Taufiq Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kegiatan: typo
Baris 6:
Semasa kuliah aktif sebgai Ketua Senat Mahasiswa FKHP-UI ([[1960]]-[[1961]]) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-[[1962]]).
 
Di Bogor pernah jadi guru di [[SKP Pamekar]] dan [[SMA Regina Pacis]], juga mengajar di [[IPB]]. Karena menandatangani [[Manifesto Kebudayaan]], gagal melanjutkan studi manajemen peternakan di [[Florida]] ([[1964]]) dan dipecat sebagai dosen di [[Institut Pertanian Bogor]]. Ia menulis di berbagai media, jadi wartawan, salah seorang pendiri ''[[Horison (majalah)|Horison]]'' ([[1966]]), ikut mendirikan DKJ dan jadi pimpinannya, Pj. Direktur TIM, Rektor LPKJ dan Manajer Hubungan Luar Unilever. Penerima beasiswa AFS International Scholarship, sejak [[1958]] aktif di AFS Indonesia, pernah Ketua Yayasan Bina Antar Budaya, penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa yang selama 41 tahun (sejak 1957) telah mengirim 1700 siswa ke 15 [[negara ]]dan menerima 1600 siswa asing di sini. Taufiq terpilih menjadi anggota Board of Trustees AFSIS di [[New York,]], [[1974]]-[[1976]].
 
Pengkategoriannya sebagai penyair [[Angkatan '66]] oleh [[Hans Bague Jassin]] merisaukannya, misalnya dia puas diri lantas proses penulisannya macet. Ia menulis buku kumpulan puisi, seperti ''[[Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia]]'', ''[[Tirani dan Benteng]]'', ''[[Tirani]]'', ''[[Benteng (buku)|Benteng]]'', ''[[Buku Tamu Musim Perjuangan]]'', ''[[Sajak Ladang Jagung]]'', ''[[Kenalkan, Saya Hewan]]'', ''[[Puisi-puisi Langit]]'', ''Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk'', ''Ketika Kata Ketika Warna'', ''Seulawah-Antologi Sastra Aceh'', dlldan lain-lain.
 
Banyak puisinya dinyanyikan Himpunan Musik Bimbo, pimpinan [[Samsudin Hardjakusumah]], atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Iapun menulis lirik buat [[Chrisye]], [[Yan Antono]] (dinyanyikan [[Ahmad Albar]]) dan [[Ucok Harahap]]. Menurutnya kerja sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.
 
Taufiq sering membaca puisi di depan umum. Di luar negeri, ia telah baca puisi di berbagai festival dan acara sastra di 24 [[kota]] [[Asia]], [[Australia]], [[Amerika]], [[Eropa]], dan [[Afrika]] sejak [[1970]]. Baginya, puisi baru ‘memperoleh tubuh yang lengkap’ jika setelah ditulis, dibaca di depan orang. Pada [[April [[1993]] ia membaca puisi tentang Syekh Yusuf dan Tuan Guru, para pejuang yang dibuang [[VOC]] ke [[AfselAfrika Selatan]] 3tiga [[abad]] sebelumnya, di 3 tempat di [[Cape Town]] ([[1993]]), saat ''[[apartheid]]'' baru dibongkar. Pada [[Agustus [[1994]] membaca puisi tentang Laksamana [[Cheng Ho]] di masjid kampung kelahiran penjelajah samudra legendaris itu di [[Yunan]], [[RRT]], yang dibacakan juga terjemahan Mandarinnya oleh Chan Maw Yoh.
 
Bosan dengan kecenderungan puisi Indonesia yang terlalu serius, di awal [[1970-an]] menggarap humor dalam puisinya. Sentuhan humor terasa terutama dalam puisi berkabar atau narasinya. Mungkin dalam hal ini tiada teman baginya di Indonesia.
 
== Penghargaan ==
Mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah (1970), ''Cultural Visit Award'' Pemerintah Australia ([[1977]]), ''South East Asia Write Award'' dari Kerajaan Thailand ([[1994]]), Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994). 2Dua kali ia menjadi penyair tamu di [[Universitas Iowa]], [[AS]] (1971-1972 dan [[1991]]-1992), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, [[KualalumpurKuala Lumpur]] (1993).
 
== Sumber ==
*Ismail,Taufiq.2004.''Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia''.Jakarta:Yayasan Indonesia.
 
[[Kategori:Kelahiran 1935|Ismail]]
[[Kategori:Penyair Indonesia|Ismail]]