Kekristenan di Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k replace png |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Trần Nguyễn Minh Huy) dan mengembalikan revisi 14395485 oleh AABot |
||
Baris 1:
[[Berkas:Japan-location-cia.
'''Kekristenan di Jepang''' masuk melalui jalur perdagangan pada abad ke-19.<ref name="Sejarah">{{id}} Anne Ruck.1997.''Sejarah Gereja di Asia''.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia. hlm 156-174.</ref> Orang [[Jepang]] tertarik dengan pengetahuan dan [[teknologi]] dari Barat, sehingga semakin terbuka bagi masuknya [[kekristenan]].<ref name="Sejarah"/> Bahkan, pemerintah Jepang sendiri mengangkat orang-orang [[Kristen]] sebagai pengajar di perguruan-perguruan tinggi yang ada.<ref name="Sejarah"/> Keterbukaan Jepang di saat ini memberikan ruang bagi jemaat Kristen yang pernah diinjili sekitar abad ke-16, namun mengalami tekanan dari negara sehingga terpaksa bersembunyi.<ref name="Sejarah"/> Bahkan, [[Nikolai]], seorang [[pendeta]] konsul dari [[Rusia]] berhasil membangun [[Gereja Ortodoks Rusia]] di Jepang.<ref name="Sejarah"/> Sementara itu, [[Gereja Protestan]] berhasil di antara golongan [[samurai]] karena mereka tertarik pada prinsip pemuridan dan pengabdian yang ditawarkan oleh Protestanisme.<ref name="Sejarah"/> Selain itu, masa kebangunan rohani yang berlangsung sekitar tahun [[1880]] turut membantu perkembangan gereja dengan cepat.<ref name="Sejarah"/> Salah satu pergumulan utama jemaat Kristen di Jepang adalah nasionalisme Jepang yang sangat terkait dengan agama [[Shinto]], membuat mereka mengalami kesulitan untuk menemukan kesetiaan pada negara sekaligus pada agama Kristen itu sendiri.<ref name="Sejarah"/> Selain itu, pecahnya [[Perang Dunia II]] menyebabkan konflik kesetiaan antara jemaat Kristen dengan negaranya menjadi semakin parah.<ref name="Sejarah"/> Terlepas dari hal-hal tersebut, ada beberapa tokoh kristen yang memiliki peranan bagi Jepang, seperti [[Toyohiko Kagawa]].<ref>{{id}} F.D. Wellem.1993.''Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Gereja''.Jakarta:PT Bpk Gunung Mulia.</ref>
|