Sejarah ekonomi Tiongkok (1949–sekarang): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
==Latar belakang==
[[Berkas:Flag of the People's Republic of China.svg|jmpl|267x267px|Seniman: Drawn by User:SKopp, redrawn by User:Denelson83 an…]]
Proses pembuatan kebijakan ekonomi di Cina sudah cukup berubah. Pada awalnya kebijakan ekonomi di Cina tertutup dan sangat disetir oleh negara yang mana dalam hal ini adalah Partai Komunis Cina. Pertimbangan yang digubris hanya berasal dari kalangan pemerintah dan tidak berdasarkan kebutuhan pasar[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn1|[1]]]. Perubahan orientasi Cina yang menjadi lebih terbuka pada pasar baru terjadi setelah terjadinya reformasi ekonomi di masa Deng Xiaoping. Deng Xiaoping dalam reformasinya melakukan restrukturisasi dalam system ekonomi negara Cina.
 
Cina dalam proses pembuatan kebijakan terkenal dengan proses birokrasi yang terfragmentasi dan harus membuat sebuah konsensus dasar. Konsensus dasar ini menurut Tony Saich dalam bukunya dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu tawar menawar dan negosiasi. Tawar menawar dan negosiasi menjadi faktor penting mengingat Cina adalah negara yang otoriter. Kebijakan yang dikeluarkan harus disukai dan disetujui oleh pemimpin negaranya. Meski pun memang proses tawar menawar dan negosiasi akan berlangsung cukup lama dan panjang. Hal ini karena banyak petinggi Partai Komunis Cina yang tidak bisa menyambut perbedaan pandangan di dalamnya[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn2|[2]]]. Padahal Cina berusaha untuk lebih terbuka dalam ekonominya maka negosiasi ini ditujukan agar para petinggi tersebut dapat setuju. Dengan adanya dua faktor tersebut juga memudahkan agar bisa terlibatnya pihak lain seperti akademis,praktisi ekonomi,''think-''tanks dan sebagainya dalam pembuatan kebijakan. Di samping itu dalam prosesnya kebijakan tersebut dibuat agar bisa fleksibel dalam implementasinya. Kebijakan tersebut harus bisa diterapkan dimana saja mengingat wilayah geografi negara Cina yang luas.
 
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Cina saat ini dapat dikatakan sukses dalam implementasinya. Melihat sejak reformasi ekonomi pada tahun 1978, Cina banyak mengalami kemajuan dalam sektor ekonomi[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn3|[3]]]. Salah satu bentuk kebijakan ekonomi Cina adalah mereka memiliki ''five year plan''. Itu merupakan sebuah panduan dan tujuan ekonomi Cina yang akan diraih dalam jangka waktu lima tahun. TerdapatDi dalam ''five year plan'' tersebut terdapat beberapa sektor yang dilakukan modernisasi seperti[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn4|[4]]]
Proses pembuatan kebijakan ekonomi melibatkan beberapa organ dalam sistem politik seperti NPC,ketua partai,dan komisi bidang ekonomi dan perdagangan. NPC berperan untuk menyetujui ''five year plan''. Setiap tahun NPC juga bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kebijakan yang telah diimplemenatsi.
 
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Cina saat ini dapat dikatakan sukses dalam implementasinya. Melihat sejak reformasi ekonomi pada tahun 1978, Cina banyak mengalami kemajuan dalam sektor ekonomi. Salah satu bentuk kebijakan ekonomi Cina adalah mereka memiliki ''five year plan''. Itu merupakan sebuah panduan dan tujuan ekonomi Cina yang akan diraih dalam jangka waktu lima tahun. Terdapat beberapa sektor yang dilakukan modernisasi seperti:
 
