Suku Estonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k fixing doi from hijacked website, see here
Baris 50:
 
=== Kesadaran nasional ===
Meskipun kesadaran nasional Estonia muncul pada abad ke-19 selama [[kebangkitan nasional Estonia]],<ref>Gellner, Ernest (1996). Do nations have navels? ''[[Nations and Nationalism]]'' 2.2, 365–70.</ref> kekhawatiran etnis menghantui perkembangan ini.<ref name="raun2003">Raun, Toivo U. (2003). [http://wwwdoi.blackwell-synergy.com/doi/pdforg/10.1111/1469-8219.00078 Nineteenth- and early twentieth-century Estonian nationalism revisited]. ''[[Nations and Nationalism]]'' 9.1, 129-147.</ref> Sejak abad ke-18, penyebutan {{lang|et|''eestlane''}} menyebar di Estonia, bersama istilah {{lang|et|''maarahvas''}} yang muncul lebih dulu.<ref>Ariste, Paul (1956). Maakeel ja eesti keel. ''Eesti NSV Teaduste Akadeemia Toimetised'' 5: 117–24; Beyer, Jürgen (2007). Ist ''maarahvas'' (‚Landvolk‘), die alte Selbstbezeichnung der Esten, eine Lehnübersetzung? Eine Studie zur Begriffsgeschichte des Ostseeraums. ''Zeitschrift für Ostmitteleuropa-Forschung'' 56: 566-593.</ref> [[Alkitab]] diterjemahkan pada tahun 1739, dan buku dan brosur dicetak dalam bahasa Estonia meningkat dari 18 pada 1750an menjadi 54 tahun 1790an. Pada akhir abad ke-18, hampir setengah dari masyarakat Estonia bisa membaca. Universitas pertama–kelompok pelajar mendeskripsikan diri sebagai bangsa Estonia, temrasuk [[Friedrich Robert Faehlmann]] (1798–1850), [[Kristjan Jaak Peterson]] (1801–22) dan [[Friedrich Reinhold Kreutzwald]] (1803–82), muncul pada era 1820an. Para penguasa [[bangsa Baltik Jerman]] tetap dominan sejak penaklukkan pada abad ke-13. [[Garlieb Merkel]] (1769–1850), seorang Estonia yang merupakan Baltik–Jerman, adalah pengarang pertama yang menarik perhatian bangsa Estonia sebagai persamaan nasional kepada sesama dan menjadi sumber inspirasi gerakan nasional Estonia, berdasarkan budaya Baltik–Jerman sebelum akhir abad ke-19. Tetapi, pada pertengahan abad, bangsa Estonia bertambah ambisius dan memulai condong ke arah [[bangsa Finlandia|Finlandia]] sebagai [[gerakan Fennoman|dasar sukses pergerakan nasional]], dan, untuk penyebaran, [[kaum muda Latvia|pergerakan nasional Latvia]]. Pada akhir 1860, bangsa Estonia menjadi tidak ingin menyesuaikan suasana politik dan budaya Jerman. Sebelum percobaan [[Rusifikasi]] pada era 1880an, pandangan terhadap [[Imperium Rusia]] masih positif.<ref name="raun2003"/>
 
Estonia memiliki hubungan erat dengan [[negara Nordik]] yang berasal dari pengaruh kebudayaan dan keagamaan selama berabad-abad selama masa pendudukan [[Skandinavia]] dan [[Jerman]]..<ref>Piirimäe, Helmut. Historical heritage: the relations between Estonia and her Nordic neighbors. In M. Lauristin et al. (eds.), ''Return to the Western world: Cultural and political perspectives on the Estonian post-communist transition''. Tartu: Tartu University Press, 1997.</ref> Sebenarnya, bangsa Estonia memandang diri mereka sebagai bangsa Nordik daripada [[negara Baltik|bangsa Baltik]],<ref>[http://web-static.vm.ee/static/failid/220/eesti_elu.pdf Estonian foreign ministry report], 2004</ref><ref>[http://web-static.vm.ee/static/failid/273/Eesti%20elu.pdf Estonian foreign ministry report], 2002</ref> secara keseluruhan disebabkan daya tarik budaya dan bahasa dengan bangsa Finlandia.
Baris 97:
| pages = 117–133
| doi = 10.1111/j.1469-8129.2007.00276.x
| url = http://wwwdoi.blackwell-synergy.com/doi/pdforg/10.1111/j.1469-8129.2007.00276.x
}}