Uji.Coba.Plastik.Berbayar.Sudah.Ada.Hasilnya|title=Nah... Uji Coba Plastik Berbayar Sudah Ada Hasilnya|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-10-19}}</ref> Tapi uji coba tersebut tidak berlangsung lama, karena banyak pihak yang kurang setuju atas pemberlakuan kebijakan tersebut.
 
Tiza juga sempat menjadi pengajar di [[Universitas Pelita Harapan]] pada bulan Juni 2013 - Juni 2014 sebagai dosen pengampu mata kuliah Trade, Environment, and Climate Change.
 
<br />