Sultan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 124:
<td align="center">13</td>
<td align="center">[[1730]]-[[1734]]</td>
<td>Pangeran Suria Dilaga bergelar [[Hamidullah dari Banjar|Sultan il-Hamidullah]]/Sultan Kuning bin Sultan Tahmidullah I</td>
<td>* Raja Kayu Tangi. Gelar lain: Sultan Kuning atau Pangeran Bata Kuning.<ref name="tamar">Tamar Djaja, Pustaka Indonesia: riwajat hidup orang-orang besar tanah air, Jilid 2, Bulan Bintang, 1965</ref> Panglima perang dari [[La Madukelleng]] menyerang Banjarmasin pada tahun 1733</td>
</tr>
Baris 143:
<td align="center">[[1759]]-[[1761]]</td>
<td>Sultan Muhammadillah/[[Muhammad Aliuddin Aminullah]] bin Sultan Il-Hamidullah/Sultan Kuning</td>
<td>* Raja Kayu Tangi. Ia menggantikan mertuanya Sultan Sepuh/Tamjidullah I sebagai Sultan Banjar. Setelah itu mantan Sultan Sepuh tidak lagi memakai gelar Sultan tetapi hanya sebagai [[Panembahan]]. Sebagai mangkubumi adalah Pangeran Nata dengan gelar [[Ratu Dipati]], putera Sultan Sepuh. Gelar lain: Sultan Muhammadillah/Sultan Aminullah/Muhammad Iya'uddin Aminullah/Muhammad Iya'uddin Amir ulatie ketika mangkat anak-anaknya masih belum dewasa, tahta kerajaan kembali dibawah kekuasaan mangkubumi Tamjidillah I tetapi dijalankan oleh anaknya Pangeran Nata Dilaga sebagai wali Putra Mahkota.</td>
</tr>
<tr>