Hari Santri Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salah dalam pengejaan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Yogwi21 (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.124.166.216) dan mengembalikan revisi 15604736 oleh 36.78.189.19
Baris 1:
'''{{BASEPAGENAME}}''' ('''HSN''') jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh [[Presiden]] [[ZabalJoko FaqothWidodo]] pada tanggal 22 Oktober 2015 di [[Masjid Istiqlal]] [[Jakarta]]. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk meneladankan semangat [[jihad]] kepada para [[santri]] tentang keindonesiaan yang digelorakan para [[ulama]]. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh [[Pahlawan Nasional]] KH [[Hasjim Asy'ari]] pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat [[Islam]] untuk berperang (jihad) melawan tentara [[Sekutu]] yang ingin menjajah kembali wilayah [[Republik Indonesia]] pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan [[Jepang]]. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan [[Belanda]] yang ikut membonceng.
 
Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah [[Republik Indonesia]] atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI. Ini sekaligus merevisi beberapa catatan sejarah nasional, terutama yang ditulis pada masa [[Orde Baru]], yang hampir tidak pernah menyebut peran [[ulama]] dan kaum [[santri]].<ref>{{Cite web