Medang: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Orolenial (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 63:
[[Sanjaya]] sendiri mengeluarkan [[prasasti Canggal]] tahun [[732]], namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah [[pulau Jawa]] sebelum dirinya, bernama [[Sanna]]. Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.<ref>http://saunggaluh.blogspot.co.id/2011/09/galuh-pakuan-pajajaran.html</ref>
 
Sanna, juga dikenal dengan nama "Sena" atau "Bratasenawa",<ref>http://exsperiencelife-andy.blogspot.co.id/2015/09/kerajaan-galuh-bagian-dari-kemaharajaan.html</ref> merupakan raja [[Kerajaan Galuh]] yang ketiga (709 - 716 M). Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahtatakhta Galuh oleh Purbasora (saudara satu ibu Sanna) dalam tahun 716 M. Sena akhirnya melarikan diri ke Pakuan, meminta perlindungan pada Raja [[Tarusbawa]]. Tarusbawa yang merupakan raja pertama [[Kerajaan Sunda]] (setelah [[Tarumanegara]] pecah menjadi [[Kerajaan Sunda]] dan [[Kerajaan Galuh]]) adalah sahabat baik Sanna. Persahabatan ini pula yang mendorong Tarusbawa mengambil Sanjaya menjadi menantunya.
 
Sanjaya, anak Sannaha saudara perempuan Sanna, berniat menuntut balas terhadap keluarga Purbasora. Untuk itu ia meminta bantuan Tarusbawa (mertuanya yanggyang merupakan sahabat Sanna). Hasratnya dilaksanakan setelah menjadi Raja Sunda yang memerintah atas nama isterinyaistrinya. Akhirnya Sanjaya menjadi penguasa Kerajaan Sunda, Kerajaan [[Galuh]] dan Kerajaan [[Kalingga]] (setelah [[Ratu Shima]] mangkat). Dalam tahun 732 M Sanjaya mewarisi tahtatakhta Kerajaan Mataram dari orangtuanya. Sebelum ia meninggalkan kawasan Jawa Barat, ia mengatur pembagian kekuasaan antara puteranyaputranya, Tamperan, dan Resi Guru [[Demunawan]]. Sunda dan Galuh menjadi kekuasaan Tamperan, sedangkan Kerajaan [[Kuningan]] dan [[Galunggung]] diperintah oleh Resi Guru Demunawan, puteraputra bungsu [[Sempakwaja]].
 
Kisah hidup Sanjaya secara panjang lebar terdapat dalam ''[[Carita Parahyangan]]'' <ref>http://tuturussangrakean.blogspot.com/2009/10/masa-sanjaya.html</ref> yang baru ditulis ratusan tahun setelah kematiannya, yaitu sekitar abad ke-16.
Baris 130:
 
== Keadaan penduduk ==
[[Berkas:Wonoboyo Hoard.jpg|jmpl|ka|[[Temuan Wonoboyo]] berupa artifak[[artefak]] emas menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.]]
Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram sampai periode Wwatan pada umumnya bekerja sebagai [[pertanian|petani]]. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu [[Kerajaan Sriwijaya]] merupakan negara maritim.
 
Baris 171:
== Peninggalan sejarah ==
[[Berkas:Museum für Indische Kunst Dahlem Berlin Mai 2006 044.jpg|jmpl|ka|225px|(Kiri) [[Avalokitesvara]] lengan-dua. [[Jawa Tengah]], [[abad ke-9]]/[[abad ke-10|ke-10]], [[tembaga]], 12,0 x 7,5 cm. (Tengah: [[Chundā]] lengan-empat, Jawa Tengah, [[Wonosobo]], [[Dataran Tinggi Dieng]], abad ke-9/10, [[perunggu]], 11 x 8 cm. (Kanan) Dewi Tantra lengan-empat (Chundā?), Jawa Tengah, Prambanan, abad ke 10, perunggu, 15 x 7,5 cm. Terletak di ''Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem''.]]
Selain meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], Kerajaan Medang juga membangun banyak [[candi]], baik itu yang bercorak [[Hindu]] maupun [[Buddha]]. [[Temuan Wonoboyo]] berupa artifakartefak emas yang ditemukan tahun 1990 di Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah; menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.
 
Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, [[Candi Kalasan]], [[Candi Plaosan]], [[Candi Prambanan]], [[Candi Sewu]], [[Candi Mendut]], [[Candi Pawon]], [[Candi Sambisari]], [[Candi Sari]], [[Candi Kedulan]], [[Candi Morangan]], [[Candi Ijo]], [[Candi Barong]], [[Candi Sojiwan]], dan tentu saja yang paling kolosal adalah [[Candi Borobudur]]. Candi megah yang dibangun oleh [[Sailendrawangsa]] ini telah ditetapkan [[UNESCO]]sebagai ([[PBB]])Situs sebagaiWarisan salahDunia satu warisan budaya duniaUNESCO]].
 
== Kepustakaan ==
Baris 184:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Raja Medang}}
 
== Lihat pula ==