·        Agrikultur
Baris 35 ⟶ 33:
==Kebijakan Agrikultur==
Sektor agrikultur/pertanian merupakan salah satu sektor yang mendapat dampak yang cukup besar dari reformasi Deng Xiaoping. Reformasi pertanian sendiri merepresentasikan sebuah perubahan besar dan awal yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Disaat kematian Mao Zedong, daerah-daerah pedesaan di China diatur dalam sebuah komune. Kedudukan dari komune ini sendiri adalah sebuah organisasi ekonomi tertinggi di daerah pedesaan dan berada di level dasar pemerintahan setempat. Dibawah komune, terdapat brigade produksi (''production brigades'') dan ''the teams''. Bagi para petani'', the teams'' merupakan struktur yang paling penting karena mereka lah yang menentukan keputusan final terkait dengan produksi barang dan distribusi pendapatan sesuai dengan akumulasi poin kerja.[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn1|[1]]] Sistem komune lama memberikan kontribusi kepada perencanaan pusat, produksi skala besar dadistribusi terpadu dalam kebijakan pedesaan.
[[Berkas:China agricultural 1986.jpg|jmpl|Maps of China: Agricultural regions of China – Note: Boundary representation is not necessarily authoritative.]]
 
Ketika Revolusi Budaya ingin menjadikan sistem komune ini menjadi level yang lebih maju lagi, Reformasi di tahun 1980-an justru mengembalikan kuasa tanah pertanian dan segala aktivitas pertanian ke tangan individu rumah tangga. Reformasi memandang bahwa sistem komune tidak akan memeberikan keuntungan yang lebih baik kepada masyarakat China, tapi menghancurkan kehidupan masyarakat itu sendiri. Kebijakan pasca Mao lebih berupaya mendorong sektor produksi pertanian dengan meningkatkan harga pengadaan dan memodernisasikan sektor pertanian melalui brigade dan tim pembiayaan. Disaat yang sama, kebijakan di daerah-daerah juga diberi kelonggaran untuk menggunakan “''law of comparative advantage''” (Hukum keunggulan komparatif).[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn2|[2]]] Bidang tanah pribadi dan produksi sampingan juga ditekan sebagai peran penting untuk pertumbuhan agrikultur. ''Private market'' (pasar swasta) dibiarkan sebagai pasar untuk petani atau orang desa menjual produk-produk mereka.
 
Baris 44 ⟶ 42:
Kurangnya keamanan disekitar penguasaan lahan menyebabkan adanya peningkaan lebih lanjut dalam panjang kontrak. Sistem kontrak rumah tangga sendiri membuat rumah tangga petani di desa menjadi pusat dari produksi pertanian, yang bekerja dalam penguasaan lahan dalam periode waktu yang spesifik. Kontrak ini meliputi semua bahan mentah dan faktor produksi kecuali hak penggunaan lahan dan hak akses ke fasilitas irigasi. DI tahun 1993, terdapat perpanjangan masa kontrak menjadi 30 tahun yang dikonfirmasi dalam Hukum Pengelolaan Tanah (1998) dan Hukum Kontrak Tanah Desa. Dua hukum ini juga melindungi petani terhadap perampasan tanah secara illegal oleh pejabat setempat yang kemudian dijual untuk pengembangan komersial, selagi memberi kompensasi yang tidak cukup bagi petani. Petani diberi wewenang untuk mengalihkan penggunaan lahan dan memperoleh pendapatan dari penggunaannya. Sementara otoritas lokal dilarang merevisi kontrak atau menyita tanah selama periode kontrak.[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn5|[5]]] Aturan ini menggambarkan sebuah langkah masif kedepan dalam pengakuan terhadap petani.
 
Pada Januari 1985, negara mengumumkan keinginannya untuk menghapuskan monopolinya terhadap pembelian dan pemasaran produk-produk pertanian utama. Negara memperkenalkan sistem pembelian kontrak daripada menetapkan kuota tetap untuk produk-produk pertanian untuk dibeli oleh petani. Secara jelas, tujuan dari reformasi ini adalah untuk meningkatkan distribusi dari komoditas dan menghargai usaha dari produsen itu sendiri. Kebijakan ini diharapkan akan mendorong petani yang lebih kaya untuk menginvestasikan kembali modal dan tenaga kerja dalam tanahnya.[[:Berkas:///C:/Users/ASUS/Documents/economic policy.docx#%20ftn6|[6]]] Kebijakan sistem pembelian kontrak ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan hubungan antara negara dan petani dan hubungan antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan.<br />
<br />
 
==Kebijakan Industri==