Pengurusan hutan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Pengeditan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Amazonie_deforestation.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Amazonie_deforestation.jpg|ka|jmpl|272x272px|Deforestasi di [[hutan Amazon]] terjadi di sepanjang akses jalan yang dibangun di kawasan hutan]]'''Pengurusan Hutan di Indonesia''' adalah keseluruhan tindakan [[manajemen]] terhadap [[sumber daya hutan]] yang ada di [[Indonesia]] yang dilakukan dalam rangka mendapatkan totalitas barang-barang, manfaat-manfaat, dan nilai-nilai yang dapat diperoleh dengan tetap mempertahankan kelestariannya untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
== Pengurusan Manajemen Hutan di Indonesia ==▼
▲== Pengurusan Manajemen Hutan ==
Manajemen hutan adalah cabang ilmu [[kehutanan]] yang menghubungkan aspek administratif, ekonomi, hukum, dan sosial dengan aspek ilmiah dan teknis seperti [[silvikultur]], [[perlindungan hutan]], dan [[dendrologi]]. Manajemen hutan juga mencakup [[estetika]], [[penangkapan ikan]] air tawar, [[rekreasi ruang terbuka]], [[manajemen resapan air]], [[satwa liar]], dan [[hasil hutan]] [[kayu]] maupun [[Hasil hutan non-kayu|non-kayu]].<ref>{{cite web|url=http://www.for.gov.bc.ca/hfd/library/documents/glossary/Glossary.pdf|title=Glossary of Forestry Terms in British Columbia|date=2008-03|publisher=Ministry of Forests and Range (Canada)|format=pdf|accessdate=2009-04-06}}</ref> Manajemen bisa berdasarkan pada [[konservasi]], [[ekonomi]], maupun kombinasi keduanya. Metode manajemen meliputi ekstraksi [[kayu]], [[aforestasi]], [[reforestasi]], pembangunan akses jalan ke dalam hutan, dan pencegahan [[kebakaran hutan]].Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberadaan hutan telah menyebabkan peralihan fungsi hutan secara ekonomi dari sumber penghasil uang dari kayu menjadi usaha pelestarian sumber daya alam, termasuk pelestarian [[satwa liar]], [[hutan primer]], [[keanekaragaman hayati]], manajemen kawasan resapan air, juga [[rekreasi]]. Keberadaan keanekaragaman hayati seperti burung, mamalia, amfibi, dan satwa liar lainnya terpengaruh oleh rencana dan tipe pengelolaan hutan.<ref>* Philip Joseph Burton. 2003. ''Towards sustainable management of the boreal forest'' 1039 pages</ref> Permodelan [[sistem informasi geografis]] telah dikembangkan untuk melakukan [[inventarisasi hutan]] dan perencanaan manajemen.<ref>[http://sapiens.revues.org/index734.html Mozgeris, G. (2008) “The continuous field view of representing forest geographically: from cartographic representation towards improved management planning”. ''S.A.P.I.EN.S.'' '''1''' (2)]</ref> Hasil permodelan dapat dipublikasikan ke masyarakat.
|