Krisis pemerintahan Bolivia 2019: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Negara: fix dan tambah reaksi dari amerika serikat |
k →Negara: berdasarkan abjad |
||
Baris 148:
====Negara====
{{Flag|Amerika Serikat}} – Seorang pejabat [[Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat]] menuturkan, pihaknya terus memantau situasi di Bolivia pasca mundurnya Evo Morales dari kursi presiden negara itu. AS, papar pejabat itu, berharap sipil masih memegang kekuasaan di Bolivia.<ref>{{cite web |title=S Berharap Sipil Masih Pegang Kekuasaan di Bolivia|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read256115/as-berharap-sipil-masih-pegang-kekuasaan-di-bolivia.html|publisher=Warta Ekonomi|accessdate=12 November 2019|date=14 November 2019}}</ref>▼
{{Flag|Argentina}} – Pemerintah petahana Argentina yang sedang menjabat menyerukan "semua pihak untuk berbicara dalam rangka memulihkan perdamaian".<ref>{{Cite web|url=https://apnews.com/d88e67e214b04dcd92dc58caa884cdaf|title=The Latest: Argentina urges Bolivians to talk, keep peace|date=2019-11-11|website=AP NEWS|access-date=11 November 2019}}</ref>
Baris 153 ⟶ 155:
* Anggota [[Juntos por el Cambio]], koalisi politik yang saat ini memerintah negara itu, sangat berbeda dalam tanggapan mereka, yang beranggapan dari penolakan kudeta hingga pembenaran atas intervensi pasukan keamanan.<ref>{{cite web|url=https://www.lapoliticaonline.com/nota/122873-el-golpe-a-evo-morales-expuso-fuertes-diferencias-en-cambiemos/|title=El golpe a Evo Morales expuso fuertes diferencias en Cambiemos|date=11 November 2019|accessdate=11 November 2019|language=Spanyol|publisher=LaPolíticaOnline}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.cronista.com/economiapolitica/La-grieta-mas-inesperada-interna-en-el-macrismo-por-Evo-Morales-20191111-0019.html|title=La grieta más inesperada: interna en el macrismo por Evo Morales|date=11 November 2019|accessdate=11 November 2019|language=Spanyol|work=[[El Cronista]]}}</ref>
* [[Presiden terpilih]] [[Alberto Fernández]], serta wakil presiden terpilih dan mantan presiden Argentina [[Cristina Fernández de Kirchner]], keduanya mengutuk apa yang mereka sebut kudeta dan menyatakan bahwa "proses demokrasi harus dihormati".<ref>{{Cite web|url=https://www.pagina12.com.ar/230277-cristina-kirchner-lo-de-bolivia-se-llama-golpe-de-estado|title=Cristina Kirchner: “Lo de Bolivia se llama golpe de Estado” {{!}} La vicepresidenta electa condenó la ruptura institucional|last=Página12|first=|date=|website=PAGINA12|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=11 November 2019}}</ref>
▲{{Flag|Amerika Serikat}} – Seorang pejabat [[Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat]] menuturkan, pihaknya terus memantau situasi di Bolivia pasca mundurnya Evo Morales dari kursi presiden negara itu. AS, papar pejabat itu, berharap sipil masih memegang kekuasaan di Bolivia.<ref>{{cite web |title=S Berharap Sipil Masih Pegang Kekuasaan di Bolivia|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read256115/as-berharap-sipil-masih-pegang-kekuasaan-di-bolivia.html|publisher=Warta Ekonomi|accessdate=12 November 2019|date=14 November 2019}}</ref>
{{Flag|Brasil}} – Presiden [[Jair Bolsonaro]] menyebut situasi itu sebagai "pelajaran bagi semua orang" dan "kemenangan untuk demokrasi".<ref>{{cite web |title=Bolsonaro fala sobre fraudes na Bolívia e renúncia de Evo Morales |url=http://agenciabrasil.ebc.com.br/internacional/noticia/2019-11/bolsonaro-fala-sobre-fraudes-na-bolivia-e-renuncia-de-evo-morales |publisher=EBC |accessdate=10 November 2019 |language=Portugis |date=10 November 2019}}</ref>
|