Jepangpakis, Jati, Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
profil desa
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28:
Desa Jepangpakis memiliki tiga tokoh pejuang Islam yang disebut Cikal Bakal Desa Jepangpakis . Cikal bakal tersebut yaitu Mbah Abdul Karim (Syekh Abdul Karim), Mbah Brojo Kusumo dan Mbah Buyut Rawi.
 
Mbah Abdul Karim (Syekh Abdul Karim) adalah seorang ulama’ yang masih keturunan Rosulullah SAW, yang berasal dari Mesir yang belajar pada Sunan Ampel selama dua belas tahun dan didampingi oleh dua orang sahabatnya yaitu Umar bin Khoto’ dari Lumajang dan Ibnu Abbas dari Mataram. Beliau juga belajar pada Sunan Muria selama tujuh tahun. Setelah khatam belajar beliau mengembara dan menyebarkan Agama Islam ke Jepangpakis. Kedatangan Beliau disambut oleh Mbah Samawi dan Ibu Sukinah yaitu tokoh dari Desa Jepangpakis. Pengajaran beliau menggunakan islam sufi, salah satu alat pengajaran yaitu menggunakan alat terbang. Beliau wafat pada tahun 611 H. Sedangkan sejarah dari Mbah Brojo Kusumo dan Mbah Buyut Rawi belum diketahui sejarahnya tetapi dalam cerita masyarakat Mbah Brojo Kusumo terkenal dengan pengajaran yaitu “Ilmu Kanuragan” dan Mbah Buyut Rawi terkenal dengan “kejawennya”. (Wallohua’lam Bis Showab).
 
'''SEJARAH SINGKAT MBAH BROJO KUSUMO.'''
Baris 108:
 
2014 – 2019
|}
 
'''Sekilas Konon Cerita / Informasi dari : Bapak Umar Kusmin'''
Baris 117:
Kudus-Desa Jepang Pakis memiliki banyak tokoh pejuang Islam, diantaranya Sam Poo Kong (Laksamana Cheng Ho), Mbah Abdul Karim (Syekh Abdul Karim), Mbah Brojo Kusumo dan Mbah Buyut Rowi.
 
Sam Poo Kong berdakwah di daerah Jepangpakis sekitar abad ke 15 M. ketika itu, di Jepangpakis sendiri telah ada ketiga ulama’ di atas yang menyebarkan agama Islam. Konon, sebagian besar daerah Jepangpakis, dulunya adalah sungai besar. Sam Poo Kong berdakwah menggunakan perahunya. Beliau juga mendirikan banyak langgar yang tersebar di tempat yang disinggahinya. Maka, tidak heran jika banyak dari nama dukuh atau desa di Kudus yang berawalan dari kata Langgar. Seperti Langgar Dalem, Langgar Gandul, Langgar Domas, dan masih banyak yang lainnya.
 
Sam Poo Kong berlayar menyebarkan agama Islam hingga wilayah Gembong, Pati. Di sana ada bekas tempat beliau yang kini banyak diziarahi umat muslim. Setelah ekspedisinya sampai di Pati, beliau kemudian berlayar menuju Gunung Muria. Dan tak disangka, di sana Sam Poo Kong bertempur dengan Sunan Muria karena berbeda persepsi, mereka bertempur hingga perahu Sam Poo Kong yang di dalamnya terdapat berbagai macam obat tumpah di sekitar wilayah Muria. Hingga sekarang, masih banyak orang yang percaya bahwa oleh-oleh seperti makanan, yang berasal dari Muria mampu menjadi penawar berbagai macam penyakit.