Bintang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
|||
Baris 8:
== Sejarah pengamatan ==
Bintang-bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Bintang-bintang digunakan dalam praktik-praktik keagamaan, dalam [[navigasi]], dan ber[[pertanian|cocok tanam]]. [[Kalender Gregorian]], yang digunakan hampir di semua bagian dunia, adalah [[Kalender surya|kalender Matahari]], mendasarkan diri pada posisi [[Bumi]] relatif terhadap bintang terdekat, Matahari.
[[Astronom|Astronom-astronom]] awal seperti [[Tycho Brahe]] berhasil mengenali ‘bintang-bintang baru’ di langit (kemudian dinamakan ''novae'') menunjukkan bahwa langit tidaklah kekal. Pada 1584 [[Giordano Bruno]] mengusulkan bahwa bintang-bintang sebenarnya adalah Matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya,<ref name="he history">{{cite web | last = Drake | first = Stephen A. | date = [[17 Agustus]], [[2006]] | url = http://heasarc.gsfc.nasa.gov/docs/heasarc/headates/heahistory.html | title = A Brief History of High-Energy (X-ray & Gamma-Ray) Astronomy | publisher = NASA HEASARC | accessdate = 2006-08-24
Baris 28:
| accessdate = 2012-06-15 }}</ref> Bagi orang [[agama Yunani kuno|Yunani kuno]], beberapa "bintang", yang dikenal sebagai [[planet]] ({{lang-gr|πλανήτης}} [''planētēs''], ''pengembara''), mewakili berbagai dewa penting mereka yang menjadi sumber nama bagi planet [[Merkurius]], [[Venus]], [[Mars]], [[Jupiter]] dan [[Saturnus]].<ref name="mythology" /> [[Uranus]] dan [[Neptunus]] juga adalah dewa-dewa [[Mitologi Yunani|Yunani]] dan [[Mitologi Romawi|Romawi]], tetapi belum dikenal pada masa kuno karena sinarnya yang redup. Nama keduanya diberikan oleh para astronom berikutnya.
Kira-kira tahun 1600, nama rasi bintang digunakan untuk menamakan bintang-bintang dalam wilayah langitnya. Astronom Jerman [[Johann Bayer]] menciptakan serangkaian peta bintang yang menggunakan [[huruf Yunani]] sebagai [[Penamaan Bayer|nama]] bagi bintang-bintang pada tiap rasi bintang. Setelah itu sistem penomoran berdasarkan [[asensio rekta]] bintang diciptakan oleh [[John Flamsteed]] dan ditambahkan ke katalog bintang dalam bukunya ''"Historia coelestis Britannica"'' (edisi tahun 1712). Sistem penomoran ini nantinya akan dikenal sebagai ''
| url = http://www.iau.org/public/naming/ | title = Naming Astronomical Objects
| publisher = [[International Astronomical Union]] (IAU)
Baris 36:
| accessdate = 2009-01-30 }}</ref>
Satu-satunya otoritas yang diakui secara internasional dalam penamaan benda angkasa adalah [[Persatuan Astronomi Internasional]] (''International Astronomical Union'', IAU).<ref name=space_law09/> Terdapat sejumlah perusahaan swasta yang menjual nama-nama bintang, yang menurut [[Perpustakaan Britania]] merupakan perusahaan komersial [[regulasi|tak teregulasi]].<ref name=astrometry05/><ref name=bl_disclaimer/> Namun IAU telah memutuskan hubungan dengan praktik komersial ini, dan nama-nama tersebut tidak diakui dan tidak dipergunakan oleh IAU.<ref name=andersen10/> Salah satu perusahaan penamaan yang demikian adalah ''[[International Star Registry]]'' (ISR) yang pada tahun 1980-an dituduh melakukan
== Radiasi ==
Baris 48:
</ref> yang mengalirkan [[proton]] bebas, [[partikel alfa]] bermuatan listrik, dan [[partikel beta]] dari lapisan luar bintang. Terdapat juga aliran tetap [[neutrino]] yang berasal dari inti bintang, walaupun neutrino-neutrino ini hampir tidak bermassa.
Bintang bersinar sangat terang akibat produksi energi pada intinya, yang menggabungkan dua atau lebih [[inti atom]] dan membentuk inti atom tunggal unsur yang lebih berat serta melepaskan [[foton]] [[sinar gama]] dalam prosesnya. Begitu energi ini mencapai lapisan luar bintang, energi ini
[[Warna]] bintang, yang ditentukan oleh [[frekuensi]] cahaya tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk [[fotosfer]]nya.<ref>
Baris 54:
</ref> Selain cahaya tampak, bintang juga memancarkan bentuk-bentuk lain radiasi elektromagnetik yang tidak [[mata manusia|kasat mata]]. Sebenarnya radiasi elektromagnetik bintang meliputi keseluruhan [[spektrum elektromagnetik]], dari yang [[panjang gelombang]]nya terpanjang yaitu [[gelombang radio]], ke [[inframerah]], cahaya tampak, [[ultraungu]], hingga [[sinar X]] dan [[sinar gama]] yang panjang gelombangnya paling pendek. Jika dilihat dari jumlah keseluruhan energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang, tidak semua komponen radiasi elektromagnetik bintang memiliki jumlah yang signifikan, tetapi seluruh frekuensi tersebut memberikan kita wawasan tentang fisik bintang.
