Perang Candu Kedua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cosmestic edited |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 18:
* [[Konvensi Peking]]
| combatant1 = {{flagicon|Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia}} [[Britania Raya]]<br />{{flagicon|Kekaisaran Kedua Prancis}} [[Kekaisaran Kedua Prancis]] <hr />{{flagicon|Amerika Serikat|1912|size=22px}} [[Amerika Serikat]]
| combatant2 = [[
| commander1 = {{plainlist|
* {{flagicon|UKGBI}} [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|The Earl of Elgin]]
Baris 33:
* {{flagicon|United States|1858}} Josiah Tattnall}}
| commander2 = {{plainlist|
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Kaisar Xianfeng
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Pangeran Gong (Dinasti Qing)|Pangeran Gong]]
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Ye Mingchen]]
Baris 44:
'''Perang Candu Kedua''' ({{zh | t =第二 次鴉片戰爭 | p = Dì'èrcì Yāpiàn Zhànzhēng}}), juga dikenal sebagai '' Perang Anglo-Tiongkok Kedua'', ''Perang Tiongkok Kedua'', ''Perang Panah'', atau ''Ekspedisi Anglo-Prancis ke Tiongkok'' <ref>Michel Vié, ''Histoire du Japon des origines a Meiji'', PUF, p. 99. {{ISBN|2-13-052893-7}}.</ref> adalah perang antara [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]] dan [[Kekaisaran Kedua Prancis|Prancis]] melawan [[Dinasti Qing]] Tiongkok, yang berlangsung dari 1856 sampai 1860.
Ini adalah perang besar kedua dalam [[Perang Candu]], yang berkaitan dengan masalah ekspor candu ke Tiongkok, dan mengakibatkan kekalahan kedua bagi [[Dinasti Qing]]. Kesepakatan [[Konvensi Peking]] menyebabkan [[Kowloon|Semenanjung Kowloon]] menjadi bagian dari [[Hong Kong Britania
== Nama ==
Baris 86:
=== Meletusnya Perang Candu Kedua ===
[[
Karena melihat perkembangan yang pesat dan hasil yang diperoleh dari penyebaran [[imperialisme]] Barat tahun 1850an, negara-negara kekuatan Barat yang mempunya kesamaan visi dan misi semakin bersemangat untuk memperluas pasar perdagangan luar negeri dan menambah [[pelabuhan perjanjian]] yang baru di berbagai negara. Prancis dalam [[Perjanjian Huangpu]] dan Amerika dalam [[Perjanjian Wanghia]], keduanya berisi klausul yang memungkinkan untuk melakukan negosiasi ulang perjanjian tersebut setelah 12 tahun berlaku. Dalam upaya untuk memperluas hak istimewa mereka di Tiongkok, [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]] menuntut pihak berwenang Qing untuk menegosiasi ulang [[Perjanjian Nanking]] yang ditandatangani pada tahun 1842, dengan menyebutkan status ''"Negara yang paling disukai"'' oleh mereka. Permintaan-permintaan dari pihak Inggris antara lain: mendirikan berbagai perusahan Inggris di Tiongkok, melegalkan perdagangan opium, membebaskan impor asing dari bea transit internal, mengatasi masalah [[perompak]], regulasi yang mengatur perdagangan [[kuli]], mengizinkan duta besar Inggris untuk bertempat tinggal di [[Beijing]] dan dalam semua Perjanjian, versi [[bahasa Inggris]] lebih diutamakan daripada [[bahasa Mandarin]].{{citation needed|date = September 2015}}
Baris 101:
=== Intervensi Prancis ===
[[
Prancis bergabung dengan Inggris melawan Tiongkok karena adanya pengaduan dari utusan mereka, [[Gelar kebangsawanan Eropa|Baron]] Jean-Baptiste Louis Gros mengenai seorang [[misionaris]] Prancis bernama Pastor [[Auguste Chapdelaine]] (namanya dalam bahasa Mandarin adalah Ma Lai, 馬賴)<ref> name=David>{{cite book|last1=David|first1=Saul|authorlink1=Saul David|title=Victoria's Wars: The Rise of Empire|year=2007|publisher=[[Penguin Books]]|location=[[London]]|pages=360–61|isbn=978-0-14-100555-3}}</ref> yang dieksekusi mati oleh otoritas lokal Tiongkok di provinsi [[Guangxi]], yang pada waktu itu tertutup orang asing.{{sfn|Hsü|2000|p=206}}
Baris 116:
Terlepas dari janji netralitas pemerintah AS, kapal perang AS ''USS San Jacinto'' tetap membantu aliansi Inggris-Prancis dalam pemboman selama terjadi ''Pertempuran Benteng Taku 1859''.
