Desa Adat Wologai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryan Ibra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
 
Desa ini merupakan salah satu desa tradisional yang terkenal di [[Flores]]. Menurut cerita, desa ini memiliki masa lalu yang kelam. Dahulu, Desa Wologai menggunakan kulit manusia untuk gendang. Untuk masuk Desa Wologai, pengunjung harus mengisi buku tamu. Biaya masuknya sekitar Rp 10.000 per orang.
Di tengah desa, ada panggung ritual. Pengunjung dilarang memasuki kawasan ini. Jika pengunjung memasuki panggung ritual ini, maka jiwa pengunjung akan terjebak di desa selamanya.
Selain panggung ritual ada juga batu seremonial. Batu ini dipagari dengan tongkat bambu sederhana, yang tidak diizinkan disentuh oleh pengunjung. Kata penduduk setempat, jika batu itu disentuh akan ada badai atau cuaca buruk akan mempengaruhi desa<ref>{{Cite web|url=https://www.pedomanwisata.com/wisata-sejarah/desa-tradisional/desa-wologai-atau-kampung-adat-wologai-tempat-wisata-alternatif-setelah-mengujungi-danau-kelimutu-di-flores|title=Desa Wologai atau Kampung Adat Wologai : Tempat Wisata Alternatif Setelah Mengujungi Danau Kelimutu di Flores|website=www.pedomanwisata.com|access-date=2019-08-20}}</ref>
 
== Referensi ==