Maena tidak terlepas dari saling mempengaruhi antara nyanyian dengan tari. DidalamDi dalam tari ada gerakan, yang membentuk segi empat (öfa sagi) dan kaki membentuk segi tigasegitiga (tölu sagi), kedua lengan diayunkan ke depan dan ke belakang sehingga selama pertunjukan Maena, gerakan inilah yang terus diulang-ulang dari awal hingga berakhirnya pertunjukan. Gerakan pada Maena tidak terlalu banyak dan sangat mudah untuk dipelajari, tetapi pada pertunjukannya harus memiliki kekompakkan gerakan tersebut walaupun dikatakan mudah, namun dari sekian banyaknya jumlah penyaji Maena ini, yang harus diperlukan ialah kekompakan, selain itu gerakan Maena berputar ke arah kiri. Susunan penari dapat berbentuk lingkaran ataupun barisan dan dapat disesuaikan dengan acara. Daya tarik utama dari tarian Maena yaitu lantunan beberapa rangkaian pantun Maena. Pantun Maena biasanya dibawakan oleh satu orang atau dua orang yang disebut ''sanutuno Maena.'' Pantunnya disesuaikan dengan tarian Maena yang ada pada pesta perkawinan, pantun ini biasanya berisi kegembiraan dan doa untuk kedua mempelai.<ref>{{Cite journal|last=tampubolon|first=cathrina|date=2014|title=DI ÕRI LARAGA KOTA GUNUNG SITOLI:
ANALISIS TEKSTUAL, MUSIKAL DAN TARI|url=|journal=tesis Universitas Sumatra Utara|volume=|issue=|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>