Korea Utara dan senjata pemusnah massal: Perbedaan antara revisi

Korea Utara menunjukkan minat mengembangkan senjata nuklir sejak tahun 1950-an.<ref>{{Cite book|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/9781108562225/type/book|title=On the Brink: Trump, Kim, and the Threat of Nuclear War|last=Jackson|first=Van|date=2018|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781108562225|edition=1|location=|pages=23|doi=10.1017/9781108562225.002}}</ref> Program nuklir dapat ditelusuri kembali ke sekitar tahun 1962, ketika Korea Utara berkomitmen untuk apa yang disebutnya "pembentengan total", yang merupakan awal dari Korea Utara yang sangat penuh kemiliteran saat ini.<ref name="globalsecurity">{{cite web|url=http://www.globalsecurity.org/wmd/world/dprk/nuke.htm |title=Nuclear Weapons Program |author=John Pike |publisher=globalsecurity.org |url-status=live |archiveurl=https://web.archive.org/web/20100302143552/http://www.globalsecurity.org/wmd/world/dprk/nuke.htm |archivedate=March 2, 2010}}</ref> Pada tahun 1963, Korea Utara meminta bantuan [[Uni Soviet]] dalam mengembangkan senjata nuklir, tetapi ditolak. Uni Soviet setuju untuk membantu Korea Utara mengembangkan program energi nuklir damai, termasuk pelatihan para ilmuwan nuklir.