=== Pertempuran Kanton (1857) ===
{{Utama|Pertempuran Kanton (1857)}}
[[
Tahun 1857, pasukan Inggris mulai berkumpul di Hong Kong, bergabung dengan pasukan Prancis. Pada bulan Desember 1857, mereka memiliki cukup banyak kapal dan sumber daya manusia untuk menyelesaikan masalah tidak terpenuhinya kewajiban seperti yang tercantum dalam Perjanjian, di mana mereka ternyata tidak diperbolehkan masuk ke Kanton.<ref name="HCRE"/>{{rp|502}} Parkes menyampaikan ultimatum, didukung oleh [[
Kru yang tersisa dari kapal ''Panah'' itu kemudian dibebaskan, tanpa permintaan maaf dari Raja Muda Liangguang Ye Mingchen, dia juga menolak untuk menghormati isi Perjanjian. Seymour, Mayor Jenderal Charles van Straubenzee dan Laksamana Charles Rigault de Genouilly menyetujui rencana untuk menyerang Kanton sesuai perintah.<ref name="HCRE">{{cite book |last=Porter |first=Maj Gen Whitworth |title=History of the Corps of Royal Engineers Vol I |year=1889 |publisher=The Institution of Royal Engineers |location=Chatham}}</ref>{{rp|503}} Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Insiden ''Panah'' dan memberikan nama alternatif dari konflik berikutnya.<ref>Tsai, Jung-fang. [1995] (1995). Hong Kong in Chinese History: community and social unrest in the British Colony, 1842–1913. {{ISBN|0-231-07933-8}}</ref>
Pendudukan Kanton terjadi pada 1 Januari 1858,<ref name=JYW/> sebuah kota dengan populasi lebih dari 1.000.000 orang pada saat itu,<ref>{{cite web |url=https://sagethoughts.files.wordpress.com/2011/08/the-anglo-french-occupation-of-canton.pdf |title=The Anglo-French Occupation of Canton, 1858–1861 |publisher=Royal Asiatic Society Hong Kong Branch}}</ref> termasuk 6.000 pasukannya, korban di pihak Inggris dan Prancis berjumlah 15 tewas dan 113 terluka. Sekitar 200 sampai 650 penduduk lokal juga ikut menjadi korban.{{citation needed|date = September 2015}} Raja Muda Liangguang Ye Mingchen ditangkap dan diasingkan ke [[Kolkata
=== Serangan Inggris ===
Meskipun Inggris tertunda oleh [[Pemberontakan di India 1857|Pemberontakan yang terjadi di India]], mereka tetap menindaklanjuti Insiden ''"Panah"'' pada tahun 1856 dan menyerang [[Guangzhou]] dari [[Sungai Mutiara (Tiongkok)
Sementara itu di Hong Kong terjadi [[Insiden Esing Bakery]], suatu upaya untuk meracuni John Bowring dan keluarganya pada Januari 1857. Namun, jika hal itu memang disengaja, maka Cheong Ah-lum, tukang roti itu terlalu ceroboh mencampurkan [[arsen|racun aresenik]] ke dalam adonan rotinya, sehingga para korban sekitar 500 orang asing yang baru makan rotinya langsung muntah sehingga racun belum terlalu banyak yang terserap oleh tubuh. Para petugas segera berkeliling kota untuk memberitahukan masyarakat agar waspada terhadap roti Esing ini dan disarankan untuk mengkonsumsi telur mentah atau ke dokter jika sakit terus berlanjut.<ref>John Thomson 1837–1921, [http://irc.aa.tufs.ac.jp/thomson/vol_1/mother/102.html Chap on Hong Kong], Illustrations of China and Its People (London, 1873–1874)</ref>
Baris 137:
Sebagai tanggapan, Lord Palmerston menyerang patriotisme Whig yang mensponsori resolusi dan Parlemen dibubarkan, menyebabkan diadakannya Pemilu Inggris pada Maret 1857.{{citation needed|date = September 2015}}
