Edward II dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 145:
Kesukaran-kesukaran yang dihadapi Edward kian diperberat oleh masalah berkepanjangan di bidang pertanian, yang tidak lepas dari fenomena besar di kawasan utara Eropa, yakni [[Bencana Kelaparan Besar 1315–17|Bencana Kelaparan Besar 1315-1317]]. Permasalahan ini berawal dari hujan-hujan lebat menjelang akhir tahun 1314, disusul musim dingin parah dan hujan-hujan deras pada musim semi yang menewaskan sejumlah besar lembu dan biri-biri. Cuaca buruk terus berlanjut nyaris tanpa jeda sampai tahun 1321, sehingga mengakibatkan gagal panen.<ref>{{harvnb|Jordan|1996|p=171}}; {{harvnb|Phillips|2011|pp=252–253}}</ref> Pendapatan dari ekspor wol merosot tajam, sementara harga bahan pangan melambung tinggi, kendati pemerintah berusaha keras mengendalikan harga barang.<ref>{{harvnb|Jordan|1996|p=171}}; {{harvnb|Phillips|2011|p=253}}</ref> Edward mengimbau para penimbun bahan pangan untuk membuka lumbung-lumbung mereka, serta berusaha memulihkan kegiatan dunia usaha di dalam negeri dan mengimpor gandum, kendati hanya kecil manfaatnya.<ref>{{harvnb|Jordan|1996|pp=172–174}}</ref> Perintah memasok barang untuk kepentingan istana, yang dikeluarkan selagi bencana kelaparan masih bersangsung, hanya membuat ketegangan kian meningkat.<ref>{{harvnb|Ormrod|2011|pp=16–17}}</ref>
 
Sementara itu, Raibeart Bruis memanfaatkan momentum kemenangannya di Bannockburn untuk menyerang kawasan utara wilayah Inggris. Mula-mula hanya daerah Carlisle dan Berwick yang diserang, tetapi bala tentara Skotlandia terus merangsek ke selatan sampai ke daerah [[Lancashire]] dan [[Yorkshire]], bahkan sampai mengancam kota York.<ref>{{harvnb|Phillips|2011|pp=248, 281, 329, 343–348}}</ref> <!--Edward undertook an expensive but unsuccessful campaign to membendung gerak maju bala tentara Skotlandia pada tahun 1319, tetapi bencana kelaparan made it increasingly difficult to keep his garrisons supplied with food.<ref>{{harvnb|Phillips|2011|pp=343–348}}; {{harvnb|Haines|2003|p=97}}</ref> Meanwhile, a Scottish expedition led by Robert's brother successfully invaded Ireland in 1315, where [[Edward Bruce]] declared himself the [[Monarki Irlandia|Raja Irlandia]].<ref>{{harvnb|Phillips|2011|pp=248, 253–54}}</ref> He was finally defeated in 1318 by Edward II's Irish justiciar, Edmund Butler, at thedalam [[Battle ofPertempuran Faughart]], and Edward Bruce's severed head was sent back to the King.<ref>{{harvnb|Phillips|2011|pp=256–258}}</ref> Pemberontakan juga pecah di [[Banastre Rebellion|in Lancashire]] dan [[Bristol]] pada tahun 1315, kemudian di [[Glamorgan]], Wales, pada tahun 1316, tetapi dapat dipadamkan.<ref>{{harvnb|Phillips|2011|pp=247–248}}; {{harvnb|Haines|2003|pp=98–99}}</ref>
 
Bencana kelaparan dan kebijakan Skotlandia dipandang sebagai hukuman ilahi, and complaints about Edward multiplied, one contemporary poem describing the "Zaman Angkara Murka Edward II".<ref>{{harvnb|Rubin|2006|pp=17, 36}}; {{harvnb|Phillips|2011|p=328}}</ref> Many criticised Edward's "tidak cakap" dan ignoble interest in rural pursuits.<ref>{{harvnb|Phillips|2011|p=277}}</ref> In 1318, a mentally ill man named [[John of Powderham]] appeared in Oxford, claiming that he was the real Edward II, and that Edward was a [[changeling]], swapped at birth.<ref>{{harvnb|Haines|2003|pp=43–44}}</ref> John was duly executed, but his claims resonated with those criticising Edward for his lack of regal behaviour dan steady leadership.<ref>{{harvnb|Haines|2003|pp=43–44}}; {{harvnb|Childs|1991|pp=160–162}}</ref> Opposition also grew around Edward's treatment of his royal favourites.<ref>{{harvnb|Tebbit|2005|p=201}}</ref>