Efek pemanasan global pada manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bobby Prabawa (bicara | kontrib)
k Menambahkan template sedang ditulis
Bobby Prabawa (bicara | kontrib)
Baris 21:
[[Efek rumah kaca]] ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di Bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet Bumi akan menjadi sangat dingin lebih kurang -18°C, sehingga seluruh permukaan Bumi akan tertutup lapisan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C, Bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dengan efek rumah kaca, namun jika gas-gas tersebut berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global.
 
== Dampak Pemanasan Global ==
Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
 
== Referensi ==
# Mencairnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
<references />{{Sedang ditulis}}
# Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. [[Perubahan iklim]] menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.
# Punahnya berbagai jenis [[fauna]]. [[Flora]] dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
# Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan migrasi ikan).
# Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
# Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
# Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.
# Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru.
# Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua 8 Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya.
 
== Meminimalisasi Dampak Pemanasan Global ==
Dampak pemanasan global dapat kita minimalkan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
 
# Konservasi lingkungan, dengan melakukan '''penanaman pohon''' dan penghijauan di lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
# Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin-mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar ini. Karena itu diupayakan sumber energi lain yang aman dari emisi gas-gas ini, misalnya; menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergy, beralih mengunakan sepeda untuk perjalanan jarak dekat.
# Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti dengan gas.Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah organik, atau kotoran sapi.
 
== Referensi ==
<references />{{Sedang ditulis}}
 
 
{{Sedang ditulis}}
 
<br />
 
== [[Kategori:Dampak Pemanasan Global ==]]