Dengan menggunakan [[Spektroskopi astronomi|spektrum bintang]], astronom dapat menentukan suhu permukaan, [[gravitasi permukaan]], metalisitas, dan [[kecepatan rotasi]] sebuah bintang. Jika jarak sebuah bintang diketahui, misalnya dengan mengukur paralaksnya, maka luminositasnya dapat dihitung. Massa, jari-jari, gravitasi permukaan dan periode rotasi dapat diperkirakan dengan berdasarkan model bintang. (Massa bintang-bintang dalam [[
{{cite news
|title=Astronomers Measure Mass of a Single Star—First Since the Sun
Baris 73:
[[Luminositas]] bintang adalah jumlah [[cahaya]] dan bentuk [[energi radiasi]] lainnya yang dipancarkan oleh bintang per satuan waktu. Luminositas bintang diukur dalam satuan [[daya]] ([[watt]]). Luminositas bintang ditentukan oleh ukuran jari-jari dan suhu permukaannya. Dengan menganggap bahwa sebuah bintang adalah [[benda hitam]] sempurna, maka luminositasnya adalah:
: <math>L = 4 \pi R^2 \sigma T_{e}^4 </math>
di mana ''L'' adalah luminositas, ''σ'' adalah
Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan
Baris 91:
<ref name="Michelson Starspots">
{{cite journal | last1=Michelson | first1=A. A. | last2=Pease | first2=F. G. | title=Starspots: A Key to the Stellar Dynamo | journal=Living Reviews in Solar Physics | publisher=Max Planck Society | year=2005 | url=http://solarphysics.livingreviews.org/Articles/lrsp-2005-8/ }}
</ref> dan bintang-bintang ini juga menunjukkan
{{cite journal | last1=Manduca | first1=A. | last2=Bell | first2=R. A. |last3=Gustafsson | first3=B. |title=Limb darkening coefficients for late-type giant model atmospheres | journal=Astronomy and Astrophysics | year=1977 | volume=61 | issue=6 | pages=809–813 |bibcode=1977A&A....61..809M }}
</ref> [[Bintang suar|Bintang-bintang suar]] katai merah seperti [[UV Ceti]] dapat memiliki bintik bintang yang menonjol di permukaannya.<ref>
Baris 536:
{{Main|Struktur bintang}}
[[Berkas:Estrellatipos.png|350px|kiri|jmpl|Struktur bagian dalam bintang [[deret utama]], zona konveksi ditunjukkan dengan lingkaran bertanda panah dan zona radiasi dengan panah merah. Sebelah kiri adalah [[katai merah]] '''bermassa rendah''', di tengah adalah [[katai kuning]] '''berukuran sedang''' dan di sebelah kanan [[klasifikasi bintang|bintang deret utama biru-putih]] '''masif'''.]]
Bagian dalam dari bintang stabil berada dalam keadaan [[kesetimbangan hidrostatis|setimbang secara hidrostatis]], di mana gaya akibat [[gradien]] tekanan dari dalam bintang yang mendorong ke luar mengimbangi gaya gravitasi yang menarik ke dalam. [[Gradien tekanan]] ini diakibatkan oleh gradien suhu plasma bintang, yang tinggi pada bagian luarnya dan semakin dingin mendekati intinya. Suhu inti sebuah bintang deret utama atau bintang raksasa paling tidak berada dalam besaran 10<sup>7</sup> °C. Suhu dan tekanan yang dialami inti pembakar hidrogen pada bintang deret utama cukup untuk memungkinkan [[fusi nuklir]] terjadi dan untuk menghasilkan energi yang cukup guna menghindari keruntuhan bintang.<ref name="hansen">{{cite book|last1=Hansen|first1=Carl J.|last2=Kawaler|first2=Steven D.|last3=Trimble|first3=Virginia|pages=32–33|title=Stellar Interiors|publisher=Springer|year=2004|isbn=0-387-20089-4 }}</ref><ref name="Schwarzschild">{{cite book
Ketika mengalami fusi nuklir dalam inti bintang, inti atom memancarkan energi dalam bentuk [[sinar gama]]. Foton-foton ini berinteraksi dengan plasma sekitarnya dan meningkatkan energi termal pada inti. Bintang-bintang deret utama mengubah hidrogen menjadi helium yang membuat proporsi helium dalam intinya meningkat secara perlahan namun pasti. Akhirnya muatan helium akan menjadi dominan dan produksi energi pun berhenti dalam inti. Namun bagi bintang yang bermassa lebih dari 0,4 kali massa matahari, reaksi fusi terjadi pada lapisan yang perlahan mengembang di sekitar inti helium [[materi degenerat|degenerat]].<ref>{{cite web |url =http://aether.lbl.gov/www/tour/elements/stellar/stellar_a.html | title = Formation of the High Mass Elements | publisher = Smoot Group | accessdate = 2006-07-11 }}</ref>
|