Anike Nelce Bowaire: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ReynoldOz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
ReynoldOz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 9:
Minatnya semakin tergugah ketika mengetahui prinsip mekanika dan percepatan dalam fisika dapat digunakan untuk memenangkan permainan gasing. "Saya semakin mencintai fisika setelah tahu fisika dapat menjelaskan fenomena sehari-hari, menjawab banyak pertanyaan besar seperti bagaimana bumi diciptakan," kata Anike.
 
Kini, usai perhelatan besar FS, Anike tengah berjuang merebut bangku kuliah di [[Universitas Harvard|Harvard]] University. Mentornya -Prof Yohanes Surya- tengah mengusahakan beasiswa dari universitas bergengsi itu untuk Anike. "Saya sekarang mengejar skor TOEFL (''Test of English as Foreign Language'') minimal 600," katanya. Minimal, sebuah kursi bebas biaya di Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, telah tersedia untuknya.akalah gadis berusia 17 tahun ini tentang sistem kompleks (chaos) menenggelamkan hasil penelitian ratusan siswa tingkat SMA dari 23 negara peserta FS ke-13 pada 2005.
 
Ditemui koran ini di pemusatan latihan TOFI (Tim Olimpiade Fiska Indonesia) Serpong, Tangerang, Anike tampak sederhana. Tak ada kesan bahwa dia seorang sosok fisikawan muda yang baru saja meraih penghargaan internasional.