Operasi Serigala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
NaidNdeso (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Operasi Serigala''' adalah operasi militerpenerjunan pasukan khusus yang dilaksanakan oleh [[PGT]] ( [[Korps Pasukan Khas]], sekarang ) sendiri, dengan tugas menyusup ke pertahanan [[Belanda]] di [[Irian Barat]] melalui [[Sorong]] dan [[Teminabuan, Sorong Selatan|Teminabuan]], sebagai bagian dari pembebasan [[Irian Barat]] dalam [[Trikora]]. Operasi ini merupakan bagian dari tiga tahap [[Trikora]], khususnya tahap inflitrasi (penyusupan) dan didasarkan pada Perintah Operasi PanglaPanglima Komando Mandala No. 03/PO/SR/5/62 tanggal [[13 Mei]] [[1962]].{{sfn|Saragih|2019|p=73}}
 
Penerjunan berikutnya sebanyak 81 anggota PGT pada tanggal 19 Mei 1962 di Sorong Teminabuan di pimpin Letnan Muda Udara II Suhadi menggunakan pesawat C-130 Hercules.
 
== Latar Belakang ==
Ketika tentara [[Jepang]] mengalami kekalahan di [[Asia]], dari [[Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]], maka di Indonesia mulai masuk [[AFNEI]] (''Allied Forces Netherland East Indies'') bersama [[Belanda]] melalui [[Nica|NICA]] yang bertujuan mengambil alih pendudukan [[Jepang]] di [[Indonesia]]. Dan sesuai perjanjian [[Konferensi Meja Bundar]], [[Belanda]] mengakui kedaulatan [[Indonesia]] tanpa syarat kecuali [[Irian Barat]]. [[Indonesia]] ingin agar semua daerah bekas penjajahan [[Hindia Belanda]] menjadi wilayahnya, namun [[Belanda]] menolaknya. Dan sesuai keputusan dari [[Konferensi Meja Bundar]], persoalan [[Irian Barat]] akan diselesaikan setahun setelah terbentuknya [[Republik Indonesia Serikat]] ( [[RIS]] ). Namun pada [[19 Februari]] [[1952]], [[Belanda]] secara diam-diam melanggar hasil keputusan dari [[KMB]] dengan memasukkan wilayah [[Irian Barat]] ke dalam konstitusinya. {{sfn|Saragih|2019|p=1}}
 
== Referensi ==