3: Alif Lam Mim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ah madsufi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bayu Prastio (bicara | kontrib)
k membuat cetak miring untuk kata dalam bahasa asing
Baris 32:
Alif ([[Cornelio Sunny]]) yang lurus dan keras dalam bersikap memilih menjadi aparat negara. Ia bertekad membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orangtuanya. Lam ([[Abimana Aryasatya]]) yang sikapnya lebih tenang menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat. Sementara Mim ([[Agus Kuncoro]]) yang bijak memilih mengabdi menjadi pengajar dan menetap di padepokan. Ketiganya dipertemukan kembali setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom di sebuah cafe.
 
Bukti-bukti versi kepolisian dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim beserta anak-anak padepokan. Namun Lam sebagai jurnalis mendapat informasi dari agen misterius yang berisi rekaman CCTV kejadian sebelum ledakan yang terjadi disebuah cafe. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa ledakan yang terjadi adalah "skenario" dari agen profesional yang bertujuan melakukan "''framing''" dan mendiskreditkan umat Islam. Alif yang menerima bukti-bukti prematur dari atasannya harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan padepokan yang telah membesarkannya. Lam yang terjepit di antara kedua sahabat berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Mim memilih menghadapi para aparat dan rela mengorbankan jiwanya tanpa kompromi.
 
Alif, Lam, dan Mim dipaksa bertempur satu sama lain dalam mempertahankan dan memperjuangkan kebenarannya masing-masing, seraya harus terus menjaga keluarga dan orang-orang yang mereka hormati dan cintai.