Masalah Tiongkok menjadi perhatian utama dalam pemilihan umum, dan Palmerston menang suara mayoritas yang kian meningkat, membungkam suara-suara di dalam [[faksi]] Whig yang mendukung Tiongkok. Parlemen baru memutuskan untuk mencari ganti rugi dari Tiongkok berdasarkan laporan tentang Insiden ''"Panah"'' yang diajukan oleh Harry Parkes. [[Kekaisaran Prancis Kedua
=== Perjanjian Tientsin ===
[[
Pada bulan Juni 1858, bagian pertama perang berakhir dengan [[Perjanjian Tientsin]], yang melibatkan empat pihak kekuatan Barat: Inggris, Prancis, Rusia, dan AS dengan pemerintah Tiongkok. Perjanjian ini termasuk membuka 11 [[pelabuhan perjanjian]] tambahan untuk perdagangan pihak Barat. Pihak Tiongkok pada awalnya menolak untuk meratifikasi perjanjian.
Baris 157:
=== Tiga pertempuran Benteng Taku ===
[[
Pada tanggal 20 Mei Pertempuran Pertama Benteng Taku berhasil dimenangkan pihak Aliansi, tetapi perjanjian perdamaian mengembalikan benteng-benteng itu kepada tentara Qing.
Baris 163:
Pada Juni 1858, tak lama setelah majelis kekaisaran Qing menyetujui [[perjanjian tidak adil]] itu, menteri hawkish menang atas Kaisar Xianfeng untuk menentang perambahan Barat. Pada 2 Juni 1858, [[Kaisar Xianfeng]] memerintahkan jenderal Mongol [[Sengge Rinchen]] untuk menjaga [[Benteng Taku]] (juga diromanisasi sebagai Benteng Ta-ku dan juga disebut Benteng Daku) di dekat Tianjin. Sengge Rinchen memperkuat benteng-benteng dengan [[artileri]] tambahan. Dia juga membawa 4.000 [[kavaleri]] Mongol dari [[Chahar]] dan [[Suiyuan]].
Pertempuran Benteng Taku berlangsung pada Juni 1859. Sebuah pasukan angkatan laut Inggris dengan 2.200 tentara dan 21 kapal, di bawah komando Laksamana Sir James Hope, berlayar ke utara dari Shanghai menuju Tianjin membawa para diplomat Inggris-Prancis yang baru ditunjuk untuk menempati kantor legasi (kedutaan kecil) di [[Beijing]]. Mereka berlayar ke [[mulut sungai|mulut]] [[Sungai Hai]] yang dijaga oleh pasukan Benteng Taku dekat [[Tianjin]] dan meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan melalui jalan darat ke Beijing. Sengge Rinchen menjawab bahwa para diplomat Inggris-Prancis bisa mendarat di pantai [[Beitang, Distrik Tanggu
Pada malam 24 Juni 1859, sekelompok kecil pasukan Inggris meledakkan rintangan besi yang dipasang oleh tentara Tiongkok di Sungai Baihe. Keesokan harinya, pasukan Inggris secara paksa berusaha untuk berlayar di sungai, dan menembaki Benteng Taku. Namun, air surut serta lumpur lunak mencegah pendaratan mereka, dan tembakan akurat dari meriam Sengge Rinchen menenggelamkan empat kapal perang dan merusak dua kapal lainnya. Laksamana Amerika Josiah Tattnall, meskipun berada di bawah perintah untuk menjaga netralitas, menyatakan "darah lebih tebal daripada air," dan ia menembaki pihak Sengge Rinchen untuk melindungi konvoi mundur Inggris. Kegagalan merebut Benteng Taku adalah pukulan besar terhadap reputasi Inggris, dan perlawanan anti-asing mencapai puncaknya dalam istana kekaisaran Qing.{{sfn|Hsü|2000|p=212–13}}
Baris 169:
