Buddhisme di Asia Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 15:
Dharmaguptaka melakukan lebih banyak upaya daripada sekte lainnya untuk menyebarkan agama Buddha di luar India, ke daerah-daerah seperti [[Afghanistan]], Asia Tengah, dan Tiongkok, dan mereka sangat sukses dalam melaksanakannya.<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism''. 2000. p. 278</ref> Oleh karena itu, sebagian besar negara yang mengadopsi Buddhisme dari Tiongkok, juga mengadopsi vinaya Dharmaguptaka dan penahbisan [[Silsilah (Buddhisme)|silsilah]] untuk [[biksu]] dan [[biksuni]]. Menurut [[A.K. Warder]], dalam beberapa hal di negara-negara Asia Timur, sekte Dharmaguptaka dapat dianggap telah bertahan sampai sekarang.<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism''. 2000. p. 489</ref> Warder lebih lanjut menulis:<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism.'' 2000. pp. 280-281</ref>
 
{{quote|Adalah kelompok Dharmaguptaka yang merupakan umat Buddha pertama yang terbentukmengukuhkan dirinya di Asia Tengah. Mereka tampaknya telah melakukan suatu perjalanan mengelilingi yang luas di sepanjang rute perdagangan dari Aparānta utara-barat menuju [[Iran]] dan pada saat yang sama menuju [[Oddiyana]] ([[Distrik Swat|lembah Suvastu]], di utara [[Gandhāra]], yang menjadi salah satu pusat utama mereka). Setelah memantapkanmengukuhkan diri mereka jauh ke barat hingga [[Parthia]], mereka mengikuti "[[jalur sutra]]", poros timur-barat Asia, ke timur melintasi Asia Tengah dan hingga mencapai Tiongkok, tempat mereka secara efektif membangun agama Buddha pada abad kedua dan ketiga Masehi. Kelompok [[Mahīśāsaka]] dan [[Kāśyapīya]] tampaknya telah mengikuti mereka melintasi Asia hingga mencapai Tiongkok. [...] Untuk periode awal Buddhisme Tiongkok, adalah kelompok Dharmaguptaka yang merupakan mazhab utama dan paling berpengaruh, dan bahkan kemudian ''[[Vinaya]]'' mereka tetap menjadi dasar dari aturan kedisiplinan di sana.}}
 
Pada abad ke-7 M, [[Yijing (rahib) | Yijing]] mengelompokkan Mahīśāsaka, Dharmaguptaka, dan Kāśyapīya bersama sebagai subsekte dari Sarvāstivāda, dan menyatakan bahwa ketiganya tidak lazim di "lima bagian di India," tetapi terletak di beberapa bagian Oḍḍiyāna, [[Khotan]], dan [[Kucha]].<ref>Yijing. Li Rongxi (translator). ''Buddhist Monastic Traditions of Southern Asia.'' 2000. p. 19</ref>
 
==Lihat pula==