'''Tanneke Burki''' adalah seorang penari sekaligus guru [[Balet|ballet]]. Ia lahir di [[Kota Bandung|Bandung]] pada tanggal 29 Mei 1938. Ia adalah anak tunggal yang dibesarkan dalam keluarga yang mencintai ballet. Ibu Tanneke bernama Poppy Manoppo Labraen, asal Manado yang merupakan penari ballet didikan Gina Meloncelli, penari ballet populer asal [[Italia]]. Ayah Tanneke bernama van Burkis yang berasal dari Belanda. Ayahnya meninggal dalam kamp interniran Jepang ketika Tanneke berusia 6 tahun. Tanneke merupakan lulusan IKIP Bandung jurusan Sastra Inggris, namun ia sama sekali tidak berkecimpung sesuai bidan pendidikannya tersebut. Ia lebiih tertarik untuk membina sanggar tari. Ia mengajar tari di studio tari di Jalan R.E. Martadinata 69, Bandung yang tidak memiliiki papan nama. Dalam menjalankan sanggar tari miliknya, Tanneke dibantu oleh sang suami, Bahram, dan putranya yang kedua yang bernama Vicky. Untuk diketahui, suami Tanneke adalah juara ''ball room'' Jawa Barat pada tahun 1960. Anak pertama Tanneke dari almarhum pengarang Iwan Simatupang yang bernama Victoria, kini menjadi cantrik di pedepokan Bagong Kussudiarjo di YgyakartaYogyakarta.Di samping membuka sanggar tari, Tanneke juga mengajar di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan di Sekolah Istri BijaksnaBijaksana Bandung.
Tanneke mengingat saat pertama kali muncul sebagai penari ballet di atas panggung. Ia memiliki kesan mendalam ketika tampil bersama Bagong Kussudiarjo pada tahun 1962. Dalam pagelaran di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta, ia tampil sebagai Dewi Nawangwulan dari cerita ''Jaka Tarub'' dan sebagai kuda binal dalam nomor tari berjudul ''Kudaku''.