Begitu Pemberontakan India akhirnya berhasil dipadamkan, Colin Campbell, Baron Clyde 1, panglima tertinggi di India, bebas untuk mengumpulkan pasukan dan pasokan untuk aksi selanjutnya di Tiongkok. Sebagai seorang 'jenderal tentara', pengalaman Campbell tentang korban akibat penyakit dalam Perang Candu Pertama membuatnya memberikan bahan dan perlengkapan yang lebih dari cukup kepada pasukan Inggris, dan hasilnya korban karena penyakit sangat sedikit di pihak pasukan Inggris.<ref>Greenwood, ch. 12</ref>
[[
Pertempuran Benteng Taku terjadi pada musim panas 1860. London sekali lagi mengirim [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|Lord Elgin]] dengan pasukan Inggris-Perancis yang terdiri dari 11.000 tentara Inggris di bawah Jenderal James Hope Grant dan 6.700 pasukan Prancis di bawah Jenderal Charles Cousin-Montauban. Mereka meluncur ke utara dengan 173 kapal dari Hong Kong dan merebut kota-kota pelabuhan [[Yantai]] dan [[Dalian]] kemudian menyegel Teluk [[Bohai]]. Pada 3 Agustus mereka melakukan pendaratan di dekat [[Beitang, Distrik Tanggu
Buruh Tiongkok selatan bekerja kepada pasukan Prancis dan Inggris. Seorang pengamat mencatat bahwa "[[kuli]] Tiongkok", demikian ia memanggil mereka, "meskipun mereka adalah pengkhianat bagi Tiongkok, tapi mereka melayani Inggris dengan setia dan riang gembira... Pada serangan ke Benteng Peiho pada tahun 1860 mereka membawa tangga-tangga pasukan Prancis masuk ke dalam parit yang tergenang air setinggi leher mereka, menahan tangga-tangga itu dengan tangannya sehingga pasukan Prancis dapat menyeberang, mereka tidak biasa dilibatkan dalam perang, namun demikian mereka sanggup menanggung resiko dari bahaya desingan peluru dengan ketenangan yang luar biasa, menunjukkan keinginan yang kuat untuk akrab dengan rekan senegaranya, dan terlibat pertempuran dengan sesama mereka sampai titik darah penghabisan dengan menggunakan bambu-bambu mereka."<ref>{{cite book|title=China: Being a Military Report on the North-eastern Portions of the Provinces of Chih-li and Shan-tung, Nanjing and Its Approaches, Canton and Its Approaches: Together with an Account of the Chinese Civil, Naval and Military Administrations, and a Narrative of the Wars Between Great Britain and China|url=https://books.google.com/books?id=O1AMAQAAMAAJ&pg=PA28|year=1884|publisher=Government Central Branch Press|page=28}}</ref>
[[
=== Insiden diplomatik ===
Baris 184:
Pasukan Anglo-Prancis bentrok dengan [[kavaleri]] [[Mongol]] [[Sengge Rinchen]] pada 18 September dalam Pertempuran Zhangjiawan sebelum berlanjut sampai ke pinggiran Beijing dalam pertempuran yang menentukan di [[Tongzhou, Beijing|Tongzhou]] (diromanisasi sebagai Tungchow).{{sfn|Hsü|2000|pp=214–15}}
[[
Pada tanggal 21 September, di [[Pertempuran Palikao]], 10.000 pasukan Sengge Rinchen termasuk kavaleri elit Mongol, dimusnahkan setelah berhadapan secara frontal dengan kekuatan senjata yang sudah terkonsentrasi dari pasukan Anglo-Prancis, yang memasuki Beijing pada 6 Oktober.
Baris 192:
Pasukan Inggris-Prancis di Beijing mulai menjarah [[Yihe Yuan|Istana Musim Panas (Yiheyuan)]] dan [[Istana Musim Panas Lama|Istana Musim Panas Lama (Yuanmingyuan)]], karena di istana-istana ini penuh dengan karya seni yang sangat berharga.
