'''Pius Lustrilanang''' ({{lahirmati|[[Palembang]], [[Sumatra Selatan]]|10|1110|1968}}) adalah seorang aktivis dan politisi [[Indonesia]]. Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an, ketika dia melapor ke [[Komnas HAM]] tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama 2 bulan, yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal. Masa itu adalah saat sebelum kejatuhan [[Presiden]] [[Soeharto]], yang diwarnai kegaduhan politik dan keamanan. Banyak terjadi peristiwa penculikan dan kasus orang hilang. Sebagai seorang aktivis, Pius aktif sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Indonesia untuk [[Amien Rais|Amien]] dan [[Megawati|Mega]] (SIAGA). Begitu kerasnya tekanan yang dialaminya sehingga ia pergi ke [[Belanda]] untuk menghindari terulangnya kejadian buruk menimpanya kembali.<ref>[http://www.tempo.co.id/ang/min/03/09/utama2.htm Ia Memilih Bicara, Walau Harus Mati] TEMPO Interaktif, 2 Mei 1998. Diakses 6 Mei 2013.</ref>