Sunan Gresik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ibukota → ibu kota |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5:
Maulana Malik Ibrahim dianggap termasuk salah seorang yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali senior di antara para [[Walisongo]] lainnya.<ref>Drewes, G. W. J. 1968. ''New Light on the Coming of Islam to Indonesia?'', Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde.</ref> Beberapa versi [[babad]] menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, [[Manyar, Gresik|Kecamatan Manyar]], yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het graf van Maulana Malik Ibrahim (gestorven in 1419) TMnr 10033233.jpg|jmpl|Makam Maulana Malik Ibrahim di sekitar tahun 1900]]
Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan
Setelah berhasil memikat hati masyarakat sekitar, aktivitas selanjutnya yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakan [[Roomo, Manyar, Gresik|desa Roomo]], [[Manyar, Gresik|Manyar]].<ref>Munif, Drs. Moh. Hasyim, 1995. ''Pioner & Pendekar Syiar Islam Tanah Jawa'', hlm 5-6, Yayasan Abdi Putra Al-Munthasimi, Gresik.</ref> Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.<ref>Tjandrasasmita, Uka (Ed.), 1984. ''Sejarah Nasional Indonesia III'', hlm 26-27, PN Balai Pustaka, Jakarta.</ref>
|