[[
Setelah Parkes dan para tahanan diplomatik yang masih hidup dibebaskan pada 8 Oktober, [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|Lord Elgin]] memerintahkan Istana Musim Panas untuk dihancurkan, mulai tanggal 18 Oktober. Beijing tidak diduduki, Pasukan Anglo-Perancis tetap berada di luar kota.
Baris 199:
== Penghargaan ==
[[
[[
Baik Inggris (Second China War Medal) maupun Prancis ((Commemorative medal of the 1860 China Expedition) mengeluarkan medali kampanye. Medali Inggris memiliki jepitan sebagai berikut: Tiongkok 1842, Fatshan 1857, Kanton 1857, Benteng Taku 1858, Benteng Taku 1860, Peking 1860.
[[
=== Medali Kehormatan ===
[[
Resimen-resimen berikut yang berjuang dalam kampanye:
Baris 247:
== Kelanjutannya ==
{{Utama | Konvensi Peking}}
[[
Setelah [[Kaisar Xianfeng]] dan rombongannya melarikan diri dari Beijing, Perjanjian Tianjin pada Juni 1858 disahkan oleh saudara kaisar yaitu [[Pangeran Gong]], dalam [[Konvensi Peking]] pada 18 Oktober 1860, mengakhiri Perang Opium Kedua.
Inggris, Prancis, dan — berkat skema Ignatiev — Rusia diberi hak untuk menempatkan diplomat permanen di Beijing (sesuatu yang dilawan oleh Kekaisaran Qing sampai saat terakhir ketika ia menyarankan kesetaraan antara Tiongkok dan kekuatan Eropa). Tiongkok harus membayar 8 juta [[tahil|tael]] ke Inggris dan Prancis. Inggris mengakuisisi Kowloon (di sebelah Hong Kong). Perdagangan opium dilegalkan dan orang-orang [[kekristenan|Kristen]] diberikan hak sipil penuh, termasuk hak untuk memiliki properti, dan hak untuk [[penginjilan
Menyerahkan District No.1 [[Kowloon]] ''(arah selatan dari Boundary Street saat ini)'' ke Inggris.
Isi [[Konvensi Peking]] antara lain:
Baris 262:
# Legalisasi perdagangan opium.
Dua minggu kemudian, Ignatiev memaksa pemerintah Qing untuk menandatangani "Perjanjian Tambahan Peking", yang isinya menyerahkan [[Primorsky Krai
Kemenangan Inggris-Perancis digembar-gemborkan dalam pers Inggris sebagai kemenangan Perdana Menteri Inggris Lord Palmerston, yang membuat popularitasnya naik ke sampai ke level ketinggian yang baru. Para pedagang Inggris sangat senang dengan prospek ekspansi perdagangan di [[Timur Jauh]]. Kekuatan asing lainnya juga senang dengan hasilnya, karena mereka berharap untuk mendapat keuntungan dari terbukanya Tiongkok.
Baris 283:
* J.W. Wong, ''Deadly Dreams: Opium, Imperialism, and the Arrow War (1856-1860) in China'', (Cambridge: Cambridge University Press) 1998.
=== Sumber ===
* {{cite book
|last1 = Hanes |first1 = William Travis
Baris 316:
}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book
|last = Bickers, Robert A.
Baris 365:
{{Topik Dinasti Qing}}
{{sejarah-stub}}
{{terjemahan|en|Second Opium War|12 September 2019|small=yes}}▼
{{terjemahan|fr|Seconde guerre de l'opium |13 août 2019|small=yes}}▼
[[Kategori:Perang Candu Kedua| ]]
[[Kategori:Perang Candu]]
[[Kategori:Perang Panah]]
Baris 374 ⟶ 376:
[[Kategori:Perang di Tiongkok]]
[[Kategori:Sejarah Hong Kong]]
▲{{terjemahan|en|Second Opium War|12 September 2019|small=yes}}
▲{{terjemahan|fr|Seconde guerre de l'opium |13 août 2019|small=yes}}
|